Kamis, 14 Maret 2013

Domba di tengah Serigala



Matius 10:16
"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala,  sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. "

Perkataan di atas disampaikan oleh Yesus saat Ia mengutus murid-muridnya untuk memberitakan kabar keselamatan. Yesus menyampaikan berbagai tantangan dan adanya aniaya saat murid-murid mengabarkan Injil. Sehingga, Ia pun berpesan agar murid-murid cerdik seperti ular tetapi tulus seperti merpati.

Di masa sekarang, label pengikut Kristus tidak hanya dibuktikan melalui pekabaran Injil secara verbal, tetapi terlebih lagi dari perilaku kita sehari-hari, di dalam studi maupun pekerjaan. Tantangan yang ada mungkin bukan dalam bentuk penganiayaan secara fisik, namun lebih karena tekanan di lingkungan, tekanan ekonomi, dan sebagainya. "Serigala-serigala" itu bisa berupa godaan untuk korupsi, mencuri, nyatut, mengubah pembukuan, semata-mata demi adanya promosi, kenaikan gaji atau memenuhi kebutuhan. Di dalam studi , tantangan bisa berupa keinginan bolos, tidak bertanggungjawab saat kuliah walaupun orangtua sudah membiayai, melakukan penjiplakan skripsi, makalah , dan sebagainya.

"Serigala-serigala" tampak sangat ramah dan menyenangkan. Toh menjiplak tugas pun tidak ketahuan, atau korupsi pun didukung teman-teman. Tanpa sadar "serigala" menekan dan dengan mudahnya menggiring "domba" yang sukarela terbujuk. 

Yesus tidak mengharapkan kita menjadi domba yang lemah, tetapi Ia katakan kamu harus cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Ketika Yesus katakan demikian, bukan tanpa maksud, Ia paham bahwa kita bisa atau mampu untuk melakukan kedua hal tersebut. Yesus tidak pernah menyuruh sesuatu yang tidak mungkin dilakukan oleh kita, ingat ketika Yesus memanggil Petrus untuk berjalan di atas air? yang tidak mungkin pun kalau Tuhan yang memberi perintah adalah mungkin.

Di Alkitab dikatakan bahwa ular adalah binatang yang paling cerdas. Bahkan membuat manusia jatuh ke dalam dosa karena bujukannya. Cerdik seperti ular, mencari solusi dari setiap masalah, saat ada masalah keuangan, cari solusi terbaik entah mengambil pekerjaan sampingan, mengatur keuangan dengan lebih bijaksana, dan lain-lain. Di dalam sekolah dan kuliah, kesulitan bisa diatasi dengan banyak membaca baik melalui internet atau buku-buku di perpustakaan. Kecerdikan yang dilakukan pengikut Kristus disertai dengan ketulusan, artinya bukan cerdik secara negatif seperti melakukan korupsi tapi tidak ketahuan.

Yesus menekankan, daripada takut dengan serigala, takutlah terlebih lagi pada Tuhan. Yesus menggambarkan besarnya kuasa Nya, dimana tidak ada sehelai rambut jatuh tanpa sepengetahuan Nya. "Domba" yang takut akan Tuhan  yang berani mengakui keberadaan Yesus melalui kata-kata dan perilakunya (karena melalui perbuatan kata-kata kita dipertanggunjawabkan), akan diakui juga di hadapan Bapa di surga.

Perikop mengenai penganiayaan (Matius 10:16-33), ditutup dengan kata-kata berikut :

Matius 10 :28-33
 Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung  semuanya. Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga  dari pada banyak burung pipit. Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia ,  Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga. "

Hidup sebagai pengikut Kristus banyak tantangannya, namun Tuhan kita memiliki kuasa yang sangat besar melebihi apapun di dunia.  

God Bless!

1 komentar: