Mazmur 23:4
Felix Baumgartner
berdiri sendirian di tepian langit, di depan sebuah kapsul, di ketinggian
39.068 meter dari permukaan bumi. Di titik itu, ia merasa begitu kecil tak
berarti, kemudian ia melompat. Selama 4 menit 20 detik, pria pemberani itu
terjun bebas dengan kecepatan 1.342,8 km/jam. Sebuah aksi yang sungguh
berbahaya, bisa merusak mata, otak, juga sistem kardiovaskular. Jutaan orang di
Bumi yang memantau aksinya baru menarik nafas lega saat tubuh Baumgartner
melayang stabil, disusul parasut yang membuka dengan sukses. Sorak sorai
mengiringi pendaratannya yang mulus di gurun New Mexico, Amerika Serikat.
Tangannya terangkat sebagai tanda kemenangan. Sang penerjun selamat, menjadi
manusia pertama yang bergerak menembus kecepatan suara tanpa kendaraan
sekaligus rekor kecepatan gerak tertinggi.
Uniknya, pria
pemberani ini sebenarnya mengidap klaustrofobia yaitu ketakutan berada
dalam ruang kecil tertutup. Pakaian khusus yang sedianya dirancang untuk
menyelamatkan dirinya selama penerjunan justru membuatnya seperti berada dalam
peti. Satu ketakutan diikuti ketakutan yang lain. Sobekan kecil pada pakaian
terjunnya atau salah posisi saat meloncat terjun bisa berarti kematian. “Saya
tahu konsekuensinya apabila ada yang salah. Bagaimana kalau saya tidak akan
bertemu keluarga saya lagi?” ujar pria Austria ini. Namun kekuatan tekad
Baumgartner mampu mengalahkan rasa takutnya.
Sesungguhnya,
masalah hanyalah stimulus netral, tak ada unsur mematikan di dalamnya.
Ketakutan muncul ketika kita tidak mampu memberi respon yang benar atas sebuah
masalah. Masalah bertambah besar ketika rasa takut sampai menumpulkan nalar dan
akal sehat. Jadi, mengelola emosi dan menentukan respon yang benar merupakan
solusi untuk menaklukkan rasa takut. Rasa takut yang berlebihan membuat kita
kehilangan kemampuan untuk melihat kehadiran Tuhan. Penuhi undanganNya untuk
datang menghampiriNya (Mat 14:27). Iman akan memampukan kita melihat
pertolongan Tuhan. Ketika mata rohani kita terbuka, kita bisa melihat bahwa
kebesaran kuasaNya jauh lebih besar daripada masalah yang sedang kita hadapi (2
Raj 6:16).
Proses mengalahkan
rasa takut itu ibarat proses penerjunan Felix Baumgartner. Ketika hendak
meninggalkan kapsul, ribuan pertanyaan berkecamuk di dalam pikirannya. Apakah
ia mampu mempertahankan kesadarannya, apakah parasut akan membuka sesuai
rencana, apakah organ tubuhnya mampu bertahan pada tekanan udara dan bergesekan
dengan atmosfer? Ketika Baumgartner terjun, semua mengalir begitu saja. Ia
tetap terjaga, parasut membuka dengan sempurna, dan fisiknya sehat sampai ia
menjejakkan kaki di darat. Apapun masalah Anda hari ini, hadapi saja! Tak usah
berpikir terlalu banyak tentang apa yang akan terjadi, biarkan diri Anda jatuh
ke dalam tangan Tuhan yang kuat (1 Taw 21:13). Ia tak akan pernah membiarkan
Anda jatuh, pertolonganNya selalu ada, sepanjang masa.
DOA
Bapa di Sorga, hamba mohon
ampun bila selama ini kehadiran masalah sering membuatku sulit melihat
pertolonganMu. Ajarku percaya bahwa bersama Tuhan, semuanya akan baik-baik
saja. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Yang Anda butuhkan
hanyalah percaya bahwa diri Anda dalam kondisi baik, ada pertolongan yang siap
membantu, selebihnya silakan menikmati petualangan melawan rasa takut. (Felix Baumgartner)
Ditulis oleh : Ishak Manik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar