Minggu, 31 Maret 2013

Momen Perubahan

Paskah, atau dikenal dengan sebutan populernya Easter, bukan hanya gereja yang sibuk dengan perayaan dan ibadahnya. Pusat perbelanjaan , tempat hiburan, hotel dan sebagainya pun memiliki kesibukan tersendiri. Paskah tidak lagi menjadi momen yang dirayakan umat agama tertentu, tetapi dijadikan sebagai bagian dari pop culture. Sama seperti Natal dengan Santa Claus , hadiah dan pesta diskon. Demikian juga dengan Paskah, ada telur , kelinci, cokelat dan lain-lain.

Tidak ada yang salah dengan semua itu, asalkan makna kebangkitan Yesus tetap menjadi sorotan utama. Tidak ada yang salah juga bila saat ibadah menjelang Paskah kita menangisi penderitaan Yesus. Juga tidak dilarang untuk bersukacita akan kemenangan Nya. 

Tetapi sampai berapa lama momen ini bertahan? apakah hanya euforia kemenangan sesaat? dan ketika hari Senin menyambut, kita kembali hidup seperti biasa dengan dosa dan perilaku negatif lainnya.

Kebangkitan Yesus merupakan momen perubahan. 
Perubahan dari rasa putus asa menjadi dipenuhi harapan
Perubahan dari tangis kesedihan menjadi sorak sukacita
Perubahan dari ketakutan menjadi dimerdekakan
Perubahan dari rasa bersalah menjadi diampuni
Perubahan dari tidak percaya menjadi beriman

Perubahan yang menyentuh hati kita untuk yakin dan percaya bahwa Ia telah menang dari maut, Ia juga yang menjadi harapan kita dalam memenangkan setiap beban hidup yang ada.

Saat hari esok datang, kita tidak menjalaninya sendiri, tetapi kita menjalaninya bersama Yesus, Tuhan kita yang hidup.

Tuhan memberkati

Sabtu, 30 Maret 2013

Hari Kedua

Dalam rangkaian peringatan kebangkitan Yesus, hari Kamis biasanya ditandai dengan mengingat mengenai perjamuan terakhir. Hari Jumat, perenungan mengenai penyaliban Yesus. Dan hari Minggu sebagai hari dimana Yesus telah bangkit. Hari Sabtu seperti sebuah pending message, jeda waktu dalam sebuah pertandingan, atau nada tunggu.

Situasi yang dialami oleh murid Yesus dan pengikut Nya bukanlah situasi yang mudah. Mereka menyaksikan sendiri bagaimana Yesus membuat mukjizat, mengusir setan, bahkan sampai membangkitkan orang mati. Begitu juga dengan Ibu Nya yang ketika akan mengandung, malaikat sendiri yang memberitahukan bahwa Yesus akan menjadi seorang Juruselamat. Mereka semua pun mengetahui dari nubuat nabi-nabi mengenai kebangkitan Nya. Tetapi tetap saja bukan hal yang mudah untuk menerima situasi yang ada.

Masih segar di ingatan mereka bagaimana Yesus mengalami siksaan dan tidak melawan. Tangan Nya yang mampu menghardik badai tak berdaya menjadi sasaran paku yang dihantamkan ke kayu salib. Tidak ada pasukan malaikat turun dari langit untuk mengalahkan orang-orang Romawi, Yesus juga tidak sekalipun memberi komando kepada pengikut Nya untuk membuat suatu gerakan perlawanan. Orang yang selama ini menjadi tumpuan harapan teronggok di dalam kuburan , sama seperti jenazah manusia lainnya yang sudah meninggal. 

Setiap detik di hari itu merupakan detik iman. Tidak ada yang tahu persis bahwa Yesus akan bangkit. 
Detik-detik iman masih berjalan sampai hari ini di dalam kehidupan kita masing-masing. Kita menunggu 

"kapan pertolongan datang"
"apakah Tuhan peduli?"
"kapan beban ini lepas?"
"benarkah janjiNya?"

Kita yang sudah memiliki Alkitab. Tahu persis. Bahwa detik-detik iman tersebut tidak sia-sia. Yesus tidak mengecewakan. Ia bangkit. Hari yang ketiga datang.

"Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?
 Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"
(Lukas 18:7-8)

Jumat, 29 Maret 2013

Simon dari Kirene

Saya tidak pernah menonton film Passion of The Christ secara full. Karena saya termasuk orang yang tidak tega melihat Yesus disiksa (untuk menebus dosa manusia). Namun demikian saya pernah melihat klip atau kilasan singkat dari film tersebut. Salah satu adegan yang menarik adalah ketika Simon dari Kirene ikut memikul salib Yesus. Di saat Yesus tampak sudah kelelahan, prajurit Romawi memaksa Simon yang tadinya hanya numpang lewat dan seperti tidak tahu apa-apa, untuk memikul salib Yesus.

Pada waktu itu lewat seorang yang bernama Simon, orang Kirene, ayah Aleksander dan Rufus, yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus. (Markus 15:21)
Entah apa yang ada di pikiran dan perasaan Simon, apakah ia merasa terhina, atau kesal, yang jelas namanya tercatat di Alkitab (di Kitab Matius,Markus dan Lukas) sebagai orang yang turut memikul salib Yesus, dalam arti yang sesungguhnya.Bukan tanpa maksud, kejadian ini bisa ada di dalam kisah penyaliban Yesus. 

Kejadian ini mengingatkan kembali bahwa dalam setiap karya besar Nya, manusia tetap dilibatkan. Ada beban-beban pelayanan yang bisa saja kita tinggalkan atau seakan tidak peduli, tidak peduli di gereja masih butuh pelayan, pengurus, guru sekolah minggu, dan lain-lain. Tetapi Simon menunjukkan kepeduliannya, ia dipaksa, namun ia tidak melarikan diri. Ia pada akhirnya berusaha membantu.

Saat Tuhan memilih pun, ditunjukkan, Tuhan tidak selalu memilih orang hebat, orang yang punya status dan nama. Tuhan bisa pilih siapa saja, seperti Simon yang hanya "numpang lewat" sampai teman-teman pembaca sekalian. Peristiwa penyaliban bukan hanya momen untuk menangisi dosa kita atau menyesali sesuatu, tetapi juga mengingatkan bahwa masih ada beban salib yang harus dikerjakan. 

Apa yang dilakukan Simon, menginspirasi Alexander dan Rufus kedua anaknya untuk menjadi penginjil dan termasuk sebagai orang-orang yang berpengaruh pada gereja pertama. Pelayanan kita mungkin kecil, singkat atau malah jadi bahan olok-olok, tetapi ini tidak menghalangi kita untuk menjadi inspirasi bagi orang lain di kemudian hari.

Pandang sekelilingmu dan lihatlah "salib" di sekitarmu
God Bless You

Kamis, 28 Maret 2013

Apa yang kamu lakukan kalau Yesus membasuh kakimu?

Satu pertanyaan besar. Terlepas dari berbagai perenungan menjelang Paskah. Saya pun sulit menjawab pertanyaan demikian. Mungkin reaksi saya seperti Petrus yang menolak untuk dibasuh kakinya oleh Yesus, karena merasa Yesus adalah Guru. Saya pun akan merasa tidak layak dan sungkan bila Yesus mau melakukan hal itu.


  Kata Petrus kepada-Nya: "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian 
dalam Aku." (Yohanes 13:8)


Tulisan singkat ini ada baiknya ditutup dengan 
"Apa yang kamu lakukan setelah Yesus membasuh kakimu? "
Andaipun kita menolak pembasuhan, Yesus sendiri sudah atau telah menebus dosa kita. Tidak hanya membersihkan sebagian dari diri kita yang sifatnya fisik, ia sudah mencuci bersih seluruh dosa kita.

Semoga tulisan ini menjadi berkat bagi para pembaca

PS: feel free to comment !

Rabu, 27 Maret 2013

Kembali pada Panggilan

Punya ketenaran seperti artis, follower banyak walaupun belum ada twitter, bahkan dicalonkan sebagai seorang raja atau pemimpin. Suatu keadaan yang sangat menyenangkan, dipuja orang, kata-kata didengarkan, reputasi sangat baik. Benar-benar kondisi yang enak, aman, nyaman dan sejahtera. Tetapi, seorang Yesus tidaklah terlena dengan kondisi demikian. Ia paham mengenai tujuanNya datang ke dunia. Walaupun rakyat mengelu-elukan diriNya saat memasuki Yerusalem, Yesus tidak menganggap ini sebagai sebuah kampanye besar atau pencitraan untuk menarik simpati massa. Sebaliknya, kedatanganNya ke Yerusalem, merupakan penyerahan diri sebelum Ia disalibkan

Banyak orang di sana membentangkan jubah-jubah mereka di jalan, sedang orang-orang lain memotong ranting-ranting pohon dan menyebarkannya di tengah jalan.Orang banyak yang berjalan di depan dan di belakang Yesus berseru-seru, "Hidup Anak Daud! Diberkatilah Dia yang datang atas nama Tuhan! Pujilah Allah Yang Mahatinggi!"
(Matius 21:9-10)

Menjelang Paskah, kita perlu merenungkan kembali apakah semua prestasi , kekayaan, status yang kita dapat selama ini sudah menutup mata kita dari tujuan yang lebih baik. Atau inilah momen yang tepat untuk kembali, mungkin selama ini kita punya visi yang baik di pelayanan, tetapi karena naiknya jabatan, dapat pekerjaan dan sebagainya, pelayanan malah kita tinggal.

Yesus tidak menolak adanya "peningkatan" dalam statusnya saat Ia menjadi manusia, tetapi Ia juga tidak meninggalkan panggilan yang harus Ia lakukan.

God Bless You, have a great Easter week.

Selasa, 26 Maret 2013

Sinyal HP dan Tuhan

Maraknya penawaran paket internet dari operator-operator GSM maupun CDMA mudah kita temui. Masing-masing menawarkan kelebihannya, salah satunya adalah keberadaan sinyal yang kuat dan mudah diakses. Tetapi pada kenyataannya setelah kita membeli atau menggunakan jasa mereka, ada ketidakpuasan, terkadang sinyal internet hidup , terkadang lambat, terkadang mati.

Sinyal handphone atau sinyal internet tidak bisa dilihat, mungkin sama dengan keberadaan Tuhan yang tidak terlihat. "Tidak terlihat" membuat kita ragu, benar tidak sih Tuhan ada, atau benar atau tidak Tuhan memperhatikan saya. 

Sebelum internet menjadi populer, Daud menuliskan keberadaan Tuhan sebagai berikut :

Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku, dan Engkau menaruh tangan-Mu ke atasku. (Mazmur 139:5)

Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau. (Mazmur 139 : 8)


Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut,juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku. (Mazmur 139:9-10)

Menarik sekali kata-kata Daud ini, keberadaan Tuhan ada dimana saja. Bahkan ketika kita berada di langit dan sinyal hp mati, Tuhan tetap ada disana. Di ujung laut yang seringkali tidak terjangkau satelit komunikasi, Tuhan pun ada.

Betapa besarnya Tuhan kita, kuasa Nya menyertai dimanapun kita berada. Ia selalu menuntun dan menjaga jalan kita. Di pagi hari, siang, sore, malam, terlepas dari kebergantungan pada sinyal hp dan internet, akan lebih baik kalau kita bergantung pada keberadaan Tuhan.
 

Senin, 25 Maret 2013

Sukses aja nggak cukup! Jadilah signifikan!

Significant is more than success. Menjadi signifikan berarti keberadaan kita berguna untuk lingkungan sekitar. Pada perumpamaan mengenai terang, terang itu berguna ketika ia diletakkan di atas, bukan di kolong. Saat terang berada di atas, terang tersebut dapat berguna dan dapat dilihat serta membantu banyak orang. Sebaliknya saat berada di kolong, terang itu tidak ada gunanya.

Keberadaan yang signifikan berarti orang lain senang dan terbantu dengan kehadiran kita. Kesuksesan atau materi dan waktu yang ada digunakan untuk membantu orang lain, akan menjadi lebih signifikan daripada semua milik kita, kita habiskan untuk diri kita sendiri. 

Menjadi signifikan berarti menjadi sesuatu yang berbeda. Dan itu hal-hal yang diajarkan Yesus. Ketika orang-orang sibuk mau jadi yang nomor 1, mau jadi leader, Yesus bilang jadilah yang paling belakang dan jadilah pelayan untuk sesamamu. Kita membedakan semut merah diantara semut hitam dari warnanya yang berbeda.


"Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

Kalau pengikut Tuhan "warna" nya sama dengan orang lain, apa bedanya?

web KristusYesus.com berusaha keras untuk menjadi signifikan di dalam kehidupan pembacanya. Terlepas jumlah pembaca yang banyak atau sedikit, harapan kami ketika orang membaca artikel-artikel dan renungan yang ada, kehidupan orang lain bisa berubah. 

Kami berusaha menjadi signifikan dengan menyajikan sesuatu yang berbeda, yaitu Firman Tuhan dalam tulisan yang natural dan mudah dimengerti. Kami tidak mengiming-imingi hiburan, hadiah , atau gambar-gambar lucu yang mudah ditemui di web-web lain dan sangat laku.

Kami yakin usaha kami tidak sia-sia, demikian juga dengan usaha teman-teman yang sudah berusaha membantu perkembangan web ini dengan membagikan link KristusYesus.com di facebook, twitter dan lain-lain.

Be Significant, be Different, be a Blessing!
GBU!
 

 

Sabtu, 23 Maret 2013

Hidup orang yang dipilih Tuhan (1)

Daud dikebelakangkan oleh keluarganya sendiri, dianggap sebagai kontestan yang gugur sebelum bertanding. Ia juga dikebelakangkan oleh saudara-saudaranya dan dianggap tidak pantas berada di medan perang. Setelah diurapi untuk menjadi seorang raja, bukannya menikmati enaknya hidup di istana, ia malah dikejar-kejar seperti buronan. Harus berlindung di gua bersama-sama dengan para penjahat. Ia pun berputar-putar bersama kelompoknya di padang gurun untuk menghindari kejaran tentara Saul. 

Si calon raja bahkan harus berpura-pura gila agar tidak dibunuh oleh musuh. Selain itu ia pun pernah menyeberang ke pihak musuh agar terhindar dari bahaya. Ketika dianggap penjahat oleh orang-orang sebangsanya, Daud malah berinisiatif menyelamatkan Kehila bagian dari wilayah bangsanya dari serangan orang asing. Bukan pujian dan hadiah yang didapat, rakyat Kehila malah ingin menyerahkan Daud ke tangan Saul.

Hidup orang yang dipilih Tuhan malah berputar-putar di sekitar masalah. Katanya dijanjikan untuk jadi raja, kok hidupnya begini? 

Situasi Daud mungkin sama dengan situasi yang kita alami atau pernah kita alami. Seakan-akan janji-janji Tuhan di Alkitab tidak terwujud. Ikut Tuhan, ikut pelayanan bukannya dapat berkat malah dapat masalah. 
Ya, kalau kita baca Alkitab hanya separuh-separuh mungkin cerita Daud berakhir hanya saat dia dalam masalah. 

Daud senantiasa memuliakan Tuhan
Dengan ketaatan Daud menjalani hidupnya yang penuh masalah. Dan pada akhirnya Tuhan meninggikan Daud di posisi sebagai seorang raja. Tuhan pun memberikan banyak kemenangan pada Daud. Bahkan ketika Daud berbuat dosa, Tuhan masih menyediakan pengampunan baginya. 

Di tengah-tengah masalah pun Daund tidak ditinggalkan oleh Tuhan. Demikian juga dengan kita. Masalah adalah proses pembentukkan sebelum kita menerima kedudukan atau posisi yang lebih tinggi. Juga sebagai proses agar kita semakin mengandalkan Tuhan.

Daud belajar memimpin selama berada di gua Adulam, ia juga belajar untuk memberikan teladan (tidak membunuh orang yang dipilih Tuhan) kepada anak buahnya, ia pun belajar untuk bernegosiasi dengan bangsa lain. Nasionalisme nya pun sudah teruji pada peristiwa Kehila. Dimana hal ini menjadi poin tersendiri bagi rakyat dan pendukungnya.

Daripada menagih-nagih janji Tuhan, ada baiknya kita nikmati proses belajar yang ada dan semakin mengandalkan Tuhan ketika berada di dalam masalah. Saat nanti Tuhan mengangkat kita pada kondisi yang lebih tinggi atau situasi yang lebih baik, kita sudah lebih siap.

Semoga terberkati dengan tulisan ini.




Selamat datang di KristusYesus.com


Disini teman-teman bisa menyumbangkan komentar dan masukan untuk pertanyaan atau persoalan yang akan menjadi topik sebuah posting. Kami berharap kehadiran KristusYesus.com dapat menjadi inspirasi bagi semua saudara seiman tanpa memandang asal gereja atau denominasi. 

Selain topik untuk menyalurkan inspirasi dan komentar, kami juga berusaha untuk menghadirkan artikel-artikel menarik secara rutin. Kami juga akan menampilkan beberapa wawancara dengan teman-teman seiman yang sudah mengalami keberhasilan di bidangnya (artis, pengusaha, eksekutif, dan lain-lain). Semata-mata hal ini kami lakukan agar, teman-teman termotivasi untuk menjadi berkat dan terang dimanapun teman-teman Tuhan tempatkan.

Saat ini kami menyadari bahwa KristusYesus.com belumlah sempurna. Web ini masih sangat sederhana dan belum dikenal secara luas. Tetapi kami percaya, dengan campur tangan Tuhan dan bantuan teman-teman yang bersedia melakukan share mengenai KristusYesus.com, web ini bisa semakin bertumbuh dan menjadi berkat bagi para pengunjungnya.

Post pertama ini akan terus di update dan akan dijadikan sebagai index post.

Happy posting and God Bless!

PS :
baca ini dulu sebelum posting!
(semua komentar melalui proses moderasi,tidak langsung ditampilkan)  
KristusYesus.com menerima tulisan dari teman-teman sekalian  
Kirim Tulisan                

Adakah hidupmu tidak diperhatikanNya?

" Seharusnya seperti ini"
" Andai tidak terjadi demikian "
" Kenapa Tuhan ijinkan? "

Kalimat-kalimat di atas tidak jarang terucap dari mulut kita ketika kita tidak puas dengan segala sesuatu yang sudah terjadi. Kita masing-masing memiliki pemikiran "harusnya yang terjadi adalah seperti ini, ini dan ini " tetapi kadangkala yang terjadi malah di luar perkiraan kita. Kita pun menjadi kecewa dan "ngambek" atau protes kepada Tuhan.

Tetapi siapakah Tuhan sehingga kita bisa memberikan Dia "saran" atau "petunjuk" mengenai apa yang harusnya "Ia" lakukan. Apakah Tuhan kita seperti jin serbabisa yang dapat disuruh-suruh, atau gadget canggih yang bisa bergerak untuk menyenangkan hati kita?

 Yesaya 40:12-31
Allah di atas semua Allah


 Siapa yang dapat mengatur Roh TUHAN atau memberi petunjuk kepada-Nya sebagai penasihat? (ayat 13)

Kepada siapa TUHAN meminta nasihat untuk mendapat pengertian, dan siapa yang mengajar TUHAN untuk menjalankan keadilan, atau siapa mengajar Dia pengetahuan dan memberi Dia petunjuk supaya Ia bertindak dengan pengertian? (ayat 14)

Pertanyaan ini kemudian disusul dengan pernyataan-pernyataan mengenai kebesaran Tuhan

Sesungguhnya, bangsa-bangsa adalah seperti setitik air dalam timba dan dianggap seperti sebutir debu pada neraca. Sesungguhnya, pulau-pulau tidak lebih dari abu halus beratnya. (ayat 15)

Libanon tidak mencukupi bagi kayu api dan margasatwanya tidak mencukupi bagi korban bakaran. (ayat 16)

Tuhan digambarkan seperti Tuhan yang sudah punya segalanya, semua persembahan tidak akan cukup untuk menghormati kemuliaan Tuhan. Bahkan bila seluruh margasatwa dijadikan korban bakaran pun tidak cukup.

Jadi dengan siapa hendak kamu samakan Allah, dan apa yang dapat kamu anggap serupa dengan Dia?
 Patungkah? Tukang besi menuangnya, dan pandai emas melapisinya dengan emas, membuat rantai-rantai perak untuknya. (ayat 18-19)

Apakah Tuhan bisa disamakan dengan barang-barang ciptaan manusia?

Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang; Dia yang membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman! (ayat 22)

Ia memasang langit seperti membentangkan kain! Bahkan di jaman ini pun langit adalah sesuatu yang masih menyimpan misteri dan tidak terbatas.

Dengan siapa hendak kamu samakan Aku, seakan-akan Aku seperti dia? firman Yang Mahakudus. (ayat 25)

Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya? Satupun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat. (ayat 26)

Tuhan bisa meng "absen" seluruh bintang di langit , dan bintang-bintang pun taat kepada Nya

Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel: "Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?"

 Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya.
(ayat 27-28)

Hei! ini suatu pertanyaan yang besar!

 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah (ayat 31)

Mengapa merasa hidupmu tidak beres dan lepas dari perhatian Tuhan? Tidakkah Ia yang mampu memasang langit, memanggil bintang, menciptakan bumi dari ujung ke ujung, tidak pernah tertidur dan menjadi lesu? 

Tetaplah nantikan rencana indah Tuhan terwujud dan dapatkan kekuatan baru untuk menjalani hidup.

God bless you!










































Jumat, 22 Maret 2013

Pesan Tuhan di Dinding

Daniel 5
 
Sebelum Facebook menjadi populer, Tuhan pernah terlebih dahulu menuliskan pesan di dinding (wall). Pesan ini ditujukan kepada seorang penguasa, yaitu Belsyazar, seorang raja. Kata-kata Mene,mene,tekel, ufarsin tertulis di dinding oleh sebuah tangan yang tidak terlihat badannya . Peristiwa yang terjadi saat pesta besar ini membuat Belsyazar ketakutan. Tampaknya Belsyazar ketakutan karena peristiwa gaib ini, bukan karena arti dari tulisan di dinding, karena ia sendiri tidak tahu apa arti tulisan tersebut.

Hingga akhirnya Daniel datang dan memberitahu arti tulisan tersebut. Saat bertemu Daniel, Belsyazar masih bersikap tinggi hati dan mengancam akan memberikan hukuman apabila Daniel tidak bisa mengartikan tulisan tersebut. Daniel yang penuh hikmat mengatakan mengenai kesombongan Belsyazar dan mengartikan tulisan itu sebagai berikut :

 Dan inilah makna perkataan itu: Mene: masa pemerintahan tuanku dihitung oleh Allah dan telah diakhiri;

 Tekel: tuanku ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan;

 Peres: kerajaan tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia."

Malam itu juga Belsyazar mati dibunuh. 

Semasa hidupnya, Belsyazar memandang rendah Tuhan, dan ia pun berani berpesta menggunakan perlengkapan yang ada di Bait Allah yang saat itu dianggap suci.

Hidup manusia semua telah diperhitungkan oleh Tuhan, perbuatan kita pun Tuhan mengetahuinya. Bagi Tuhan , Raja dan orang biasa kedudukannya adalah sama, ketika Tuhan memutuskan nyawanya berakhir sudah kehidupan orang tersebut. Tidak perlu kita iri terhadap kehidupan pejabat atau orang yang harta kekayaan didapat dari hasil korupsi. Berapapun hebatnya mereka lolos dari jerat hukum, keadilan Tuhan tetaplah berlaku.

Apakah keadilan Tuhan berarti Tuhan itu kejam?

Ia dihalau dari antara manusia dan hatinya menjadi sama seperti hati binatang, dan tempat tinggalnya ada di antara keledai hutan; kepadanya diberikan makanan rumput seperti kepada lembu, dan tubuhnya basah oleh embun dari langit, sampai ia mengakui, bahwa Allah, Yang Mahatinggi, berkuasa atas kerajaan manusia dan mengangkat siapa yang dikehendaki-Nya untuk kedudukan itu.

Daniel bercerita mengenai Nebukadnezar yang direndahkan Tuhan namun dipulihkan kembali kedudukannya setelah Nebukadnezar mengakui kebesaran Tuhan. Dan mengakui bahwa Tuhan berkuasa mengangkat siapa saja menjadi seorang raja. 

Saat Tuhan menaruh kita di tempat yang rendah, tetapi kita tetap memandang Nya tinggi, pada suatu saat Tuhan akan memberikan kedudukan yang baik kepada kita. 

kembali kepada tulisan di dinding, apa sih tujuan Tuhan menulis di dinding? Sama seperti saat kita menulis di wall Facebook seseorang, kita ingin selain pemilik profil yang membaca pesan tersebut, orang lain juga bisa membacanya. Tuhan menunjukkan pesan kepada Belsyazar, yang dapat dilihat semua orang yang hadir di pestanya, dan dapat diketahui oleh kita di masa sekarang. Agar para pembaca diingatkan dan tidak membuat kesalahan yang sama, serta menunjukkan kemuliaanNya yang besar. 

Barangsiapa merendahkan diri ia akan ditinggikan.
 
Tuhan memberkati. 


Kamis, 21 Maret 2013

Siapakah Penolong kita?

Mazmur 124:8 : Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan , yang menjadikan langit dan bumi.

Kalimat ini dijadikan pembuka dalam ibadah di gereja tempat saya berjemaat setiap minggunya. Memang terdengar seperti hafalan, karena setiap minggu dibacakan kalimat yang demikian. Bila dicerna lebih dalam, kalimat yang dituliskan pada kitab Mazmur oleh Raja Daud memiliki arti yang sangat indah.



Pertolongan : artinya bantuan, dukungan dan yang paling tepat di masa-masa sulit adalah jalan keluar atau solusi dari segala permasalahan.

Kita : disini yang dimaksud adalah individu atau sekelompok orang yang membutuhkan pertolongan. Dalam hal ini, di jaman sekarang bisa dimengerti pula sebagai kita yang sedang mengalami kesulitan

adalah dalam nama Tuhan : menjelaskan apa atau sesuatu yang menolong, Tidak dikatakan si penolong itu adalah penguasa, figur tertentu atau channel atau backing yang bisa menolong. Tetapi adalah Tuhan yang menolong , Tuhan yang memberikan solusi.

yang menjadikan langit dan bumi : Menjelaskan Tuhan yang bagaimana? Tuhan yang menjadikan atau membuat langit dan bumi. Hal ini bukanlah pekerjaan yang sederhana. Tuhan digambarkan sebagai figur yang mahakuasa, langit dan bumi saja bisa diciptakan, pastilah Ia juga bisa menyelesaikan berbagai masalah.

di masa-masa sulit ayat ini mengingatkan bahwa kita punya Tuhan yang mampu memberikan pertolongan, karena Ia Mahakuasa.

semoga bacaan singkat ini bisa menjadi berkat bagi para pembaca.



Rabu, 20 Maret 2013

Mengalahkan Rasa Takut


Mazmur 23:4

                Felix Baumgartner berdiri sendirian di tepian langit, di depan sebuah kapsul, di ketinggian 39.068 meter dari permukaan bumi. Di titik itu, ia merasa begitu kecil tak berarti, kemudian ia melompat. Selama 4 menit 20 detik, pria pemberani itu terjun bebas dengan kecepatan 1.342,8 km/jam. Sebuah aksi yang sungguh berbahaya, bisa merusak mata, otak, juga sistem kardiovaskular. Jutaan orang di Bumi yang memantau aksinya baru menarik nafas lega saat tubuh Baumgartner melayang stabil, disusul parasut yang membuka dengan sukses. Sorak sorai mengiringi pendaratannya yang mulus di gurun New Mexico, Amerika Serikat. Tangannya terangkat sebagai tanda kemenangan. Sang penerjun selamat, menjadi manusia pertama yang bergerak menembus kecepatan suara tanpa kendaraan sekaligus rekor kecepatan gerak tertinggi.
                Uniknya, pria pemberani ini sebenarnya mengidap klaustrofobia yaitu ketakutan berada dalam ruang kecil tertutup. Pakaian khusus yang sedianya dirancang untuk menyelamatkan dirinya selama penerjunan justru membuatnya seperti berada dalam peti. Satu ketakutan diikuti ketakutan yang lain. Sobekan kecil pada pakaian terjunnya atau salah posisi saat meloncat terjun bisa berarti kematian. “Saya tahu konsekuensinya apabila ada yang salah. Bagaimana kalau saya tidak akan bertemu keluarga saya lagi?” ujar pria Austria ini. Namun kekuatan tekad Baumgartner mampu mengalahkan rasa takutnya.

                 
Sesungguhnya, masalah hanyalah stimulus netral, tak ada unsur mematikan di dalamnya. Ketakutan muncul ketika kita tidak mampu memberi respon yang benar atas sebuah masalah. Masalah bertambah besar ketika rasa takut sampai menumpulkan nalar dan akal sehat. Jadi, mengelola emosi dan menentukan respon yang benar merupakan solusi untuk menaklukkan rasa takut. Rasa takut yang berlebihan membuat kita kehilangan kemampuan untuk melihat kehadiran Tuhan. Penuhi undanganNya untuk datang menghampiriNya (Mat 14:27). Iman akan memampukan kita melihat pertolongan Tuhan. Ketika mata rohani kita terbuka, kita bisa melihat bahwa kebesaran kuasaNya jauh lebih besar daripada masalah yang sedang kita hadapi (2 Raj 6:16).
                Proses mengalahkan rasa takut itu ibarat proses penerjunan Felix Baumgartner. Ketika hendak meninggalkan kapsul, ribuan pertanyaan berkecamuk di dalam pikirannya. Apakah ia mampu mempertahankan kesadarannya, apakah parasut akan membuka sesuai rencana, apakah organ tubuhnya mampu bertahan pada tekanan udara dan bergesekan dengan atmosfer? Ketika Baumgartner terjun, semua mengalir begitu saja. Ia tetap terjaga, parasut membuka dengan sempurna, dan fisiknya sehat sampai ia menjejakkan kaki di darat. Apapun masalah Anda hari ini, hadapi saja! Tak usah berpikir terlalu banyak tentang apa yang akan terjadi, biarkan diri Anda jatuh ke dalam tangan Tuhan yang kuat (1 Taw 21:13). Ia tak akan pernah membiarkan Anda jatuh, pertolonganNya selalu ada, sepanjang masa.

 
DOA
Bapa di Sorga, hamba mohon ampun bila selama ini kehadiran masalah sering membuatku sulit melihat pertolonganMu. Ajarku percaya bahwa bersama Tuhan, semuanya akan baik-baik saja. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.






Yang Anda butuhkan hanyalah percaya bahwa diri Anda dalam kondisi baik, ada pertolongan yang siap membantu, selebihnya silakan menikmati petualangan melawan rasa takut. (Felix Baumgartner)


Ditulis oleh : Ishak Manik

Selasa, 19 Maret 2013

Generous

"Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum." (A generous man will prosper; he who refreshes others will himself be refreshed.) (Ams. 11:25)

Dalam kamus English-Indonesia, kata "generous" diterjemahkan "suka memberi". Namun sesungguhnya kata "generous" lebih dari sekedar suka memberi, tetapi seperti terjemahan Alkitab dalam Amsal 11:25, yaitu "banyak memberi berkat".

Sifat ini merupakan sifat Tuhan sendiri, sebab Dia adalah Tuhan yang banyak memberi berkat. Raja Daud dalam persiapan pembangunan Bait Allah, memberikan persembahan yang banyak kepada Tuhan. Namun Daud menyadari bahwa semua harta bendanya datangnya dari Tuhan juga. Dia berkata: "Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu..." (1 Taw. 29:12).
Tuhan Yesus berkata: "... Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan" (Yoh. 10:10). Firman Tuhan berkata bahwa: "Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupani di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan" (2 Kor. 9:8). Sangat jelas bahwa Allah kita adalah Allah yang generous, Dia suka memberi dan Dia banyak memberi berkat.

Mengapa Allah suka memberi banyak berkat? Karena sikap suka memberi mendatangkan sukacita tersendiri. Firman Tuhan berkata: "...adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima" (Kis. 20:35). Itulah sebabnya, Tuhan menghendaki kita belajar memiliki sifat suka memberi dan banyak memberi. Karena selain boleh menjadi berkat dan menolong orang lain, ada sukacita atau kebahagiaan tersendiri.
Selain itu, Amsal mengatakan bahwa "siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan...". Hal ini mengajar kita bahwa pemberian kita itu seperti menabur benih, semakin banyak kita menabur benih maka semakin banyak juga kita akan menuai pada saat panen. Ini adalah hukum menabur dan menuai. Tentu saja motivasi kita saat memberi bukanlah supaya kita mendapat lebih banyak, namun fakta kebenaran ini tidak bisa disangkal bahwa banyak menabur banyak menuai, sedikit menabur sedikit menuai.

Menjadi seorang yang suka memberi tidak berarti hanya bisa dilakukan oleh orang yang kaya, tetapi justru di Alkitab banyak contoh-contoh di mana orang memberi banyak bahkan dari pergumulan dan kekurangan dalam hidup mereka. Misalnya janda miskin yang mempersembahkan dua peser uang, menurut Tuhan Yesus, janda ini memberi lebih banyak dari orang lain, karena dia memberi keseluruhan nafkahnya. Mengenai jemaat di Makedonia, rasul Paulus berkata: "Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun kaya dalam kemurahan" (...their extreme poverty welled up in rich generosity) (2 Kor. 8:2).

Rest, Refreshed and Be Blessed,

Ditulis oleh :
Steve Tabalujan

Senin, 18 Maret 2013

Mukjizat Pertama - Tuhan menyelesaikan masalah


Yohanes 2 : 1-8 bercerita mengenai mukjizat pertama dari Yesus, yaitu mengubah air menjadi anggur.
Dikisahkan, Yesus datang untuk menghadiri pesta perkawinan di Kana. Sedang ramainya pesta berlangsung, tuan rumah menyadari bahwa mereka kehabisan anggur. Dimana minuman ini menjadi faktor penting pada perayaan-perayaan di masa itu (Saudara bisa bayangkan betapa malunya bila saudara mengundang tamu kepada suatu jamuan penting, kemudian hidangan yang disajikan ternyata tidak cukup untuk para tamu )

Singkat cerita, kehadiran Yesus menjadi pemecah masalah. Seperti sudah kita ketahui, Ia mengubah air menjadi anggur.

Pada kisah di atas, terdapat unsur momen penting, yaitu pesta pernikahan. Demikian juga di masa hidup kita sekarang ini terdapat berbagai momen penting sepeti pemilihan karir, jurusan kuliah, pernikahan dan lain-lain. Juga termasuk mungkin momen-momen yang kita anggap berat, kebangkrutan, sakit, patah hati, dan lain sebagainya. Masalah bisa terjadi saat kita berada dalam momen tersebut, seperti kekurangan anggur pada peristiwa perkawinan di Kana. Saat mau masuk kuliah, dana tidak ada, mau kerja lamaran ditolak, bisnis macet, krisis, bbm naik, dan lain-lain.

Bagaimana bila pada kisah perkawinan di Kana, tidak ada yang menyadari kehadiranNya, atau hanya menganggap Dia manusia biasa. Bukan tidak mungkin mukjizat tidak terjadi. Namun demikian diceritakan bahwa Maria menyadari kehadiran Yesus, tidak hanya sadar bahwa Yesus datang sebagai tamu, tetapi Ia hadir sebagai Tuhan. Tuhan yang memecahkan masalah.

Bila saudara percaya bahwa, Tuhan ada, dan Dia hadir di tengah-tengah kehidupan saudara. Janganlah ragu untuk meminta pertolonganNya. Jangan ragu untuk minta Yesus terlibat dalam masalah yang kita hadapi.
Selain meminta tentunya kita juga lakukan apa yang memang dibutuhkan. 6 tempayan untuk membasuh (ayat 6), bukan barang yang istimewa. Tetapi ternyata bisa dijadikan alat pemecah masalah. Mungkin saudara juga punya "6 tempayan tersebut" tetapi saudara tidak sadar, atau tidak dioptimalkan. Ada kemampuan yang bisa dikembangkan , tetapi selama ini dipendam. Ada investasi yang bisa dimajukan, ada ide baru, tetapi tak pernah dijalankan.

Saat menyadari bekal yang ada, dengan pertolongan Tuhan, dengan sendirinya permasalahan akan dilalui. Apa yang Ia buat pada mukjizat pertama sungguh sangat sempurna. Air (ayat 7), barang yang tidak ada harganya dijadikan anggur, barang yang demikian bernilai. Tidaklah mustahil bagi Yesus untuk mengubah hidup saudara yang selama ini sia-sia, yang selama ini kekurangan, yang selama ini pas-pasan menjadi sesuatu yang luar biasa. Percaya dan lakukan sesuai yang Ia Firmankan dan saudara akan lihat hasilnya. Seperti kata Maria " apa yang dikatakan padamu, buatlah" , lakukan apa yang di Firmankan Tuhan di Alkitab.

Dan mereka pun mengisinya sampai penuh ( ayat 7)

Apa yang terjadi?
Air menjadi anggur. Anggur yang bagaimana?
Anggur yang sempurna, karena dikatakan di ayat ke 10, anggur tersebut sebagai anggur yang baik.

Saat Tuhan bekerja dalam hidup saudara, yakinlah Ia tidak bekerja dengan so-so, biasa aja, asal hidup, asal selamat. Tetapi Ia mengerjakan yang terbaik untuk kehidupan masing-masing dari saudara.

Apapun yang saudara alami saat ini,
Jangan lupakan kehadiran Nya
Percaya kepada Nya
lakukan Firman Nya

dan saudara akan lihat hasilnya.
kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dalam kehidupan saudara. Seperti pada akhir cerita, Ia telah menyatakan kemuliaanNya. Yesus tunjukkan Ia bukan Tuhan yang sembarangan, Ia bukan Tuhan yang tidak mampu. Ia Tuhan yang mampu menyelesaikan masalah, baik dari mukjizat yang pertama, sampai saat ini.

semoga ini menjadi berkat bagi saudara sekalian dan kemuliaan Tuhan semakin nyata.
Yesus memberkati.

FY,Mei 2012

Minggu, 17 Maret 2013

Merekalah Masa Depan!

Kisah mengenai Tuhan Yesus dan anak-anak, diceritakan sebanyak 3 kali di Alkitab, yaitu pada Kitab Matius, Markus dan Lukas. Terdapat sebuah perikop yang menceritakan mengenai keberadaan anak-anak. Tentu bukan tanpa maksud bagian ini menjadi Firman Tuhan.

Pada Matius 19 :13-15, dikisahkan ada sekumpulan orangtua yang membawa anak-anak mereka kepada Yesus. Tetapi saat ini murid-murid Yesus menghalang-halangi mereka untuk bertemu dengan Yesus. Mungkin karena saat itu Yesus tampak sibuk mengajar dan menjawab pertanyaan orang-orang di sekitarnya (pertanyaan mengenai hidup kekal, pertanyaan mengenai perceraian, dan lain-lain.)

Saat kita ingin membawa anak-anak untuk mengenal Tuhan, baik dari kegiatan saat teduh keluarga doa atau sekolah minggu, tidak jarang timbul macam-macam penghalang. Dimana penghalang itu bisa dari diri kita sendiri maupun dari anak-anak atau orang lain. Di masa sekarang banyak hiburan yang lebih menarik dibandingkan mengenal Firman Tuhan, dan hiburan tersebut malahan difasilitasi oleh orangtua , dengan alasan agar anak tidak rewel, orangtua "membekali" anak-anak mereka dengan permainan elektronik yang ada di telepon genggam, tab, perangkat game dan sejenisnya. Atau membelikan setumpuk DVD yang dapat diputar dan ditonton oleh anak secara berjam-jam.

Ketika diri kita sendiri yang menjadi penghalang bagi anak-anak untuk mengenal Tuhan, dengarlah bahwa Tuhan mengatakan "Hei, biarkanlah mereka datang kepadaKu!". Lepaskanlah mereka dari segala sesuatu yang menghalangi, mulai batasi dan kurangi penggunaan game, dan perangkat elektronik yang malah menjauhkan anak dari Tuhan. Tentunya orangtua harus memberikan contoh yang baik, bukannya pulang setelah kerja, makan lalu berkutat di depan laptop atau komputer. 

Mengapa nilai anak jelek-jelek? mengapa mereka malas belajar? mengapa mereka menjadi anak yang kurang ajar? mengapa mereka begitu bermasalah? Hei bukankah selama ini kita sendiri yang mensuplai mereka dengan pengaruh buruk baik lewat tontonan, game, kata-kata kasar, dan contoh-contoh yang buruk. 

Ketika kita bisa menciptakan kondisi dimana anak mengenal Tuhan, dikatakan di Alkitab ( Markus 10:16), akan ada berkat bagi anak-anak tersebut. Ketika mereka mengenal Tuhan, akan ada jamahan yang bisa mengubah hidup mereka. Akan ada peningkatan dan keberhasilan-keberhasilan yang mereka alami. 



 Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.

Saat anak mengenal Tuhan, mereka tahu mengenai menghormati orangtua, mereka tahu mengenai mengembangkan talenta, mereka tahu bagaimana mengasihi orang lain, mereka tahu mengenai kerja keras, mereka tahu bagaimana berkata-kata yang membangun, dan lain-lain. Mungkin mereka baru sebatas tahu, tetapi itu sudah lebih dari cukup, dibandingkan bila mereka sendiri tidak tahu bagaimana harus bertindak, apakah tindakan itu benar atau salah.

Tentu tidak ada maksud memojokkan orangtua atau pihak tertentu melalui tulisan ini. Semata-mata tulisan ini ada karena kepedulian akan masa depan generasi kita. Agar suatu saat akan ada generasi yang takut akan Tuhan, yang mampu menjadi berkat bagi keluarga dan masyarakat. Generasi yang mampu mempengaruhi lingkungan sekitarnya untuk membuat perubahan yang positif. 

Suatu saat ketika kita sudah tua dan sakit-sakitan, merekalah yang akan menjadi harapan kita untuk merawat dan meneruskan kehidupan berikutnya.

Sabtu, 16 Maret 2013

Yang unik di Alkitab (1188?)



Kucing : nama hewan domestik yang tidak pernah disebut di dalam Alkitab

Terdapat 7 peristiwa bunuh diri yang dicatat di Alkitab

Kata "Kristen" hanya disebut 3 kali di dalam Alkitab (Kis 11:26, Kis 26:28, I Petrus 4:16)

Mazmur 117 , adalah pasal tersingkat

Mazmur 119 , adalah pasal terpanjang

Mazmur 118, adalah pasal yang tepat berada di tengah Alkitab


Berapa pasal yang ada sebelum Mazmur 118 ? 594
Berapa pasal yang ada setelah Mazmur 118 ?594
Jumlahkan keduanya dan akan didapatkan angka 1188 


Mazmur 118:8 , ayat yang berada di pusat Alkitab (di tengah), dengan bunyi :

"Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada manusia"

semoga artikel ringan ini bisa menjadi berkat bagi semua pembaca
God Bless!

(informasi didapat dari berbagai sumber di internet, penghitungan pasal yang tepat di tengah bisa berbeda bila menggunakan Alkitab dengan tambahan Deuterokanonika)

Jumat, 15 Maret 2013

Keputusan Besar (Lukas)


Terdapat 2 kitab di dalam Alkitab yang ditulis oleh Lukas, yaitu kitab Lukas sendiri dan Kisah Para Rasul. Kedua kitab tersebut menjelaskan mengenai perjalanan hidup Yesus (dan murid-muridNya, pada Kisah Para Rasul). Lukas menuliskan kitab ini untuk Teofilus, seorang pejabat negara. Lukas mengambil keputusan untuk membukukan berita-berita dan Firman Tuhan yang telah ia dengar. Dimana keputusan ini adalah suatu keputusan besar, karena "buku" yang ia buat menjadi bagian dari Alkitab, dan telah dibaca milayaran orang serta mengubah hidup banyak orang.

Tidak diketahui apakah Lukas pernah membayangkan bahwa tulisannya akan meledak dari jaman ke jaman, dan mungkin menjadi tulisan dengan usia tertua yang masih dibaca sampai sekarang. Apa yang ia lakukan berpengaruh jauh ke depan.


Melalui cerita ini kita belajar, bahwa satu tindakan dapat mempengaruhi kehidupan banyak orang. Ketika tindakan tersebut positif, akan membawa dampak yang positif pula. Apakah kita pernah berpikir demikian? Mungkin ketika kita mengajar anak-anak di pinggir jalan, salah satu dari mereka kemudian bisa jadi presiden, atau mungkin cucu mereka yang jadi presiden. Atau ketika kita memberikan bantuan kepada salah satu bawahan di kantor, kemudian hidupnya berubah dan berdampak positif kepada lingkungannya. Atau saat kita mempersilahkan orang lain duduk di bus yang berdesakan, membuat orang tersebut bersyukur dan membatalkan keinginan untuk bunuh diri karena tekanan hidup. Hei! mungkin tulisan ini agak berlebihan....tetapi Lukas sudah membuktikannya. 

 Lukas 1:1-4
 "Teofilus yang mulia , Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita, seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula  adalah saksi mata  dan pelayan Firman. Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu, supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar."

Hasil karya seseorang akan membuat suatu perbedaan!
Bila Anda pernah membuat keputusan yang turut mengubah hidup seseorang secara positif, mari bagikan di situs ini, siapa tahu ada yang terinspirasi dengan komentar Anda. 

God Bless You!

Kamis, 14 Maret 2013

Domba di tengah Serigala



Matius 10:16
"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala,  sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. "

Perkataan di atas disampaikan oleh Yesus saat Ia mengutus murid-muridnya untuk memberitakan kabar keselamatan. Yesus menyampaikan berbagai tantangan dan adanya aniaya saat murid-murid mengabarkan Injil. Sehingga, Ia pun berpesan agar murid-murid cerdik seperti ular tetapi tulus seperti merpati.

Di masa sekarang, label pengikut Kristus tidak hanya dibuktikan melalui pekabaran Injil secara verbal, tetapi terlebih lagi dari perilaku kita sehari-hari, di dalam studi maupun pekerjaan. Tantangan yang ada mungkin bukan dalam bentuk penganiayaan secara fisik, namun lebih karena tekanan di lingkungan, tekanan ekonomi, dan sebagainya. "Serigala-serigala" itu bisa berupa godaan untuk korupsi, mencuri, nyatut, mengubah pembukuan, semata-mata demi adanya promosi, kenaikan gaji atau memenuhi kebutuhan. Di dalam studi , tantangan bisa berupa keinginan bolos, tidak bertanggungjawab saat kuliah walaupun orangtua sudah membiayai, melakukan penjiplakan skripsi, makalah , dan sebagainya.

"Serigala-serigala" tampak sangat ramah dan menyenangkan. Toh menjiplak tugas pun tidak ketahuan, atau korupsi pun didukung teman-teman. Tanpa sadar "serigala" menekan dan dengan mudahnya menggiring "domba" yang sukarela terbujuk. 

Yesus tidak mengharapkan kita menjadi domba yang lemah, tetapi Ia katakan kamu harus cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Ketika Yesus katakan demikian, bukan tanpa maksud, Ia paham bahwa kita bisa atau mampu untuk melakukan kedua hal tersebut. Yesus tidak pernah menyuruh sesuatu yang tidak mungkin dilakukan oleh kita, ingat ketika Yesus memanggil Petrus untuk berjalan di atas air? yang tidak mungkin pun kalau Tuhan yang memberi perintah adalah mungkin.

Di Alkitab dikatakan bahwa ular adalah binatang yang paling cerdas. Bahkan membuat manusia jatuh ke dalam dosa karena bujukannya. Cerdik seperti ular, mencari solusi dari setiap masalah, saat ada masalah keuangan, cari solusi terbaik entah mengambil pekerjaan sampingan, mengatur keuangan dengan lebih bijaksana, dan lain-lain. Di dalam sekolah dan kuliah, kesulitan bisa diatasi dengan banyak membaca baik melalui internet atau buku-buku di perpustakaan. Kecerdikan yang dilakukan pengikut Kristus disertai dengan ketulusan, artinya bukan cerdik secara negatif seperti melakukan korupsi tapi tidak ketahuan.

Yesus menekankan, daripada takut dengan serigala, takutlah terlebih lagi pada Tuhan. Yesus menggambarkan besarnya kuasa Nya, dimana tidak ada sehelai rambut jatuh tanpa sepengetahuan Nya. "Domba" yang takut akan Tuhan  yang berani mengakui keberadaan Yesus melalui kata-kata dan perilakunya (karena melalui perbuatan kata-kata kita dipertanggunjawabkan), akan diakui juga di hadapan Bapa di surga.

Perikop mengenai penganiayaan (Matius 10:16-33), ditutup dengan kata-kata berikut :

Matius 10 :28-33
 Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung  semuanya. Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga  dari pada banyak burung pipit. Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia ,  Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga. "

Hidup sebagai pengikut Kristus banyak tantangannya, namun Tuhan kita memiliki kuasa yang sangat besar melebihi apapun di dunia.  

God Bless!