Jumat, 26 April 2013

Saya masih Berdiri



1 Samuel 7:12

                17 Maret 2012, dunia seolah berhenti sejenak. Fabrice Muamba tiba-tiba terjatuh tanpa kontak fisik dengan pemain lain lalu tak sadarkan diri pada menit ke-41, saat berlangsungnya pertandingan perempat final Piala FA antara Bolton dan Tottenham Hotspur. Muamba terkena serangan jantung. Jantung Muamba sempat berhenti berdetak selama 78 menit. Namun ia terselamatkan setelah dilakukan 15 kali kejutan listrik, baik di lapangan maupun saat di ambulan dalam perjalanan ke rumah sakit.

               
  Setelah melewati satu bulan masa kritis yang menegangkan, akhirnya Muamba diizinkan meninggalkan rumah sakit pada tanggal 16 April 2012. “Meski karir saya selesai sampai di sini dan harus berhenti bermimpi bermain di level yang lebih tinggi, namun saya bersyukur masih diberi kesempatan untuk hidup. Saya harus bangkit dan melanjutkan hidup. Ilmu matematika dan statistik yang pernah saya pelajari waktu masih aktif bermain mungkin dapat saya manfaatkan sekarang. Terima kasih untuk Tuhan, tim medis, dan para fans yang dengan setia mendukung dan memanjatkan doa bagi pemulihan saya”, demikian kata-kata perpisahan Muamba saat resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari sepak bola profesional pada tanggal 15 Agustus 2012 berdasarkan rekomendasi dari tim medis. Semua kisah inspiratif kehidupannya lalu dituangkan dalam sebuah buku berjudul “I'm Still Standing” (Saya Masih Berdiri).
                Dalam hidup ini, kita tak selalu bisa mendapatkan apa yang kita inginkan, meski sudah mengerahkan segenap kemampuan yang kita miliki. Sesungguhnya, di sinilah letak kedewasaan iman dan cara berpikir kita diuji. Mengucap syukur mudah dilakukan ketika semuanya berjalan baik-baik saja sesuai rencana, namun ucapan syukur yang Tuhan maksud adalah mampu bersyukur dalam segala keadaan (1 Tes 5:18).
                Allah tak hanya bekerja lewat keajaiban besar yang mencengangkan, tetapi Ia juga bekerja lewat masalah yang kita alami. Bahkan lewat sesuatu yang kita sebut sebagai musibah, Allah bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita umat yang dikasihiNya (Roma 8:28).
                Di tengah badai kehidupan yang menyerang seolah tiada henti, masih sanggupkah kita berkata, “Sampai di sini Tuhan menolong kita!” (1 Sam 7:12). Itu artinya, bila di masa yang lalu Tuhan sudah tolong, tentu di masa depan Ia juga akan terus bekerja membela hidup kita. Bahwa hingga hari ini kita masih bisa tegak berdiri, itu adalah anugerah besar yang patut diberi ucapan syukur. Ucapan syukur mendahului mujizat! Dengan sering mengucap syukur, kita mengundang tangan Tuhan untuk melakukan perbuatanNya yang ajaib. Ada begitu banyak kebaikan Tuhan yang kita terima setiap hari. Buka mata kita lebar-lebar dan temukan satu perbuatan baik Tuhan, lalu katakan terima kasih kepadaNya.


DOA
Terima kasih Tuhan untuk pemeliharaanMu yang ajaib sehingga hamba bisa hidup hingga hari ini. Ajarku untuk tetap mengucap syukur dalam segala hal. Di dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.


Sesekali perlu melambatkan ritme hidup karena ada beberapa keajaiban kecil yang terlewat untuk disyukuri.

Ditulis oleh : Ishak Manik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar