Rabu, 20 Maret 2013

Mengalahkan Rasa Takut


Mazmur 23:4

                Felix Baumgartner berdiri sendirian di tepian langit, di depan sebuah kapsul, di ketinggian 39.068 meter dari permukaan bumi. Di titik itu, ia merasa begitu kecil tak berarti, kemudian ia melompat. Selama 4 menit 20 detik, pria pemberani itu terjun bebas dengan kecepatan 1.342,8 km/jam. Sebuah aksi yang sungguh berbahaya, bisa merusak mata, otak, juga sistem kardiovaskular. Jutaan orang di Bumi yang memantau aksinya baru menarik nafas lega saat tubuh Baumgartner melayang stabil, disusul parasut yang membuka dengan sukses. Sorak sorai mengiringi pendaratannya yang mulus di gurun New Mexico, Amerika Serikat. Tangannya terangkat sebagai tanda kemenangan. Sang penerjun selamat, menjadi manusia pertama yang bergerak menembus kecepatan suara tanpa kendaraan sekaligus rekor kecepatan gerak tertinggi.
                Uniknya, pria pemberani ini sebenarnya mengidap klaustrofobia yaitu ketakutan berada dalam ruang kecil tertutup. Pakaian khusus yang sedianya dirancang untuk menyelamatkan dirinya selama penerjunan justru membuatnya seperti berada dalam peti. Satu ketakutan diikuti ketakutan yang lain. Sobekan kecil pada pakaian terjunnya atau salah posisi saat meloncat terjun bisa berarti kematian. “Saya tahu konsekuensinya apabila ada yang salah. Bagaimana kalau saya tidak akan bertemu keluarga saya lagi?” ujar pria Austria ini. Namun kekuatan tekad Baumgartner mampu mengalahkan rasa takutnya.

                 
Sesungguhnya, masalah hanyalah stimulus netral, tak ada unsur mematikan di dalamnya. Ketakutan muncul ketika kita tidak mampu memberi respon yang benar atas sebuah masalah. Masalah bertambah besar ketika rasa takut sampai menumpulkan nalar dan akal sehat. Jadi, mengelola emosi dan menentukan respon yang benar merupakan solusi untuk menaklukkan rasa takut. Rasa takut yang berlebihan membuat kita kehilangan kemampuan untuk melihat kehadiran Tuhan. Penuhi undanganNya untuk datang menghampiriNya (Mat 14:27). Iman akan memampukan kita melihat pertolongan Tuhan. Ketika mata rohani kita terbuka, kita bisa melihat bahwa kebesaran kuasaNya jauh lebih besar daripada masalah yang sedang kita hadapi (2 Raj 6:16).
                Proses mengalahkan rasa takut itu ibarat proses penerjunan Felix Baumgartner. Ketika hendak meninggalkan kapsul, ribuan pertanyaan berkecamuk di dalam pikirannya. Apakah ia mampu mempertahankan kesadarannya, apakah parasut akan membuka sesuai rencana, apakah organ tubuhnya mampu bertahan pada tekanan udara dan bergesekan dengan atmosfer? Ketika Baumgartner terjun, semua mengalir begitu saja. Ia tetap terjaga, parasut membuka dengan sempurna, dan fisiknya sehat sampai ia menjejakkan kaki di darat. Apapun masalah Anda hari ini, hadapi saja! Tak usah berpikir terlalu banyak tentang apa yang akan terjadi, biarkan diri Anda jatuh ke dalam tangan Tuhan yang kuat (1 Taw 21:13). Ia tak akan pernah membiarkan Anda jatuh, pertolonganNya selalu ada, sepanjang masa.

 
DOA
Bapa di Sorga, hamba mohon ampun bila selama ini kehadiran masalah sering membuatku sulit melihat pertolonganMu. Ajarku percaya bahwa bersama Tuhan, semuanya akan baik-baik saja. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.






Yang Anda butuhkan hanyalah percaya bahwa diri Anda dalam kondisi baik, ada pertolongan yang siap membantu, selebihnya silakan menikmati petualangan melawan rasa takut. (Felix Baumgartner)


Ditulis oleh : Ishak Manik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar