Matius 10:16
"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala,
sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. "
Perkataan di atas disampaikan oleh Yesus saat Ia mengutus
murid-muridnya untuk memberitakan kabar keselamatan. Yesus menyampaikan
berbagai tantangan dan adanya aniaya saat murid-murid mengabarkan Injil.
Sehingga, Ia pun berpesan agar murid-murid cerdik seperti ular tetapi tulus
seperti merpati.
Di masa sekarang, label pengikut Kristus tidak hanya dibuktikan melalui
pekabaran Injil secara verbal, tetapi terlebih lagi dari perilaku kita
sehari-hari, di dalam studi maupun pekerjaan. Tantangan yang ada mungkin bukan
dalam bentuk penganiayaan secara fisik, namun lebih karena tekanan di lingkungan,
tekanan ekonomi, dan sebagainya. "Serigala-serigala" itu bisa berupa
godaan untuk korupsi, mencuri, nyatut, mengubah pembukuan, semata-mata demi
adanya promosi, kenaikan gaji atau memenuhi kebutuhan. Di dalam studi ,
tantangan bisa berupa keinginan bolos, tidak bertanggungjawab saat kuliah
walaupun orangtua sudah membiayai, melakukan penjiplakan skripsi, makalah , dan
sebagainya.
"Serigala-serigala" tampak sangat ramah dan menyenangkan. Toh
menjiplak tugas pun tidak ketahuan, atau korupsi pun didukung teman-teman.
Tanpa sadar "serigala" menekan dan dengan mudahnya menggiring
"domba" yang sukarela terbujuk.
Yesus tidak mengharapkan kita menjadi domba yang lemah, tetapi Ia
katakan kamu harus cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Ketika Yesus
katakan demikian, bukan tanpa maksud, Ia paham bahwa kita bisa atau mampu untuk
melakukan kedua hal tersebut. Yesus tidak pernah menyuruh sesuatu yang tidak
mungkin dilakukan oleh kita, ingat ketika Yesus memanggil Petrus untuk berjalan
di atas air? yang tidak mungkin pun kalau Tuhan yang memberi perintah adalah
mungkin.
Di Alkitab dikatakan bahwa ular adalah binatang yang paling cerdas.
Bahkan membuat manusia jatuh ke dalam dosa karena bujukannya. Cerdik seperti
ular, mencari solusi dari setiap masalah, saat ada masalah keuangan, cari
solusi terbaik entah mengambil pekerjaan sampingan, mengatur keuangan dengan
lebih bijaksana, dan lain-lain. Di dalam sekolah dan kuliah, kesulitan bisa
diatasi dengan banyak membaca baik melalui internet atau buku-buku di
perpustakaan. Kecerdikan yang dilakukan pengikut Kristus disertai dengan
ketulusan, artinya bukan cerdik secara negatif seperti melakukan korupsi tapi
tidak ketahuan.
Yesus menekankan, daripada takut dengan serigala, takutlah terlebih lagi pada Tuhan. Yesus menggambarkan besarnya kuasa Nya, dimana tidak ada sehelai rambut jatuh tanpa sepengetahuan Nya. "Domba" yang takut akan Tuhan yang berani mengakui keberadaan Yesus melalui kata-kata dan perilakunya (karena melalui perbuatan kata-kata kita dipertanggunjawabkan), akan diakui juga di hadapan Bapa di surga.
Perikop mengenai penganiayaan (Matius 10:16-33), ditutup dengan
kata-kata berikut :
Matius 10 :28-33
Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh,
tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang
berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari
padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. Dan
kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya. Sebab itu
janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada
banyak burung pipit. Setiap orang yang mengakui Aku di depan
manusia , Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang
di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia,
Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga. "
Hidup sebagai pengikut Kristus banyak tantangannya, namun Tuhan kita
memiliki kuasa yang sangat besar melebihi apapun di dunia.
God Bless!
Nice
BalasHapus