Kisah mengenai Tuhan Yesus dan
anak-anak, diceritakan sebanyak 3 kali di Alkitab, yaitu pada Kitab
Matius, Markus dan Lukas. Terdapat sebuah perikop yang menceritakan
mengenai keberadaan anak-anak. Tentu bukan tanpa maksud bagian ini
menjadi Firman Tuhan.
Pada
Matius 19 :13-15, dikisahkan ada sekumpulan orangtua yang membawa
anak-anak mereka kepada Yesus. Tetapi saat ini murid-murid Yesus
menghalang-halangi mereka untuk bertemu dengan Yesus. Mungkin karena
saat itu Yesus tampak sibuk mengajar dan menjawab pertanyaan orang-orang
di sekitarnya (pertanyaan mengenai hidup kekal, pertanyaan mengenai
perceraian, dan lain-lain.)
Saat kita ingin membawa anak-anak
untuk mengenal Tuhan, baik dari kegiatan saat teduh keluarga doa atau
sekolah minggu, tidak jarang timbul macam-macam penghalang. Dimana
penghalang itu bisa dari diri kita sendiri maupun dari anak-anak atau
orang lain. Di masa sekarang banyak hiburan yang lebih menarik
dibandingkan mengenal Firman Tuhan, dan hiburan tersebut malahan
difasilitasi oleh orangtua , dengan alasan agar anak tidak rewel,
orangtua "membekali" anak-anak mereka dengan permainan elektronik yang
ada di telepon genggam, tab, perangkat game dan sejenisnya. Atau
membelikan setumpuk DVD yang dapat diputar dan ditonton oleh anak secara
berjam-jam.
Ketika diri kita sendiri yang
menjadi penghalang bagi anak-anak untuk mengenal Tuhan, dengarlah bahwa
Tuhan mengatakan "Hei, biarkanlah mereka datang kepadaKu!". Lepaskanlah
mereka dari segala sesuatu yang menghalangi, mulai batasi dan kurangi
penggunaan game, dan perangkat elektronik yang malah menjauhkan anak
dari Tuhan. Tentunya orangtua harus memberikan contoh yang baik,
bukannya pulang setelah kerja, makan lalu berkutat di depan laptop atau
komputer.
Mengapa
nilai anak jelek-jelek? mengapa mereka malas belajar? mengapa mereka
menjadi anak yang kurang ajar? mengapa mereka begitu bermasalah? Hei
bukankah selama ini kita sendiri yang mensuplai mereka dengan pengaruh
buruk baik lewat tontonan, game, kata-kata kasar, dan contoh-contoh yang
buruk.
Ketika
kita bisa menciptakan kondisi dimana anak mengenal Tuhan, dikatakan di
Alkitab ( Markus 10:16), akan ada berkat bagi anak-anak tersebut. Ketika
mereka mengenal Tuhan, akan ada jamahan yang bisa mengubah hidup
mereka. Akan ada peningkatan dan keberhasilan-keberhasilan yang mereka
alami.
Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.
Saat
anak mengenal Tuhan, mereka tahu mengenai menghormati orangtua, mereka
tahu mengenai mengembangkan talenta, mereka tahu bagaimana mengasihi
orang lain, mereka tahu mengenai kerja keras, mereka tahu bagaimana
berkata-kata yang membangun, dan lain-lain. Mungkin mereka baru sebatas
tahu, tetapi itu sudah lebih dari cukup, dibandingkan bila mereka
sendiri tidak tahu bagaimana harus bertindak, apakah tindakan itu benar
atau salah.
Tentu tidak ada maksud memojokkan
orangtua atau pihak tertentu melalui tulisan ini. Semata-mata tulisan
ini ada karena kepedulian akan masa depan generasi kita. Agar suatu saat
akan ada generasi yang takut akan Tuhan, yang mampu menjadi berkat bagi
keluarga dan masyarakat. Generasi yang mampu mempengaruhi lingkungan
sekitarnya untuk membuat perubahan yang positif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar