Rabu, 17 April 2013

Percaya

Yohanes 4 ayat 49-54
Pada bagian Alkitab ini, dikisahkan bahwa Yesus kembali lagi ke Kana, tempat dimana Ia membuat air menjadi anggur. Dan disana terdapat seorang pegawai istana yang anaknya sedang sakit. Ketika pegawai tersebut mendengar kedatangan Yesus, datanglah ia kepada Nya, lalu meminta , supaya Ia datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya hampir mati.

Dalam pembukaan cerita dapat kita bayangkan , kedatangan Yesus pastinya sudah menyebar kemana-mana beritanya. Terutama mengenai kemampuanNya membuat mukjizat. Penekanan ini sangat jelas pada kalimat pertama "dimana Ia membuat air menjadi anggur". Tidak disinggung mengenai Yesus yang membersihkan bait Allah, atau mengenai pengakuan Yohanes terhadap sosok Yesus.

Mukjizat telah menarik orang untuk percaya. Demikian juga yang terjadi pada si pegawai istana, ia memiliki masalah yang bisa dibilang sangat berat. Anaknya diceritakan disana, hampir mati. Berarti apa yang menimpa anaknya bukan penyakit biasa-biasa saja.

Lalu ,setelah mendengar kedatangan Yesus datanglah ia kepada Yesus. Berapa diantara kita yang kalau ada masalah langsung datang kepada Yesus? atau lebih suka datang ke teman, atau tenggelam pada hal-hal lain, walaupun dibandingkan pegawai tersebut, kita sudah lebih banyak mendengar tentang Yesus. Kita sudah mengetahui mengenai kebangkitan Nya, sementara si pegawai istana belum. Kita sudah banyak dengar bahkan ikut KKR mengenai penebusan dosa, sementara si pegawai istana belum mengalami itu.

Pegawai istana ini datang, dengan harapan. Tentu harapannya agar anaknya sembuh, agar masalah selesai. Dalam waktu secepatnya.

Yesus mengatakan " jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya". Lalu pegawai istana tetap memohon "Tuhan datanglah, sebelum anakku mati". Yesus mengatakan "pergilah, anakmu hidup"

"jika kamu tidak melihat." Dan ternyata benar, Yesus tidak melakukan mujizat spektakuler yang dapat dilihat orang-orang. Ia tidak datang ke rumah pegawai istana untuk melakukan penyembuhan. Di jaman sekarang, kita perlu lihat segala sesuatu, baru merasa percaya. Baik dalam hal pekerjaan, hubungan, bisnis, dan lain-lain. Perlu bukti nyata. Tidak demikian dengan iman terhadap Yesus. Iman tidak berdasarkan percaya karena melihat mujizat.

Yesus tidak membatasi diri dengan mujizat yang bisa dilihat. Ia bukan Tuhan yang kalau tidak membuat pertunjukkan berarti tidak hebat. Yesus tahu, bahwa si pegawai istana punya masalah berat, kritis, Ia juga tahu dan sangat tahu bahwa kita memiliki masalah, entah ringan atau berat.

"pergilah, anakmu hidup"

Orang itu percaya, lalu ia pergi. Percaya. Ia tidak marah-marah atau ngedumel karena masalahnya tidak langsung diselesaikan. Tidak ada mujizat yang bisa dilihat. Bahkan Yesus tidak datang ke rumahnya. Ia mendengar firman Tuhan dan ia percaya. Sebuah teladan iman yang baik. Ia percaya, ia melakukan. Sesuai kata-kata Yesus, ia lalu pergi. Perintah Yesus sangat sederhana "pergilah". Pada bagian-bagian Alkitab kita banyak dengar kata-kata yang sederhana seperti "jangan kuatir, jangan takut, datanglah kepada Ku, dan lain-lain". Sederhana tapi seringkali tidak dilakukan. malah bertanya-tanya bagaimana kalau begini atau bagaimana kalau begitu.

dalam perjalanan pulang, bertemulah si pegawai istana dengan hamba-hambanya. Dimana para hamba ini memberi kabar bahwa anak si pegawai istana sudah sehat (hidup).

Belum sampai ia melihat, ternyata mujizat sudah terjadi. Ya, tidak perlu sampai kita lihat mujizat bisa terjadi. Ketika kita berdoa, dengan percaya. Di masa depan, di waktu mendatang, masalah kita sudah selesai. Tanpa kita ketahui sekarang. Entah berapa lama perjalanan kita ke depan. Segala masalah yang kita sampaikan kepada Yesus, sudah Ia selesaikan.

"kemarin siang pukul satu demamnya hilang" , maka teringatlah ia , bahwa pada saat itulah Yesus berkata "anakmu hidup"

teringatlah ia pada saat itulah Yesus berkata, tidak ditulis teringatlah saat  ditunjukkan dihadapannya Yesus datang dan membangkitkan anaknya.

Sebagian besar dari kita lebih banyak mendengar, membaca melalui Alkitab mengenai kata-kata Yesus. Bukan melihat mujizat secara langsung. Yesus ingin kita percaya, tanpa melihat, Ia ingin menunjukkan, hei kamu tidak perlu lihat mujizat besar-besaran  tetapi ingatlah ajaran Ku, jaminan Ku, percayalah. Saat masalah kita diselesaikan, kita juga akan teringat firmanNya "jangan kuatir", "jangan takut", dan lain-lain.

Mendengar mengenai Yesus, membawa masalah kita kepada Nya, percaya dan lakukan perintah Nya. Maka kita akan mengalami mujizat terjadi, kecil atau besar.

GBU All.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar