Rabu, 27 Maret 2013

Kembali pada Panggilan

Punya ketenaran seperti artis, follower banyak walaupun belum ada twitter, bahkan dicalonkan sebagai seorang raja atau pemimpin. Suatu keadaan yang sangat menyenangkan, dipuja orang, kata-kata didengarkan, reputasi sangat baik. Benar-benar kondisi yang enak, aman, nyaman dan sejahtera. Tetapi, seorang Yesus tidaklah terlena dengan kondisi demikian. Ia paham mengenai tujuanNya datang ke dunia. Walaupun rakyat mengelu-elukan diriNya saat memasuki Yerusalem, Yesus tidak menganggap ini sebagai sebuah kampanye besar atau pencitraan untuk menarik simpati massa. Sebaliknya, kedatanganNya ke Yerusalem, merupakan penyerahan diri sebelum Ia disalibkan

Banyak orang di sana membentangkan jubah-jubah mereka di jalan, sedang orang-orang lain memotong ranting-ranting pohon dan menyebarkannya di tengah jalan.Orang banyak yang berjalan di depan dan di belakang Yesus berseru-seru, "Hidup Anak Daud! Diberkatilah Dia yang datang atas nama Tuhan! Pujilah Allah Yang Mahatinggi!"
(Matius 21:9-10)

Menjelang Paskah, kita perlu merenungkan kembali apakah semua prestasi , kekayaan, status yang kita dapat selama ini sudah menutup mata kita dari tujuan yang lebih baik. Atau inilah momen yang tepat untuk kembali, mungkin selama ini kita punya visi yang baik di pelayanan, tetapi karena naiknya jabatan, dapat pekerjaan dan sebagainya, pelayanan malah kita tinggal.

Yesus tidak menolak adanya "peningkatan" dalam statusnya saat Ia menjadi manusia, tetapi Ia juga tidak meninggalkan panggilan yang harus Ia lakukan.

God Bless You, have a great Easter week.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar