"karena ibadah yang sesungguhnya adalah ketika kita keluar dari tempat ini (gereja) "
Saya sering mendengar kata-kata ini ketika pendeta menutup ibadah di gereja. Ibadah memang seringkali identik dengan tata cara yang diatur sedemikian rupa dalam rangka mendekatkan diri kepada Tuhan. Bisa dalam bentuk kegiatan yang menggabungkan antara rangkaian doa, pujian, kotbah, persembahan, dan lain sebagainya.
Tidak ada yang salah dengan tata cara demikian. Dan memang masing-masing dari kita perlu untuk beribadah di gereja, agar kita terus mendapatkan pembinaan dan dapat bersekutu dengan saudara-saudara seiman. Tetapi rangkaian ibadah tidak selesai ketika pendeta atau pastor selesai membacakan berkat atau menutup ibadah dengan doa. Ibadah masih berlanjut dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak hanya mendengarkan firman, tetapi juga mempraktekkan firman. Hidup menjadi berkat bagi orang lain. Ibadah dicerminkan dalam tingkah laku kita. Bagaimana kata-kata kita membangun kehidupan orang lain, dan perbuatan kita sesuai dengan firman yang sudah kita dengar. Jangan keluar dari gedung gereja, karena tidak sabar main klakson keras-keras saat ada mobil lain yang agak lama saat keluar dari parkiran. Atau hari minggu angkat tangan memuji Tuhan, hari Senin kerja malas bangun, padahal waktu doa di gereja minta agar hidupnya diberkati.
"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga"
Matius 5:16
Tujuan dari ibadah kita di luar gedung gereja, tentu saja, bukan sekedar pencitraan agar kita terlihat seperti orang suci, tetapi tujuannya adalah sama dengan ibadah di gereja, yaitu agar nama Tuhan semakin dimuliakan.
Selamat beribadah!
Tuhan memberkati!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar