Yohanes 4 ayat 49-54
Pada bagian Alkitab ini,
dikisahkan bahwa Yesus kembali lagi ke Kana, tempat dimana
Ia membuat air menjadi anggur. Dan disana terdapat seorang pegawai istana yang
anaknya sedang sakit. Ketika pegawai tersebut mendengar kedatangan
Yesus, datanglah ia kepada Nya, lalu meminta , supaya Ia datang dan
menyembuhkan anaknya, sebab anaknya hampir mati.
Dalam
pembukaan cerita dapat kita bayangkan , kedatangan Yesus pastinya sudah
menyebar kemana-mana beritanya. Terutama mengenai kemampuanNya membuat
mukjizat. Penekanan ini sangat jelas pada kalimat pertama "dimana Ia
membuat air menjadi anggur". Tidak disinggung mengenai Yesus yang
membersihkan bait Allah, atau mengenai pengakuan Yohanes terhadap sosok
Yesus.
Mukjizat telah menarik orang untuk percaya.
Demikian juga yang terjadi pada si pegawai istana, ia memiliki masalah
yang bisa dibilang sangat berat. Anaknya diceritakan disana, hampir
mati. Berarti apa yang menimpa anaknya bukan penyakit biasa-biasa saja.
Lalu
,setelah mendengar kedatangan Yesus datanglah ia kepada Yesus. Berapa
diantara kita yang kalau ada masalah langsung datang kepada Yesus? atau
lebih suka datang ke teman, atau tenggelam pada hal-hal lain, walaupun
dibandingkan pegawai tersebut, kita sudah lebih banyak mendengar tentang
Yesus. Kita sudah mengetahui mengenai kebangkitan Nya, sementara si
pegawai istana belum. Kita sudah banyak dengar bahkan ikut KKR mengenai
penebusan dosa, sementara si pegawai istana belum mengalami itu.
Pegawai istana ini datang, dengan harapan. Tentu harapannya agar anaknya sembuh, agar masalah selesai. Dalam waktu secepatnya.
Yesus
mengatakan " jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak
percaya". Lalu pegawai istana tetap memohon "Tuhan datanglah, sebelum
anakku mati". Yesus mengatakan "pergilah, anakmu hidup"
"jika
kamu tidak melihat." Dan ternyata benar, Yesus tidak melakukan mujizat
spektakuler yang dapat dilihat orang-orang. Ia tidak datang ke rumah
pegawai istana untuk melakukan penyembuhan. Di jaman sekarang, kita
perlu lihat segala sesuatu, baru merasa percaya. Baik dalam hal
pekerjaan, hubungan, bisnis, dan lain-lain. Perlu bukti nyata. Tidak
demikian dengan iman terhadap Yesus. Iman tidak berdasarkan percaya
karena melihat mujizat.
Yesus tidak membatasi diri dengan
mujizat yang bisa dilihat. Ia bukan Tuhan yang kalau tidak membuat
pertunjukkan berarti tidak hebat. Yesus tahu, bahwa si pegawai istana
punya masalah berat, kritis, Ia juga tahu dan sangat tahu bahwa kita
memiliki masalah, entah ringan atau berat.
"pergilah, anakmu hidup"
Orang
itu percaya, lalu ia pergi. Percaya. Ia tidak marah-marah atau ngedumel
karena masalahnya tidak langsung diselesaikan. Tidak ada mujizat yang
bisa dilihat. Bahkan Yesus tidak datang ke rumahnya. Ia mendengar firman
Tuhan dan ia percaya. Sebuah teladan iman yang baik. Ia percaya, ia
melakukan. Sesuai kata-kata Yesus, ia lalu pergi. Perintah Yesus sangat
sederhana "pergilah". Pada bagian-bagian Alkitab kita banyak dengar
kata-kata yang sederhana seperti "jangan kuatir, jangan takut, datanglah
kepada Ku, dan lain-lain". Sederhana tapi seringkali tidak dilakukan.
malah bertanya-tanya bagaimana kalau begini atau bagaimana kalau begitu.
dalam
perjalanan pulang, bertemulah si pegawai istana dengan hamba-hambanya.
Dimana para hamba ini memberi kabar bahwa anak si pegawai istana sudah
sehat (hidup).
Belum sampai ia melihat, ternyata mujizat
sudah terjadi. Ya, tidak perlu sampai kita lihat mujizat bisa terjadi.
Ketika kita berdoa, dengan percaya. Di masa depan, di waktu mendatang,
masalah kita sudah selesai. Tanpa kita ketahui sekarang. Entah berapa
lama perjalanan kita ke depan. Segala masalah yang kita sampaikan kepada
Yesus, sudah Ia selesaikan.
"kemarin siang pukul satu demamnya hilang" , maka teringatlah ia , bahwa pada saat itulah Yesus berkata "anakmu hidup"
teringatlah
ia pada saat itulah Yesus berkata, tidak ditulis teringatlah saat
ditunjukkan dihadapannya Yesus datang dan membangkitkan anaknya.
Sebagian
besar dari kita lebih banyak mendengar, membaca melalui Alkitab
mengenai kata-kata Yesus. Bukan melihat mujizat secara langsung. Yesus
ingin kita percaya, tanpa melihat, Ia ingin menunjukkan, hei kamu tidak
perlu lihat mujizat besar-besaran tetapi ingatlah ajaran Ku, jaminan
Ku, percayalah. Saat masalah kita diselesaikan, kita juga akan teringat
firmanNya "jangan kuatir", "jangan takut", dan lain-lain.
Mendengar
mengenai Yesus, membawa masalah kita kepada Nya, percaya dan lakukan
perintah Nya. Maka kita akan mengalami mujizat terjadi, kecil atau
besar.
GBU All.