Jumat, 31 Mei 2013

Dua Serigala


Salah satu ilustrasi yang sering saya sampaikan ketika memimpin kelompok kecil dulu adalah mengenai dua ekor serigala. Seorang petani memelihara dua ekor serigala dan merawatnya setiap hari. Pada suatu waktu, anaknya bertanya kepada si petani "kalau dua ekor serigala itu berkelahi, serigala mana yang akan menang?" , petani menjawab "serigala yang kuberi makan lebih banyak, ia yang akan menang"

Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging--karena keduanya bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.
Galatia 5 : 17

Di dalam diri kita selalu ada pertentangan mengenai melakukan kehendak Tuhan atau menuruti keinginan daging atau keinginan hawa nafsu kita. Yang mana yang akan menang, tergantung dari keinginan mana yang banyak kita beri "makan". Bila kita sering membekali diri dengan firman Tuhan, tentu saja kita lebih cenderung mengikuti kehendak Tuhan, sebaliknya bila kita lebih sering menceburkan diri pada hawa nafsu, kita lebih condong mengikuti hawa nafsu kita.

Bila saat ini masih ada pertentangan dalam diri Anda, berilah diri Anda makanan rohani setiap hari, maka Anda akan lebih sering berjalan menurut firman Tuhan. Seperti Daniel yang tiga kali sehari berdoa kepada Tuhan, ia mengerti mana jalan yang benar dan jalan yang salah, sehingga hidupnya tetap berada pada kebenaran dan terus mengalami peningkatan dari hari ke hari.

Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya
Daniel 6: 10b

Hawa nafsu hanya akan membawa kita ke dalam dosa dan maut, tetapi bertindak seturut kehendakNya akan membawa kita kepada kebenaran yang membebaskan. 

Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
Roma 8:6

Tuhan memberkati!
 


Kamis, 30 Mei 2013

Pimpinan


Saya memiliki pengalaman kerja di beberapa tempat. Di setiap tempat , memiliki pemimpin dengan karakter yang berbeda-beda. Ada pemimpin yang selalu ragu-ragu, ada pimpinan yang tegas bahkan ada pimpinan yang memberikan teladan yang buruk. Pimpinan secara langsung maupun tidak langsung pasti mempengaruhi tingkah laku kita. Dengan pimpinan orang yang berkarakter baik, kita pun bisa terbawa memiliki karakter yang baik.

Selain oleh pimpinan di tempat kerja, secara sadar maupun tidak sadar, hidup kita pun dipimpin oleh beberapa hal di sekitar kita. Orang yang dipimpin hidupnya oleh uang, ia akan mati-matian fokus untuk mendapatkan uang. Orang yang hidupnya dipimpin oleh ketakutan, hidupnya akan selalu dibayang-bayangi kekuatiran. Atau ada juga yang membiarkan dirinya dipimpin oleh kekasih yang kurang baik sikapnya, sehingga walaupun hidup di bahwa kekerasan (secara fisik maupun mental) tetap nurut-nurut saja walaupun hidupnya jadi tidak produktif.

Dipimpin oleh hal-hal yang buruk pasti membuat kita kelelahan, secara mental lelah karena mengejar uang tidak kesampaian, lelah karena hidup di bawah bayang-bayang ketakutan dan kekuatiran. Di tengah-tengah kelelahan kita, Yesus pemimpin yang sejati membawa kabar baik untuk kita semua, Ia menawarkan suatu pimpinan yang melegakan dan membebaskan kita dari beban-beban kehidupan.

Berikut ajakannya bagi kita :

Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.
Matius 11:28-30

Beri hidupmu dipimpin oleh Nya dan belajar dari pimpinanNya, maka ketenangan dan damai sejahtera akan selalu menyertai.

Tuhan memberkati

Rabu, 29 Mei 2013

Patah Hati jangan kelamaan

Masa-masa patah hati atau broken heart , pasti hampir semua orang pernah mengalaminya. Di saat kita mendapatkan penolakan dari orang yang kita sukai atau kita kehilangan orang yang kita cintai karena ia lebih menyukai orang lain, rasanya pasti menyakitkan. Yang umum terjadi adalah kita menjadi sedih, dan kesedihan itu dilengkapi dengan lagu-lagu galau atau lagu-lagu mellow. Tingkatan yang lebih parah adalah ketika fase patah hati itu disertai dengan menurunnya performa dalam pekerjaan atau dalam studi yang sedang kita jalani. 



Tidak ada larangan untuk menjalani masa patah hati, tetapi masa-masa ini akan memakan waktu tersendiri. Dimana semakin lama kita berpatah hati , berarti semakin banyak waktu yang kita buang. Padahal masih ada hal-hal lain yang dapat kita kerjakan. Ada beberapa pikiran positif yang perlu kita renungkan antara lain :

1. Tuhan menyediakan yang lebih baik
Percayalah , Tuhan tidak membiarkan hidup Anda hancur karena penolakan satu orang. Ia pasti menyediakan seseorang yang terbaik untuk Anda. Saat Samuel ditugaskan mencari calon raja yang baru, ia semua pilihan yang menurutnya benar ditolak oleh Tuhan . Dan pilihan jatuh kepada orang terakhir yang tidak diduga yaitu Daud.

 Demikianlah Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata kepada Isai: "Semuanya ini tidak dipilih TUHAN."
1 Samuel 16:10

Mungkin jodoh Anda saat ini sedang dalam masa persiapan, mungkin dia belum hadir dalam hidup Anda, mungkin saja ia orang yang selama ini tidak Anda perhitungkan.

2. Tuhan menghindarkan dari sesuatu yang buruk
Ketika Tuhan tidak mengizinkan kita memperoleh suatu hal, bisa jadi itu adalah jalanNya untuk kita menghindarkan diri dari suatu hal yang buruk.  Saat mencintai seseorang kita biasanya hanya fokus pada hal-hal yang baik pada dirinya, padahal sebenarnya ada hal-hal negatif yang mungkin suatu saat kita tidak bisa menerimanya. Seorang teman sangat sedih karena gagal menikah dengan pria yang ia cintai, tetapi setelah beberapa minggu, orangtuanya menemukan fakta bahwa pria tersebut sebelumnya sudah pernah menikah dan mempunyai anak. Tetapi kemudian meninggalkan anak dan istrinya dan pergi kota lain tanpa bertanggungjawab. 

Lalu Ia berfirman: "Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu."
Keluaran 33:14

Tuhan membimbing Musa menjalani perjalanan yang berat, Tuhan juga membimbing kita melalui perjalanan hidup, dan menjaga kita dari bahaya yang mungkin terjadi.

3. Jadikan masukan yang baik
Ketika mengalami penolakan, kita bisa melakukan evaluasi diri, kita bisa mulai meningkatkan kualitas diri kita sehingga menarik bagi orang lain. Bukan soal materi yang kita miliki, tetapi karakter yang kita miliki. Mungkin kita perlu lebih rendah hati, tidak cepat emosi, tidak cepat putus asa dan lain-lain. Momen patah hati  terkadang bisa menjadi motivator yang baik untuk meningkatkan hal-hal positif di dalam diri kita.

Bila kita percaya bahwa rancangan Tuhan adalah yang terbaik, patah hati pun menjadi bagian rencana yang baik dari Nya.

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Yeremia 29:11

Tuhan memberkati!

Mazmur 34:18
TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.


Selasa, 28 Mei 2013

Tepat pada waktunya

Seorang teman, selama ini berdoa agar mendapatkan jodoh atau pasangan yang baik. Ia bekerja keras, karena berpikir dengan materi yang dimiliki akan lebih mudah untuk mendapatkan pasangan. Melalui materi yang ia miliki memang tidak sulit untuk mendapatkan beberapa kenalan. Namun ternyata tidak satupun yang cocok bahkan beberapa berakhir dengan kondisi yang kurang baik.

Singkat cerita, akhirnya dia berhenti dari pekerjaan dan ingin memulai usaha sendiri. Namun, yang terjadi adalah musibah datang sehingga modal usahanya tidak bisa dipakai. Dalam kondisi seperti ini, secara tidak sengaja ia berkenalan dengan seseorang melalui facebook chat. Dimana orang ini benar-benar tidak pernah ditemui dalam kehidupan di luar dunia maya.


Ternyata hubungan mereka berlanjut, dan di dalam kekurangan yang ada mereka dapat membina hubungan dengan baik, sampai ke jenjang pernikahan. Apa yang dulu dipikirkan bahwa segala sesuatu harus tersedia agar bisa membina hubungan ternyata tidak tepat. Rencana Tuhan tidak bergantung pada materi yang dimiliki.

Suatu kisah hidup yang unik, kita sering berpikir segala sesuatu akan ideal bila syarat ini dan itu terpenuhi. Ternyata cara kerja Tuhan berbeda, tidak harus ada materi ini dan itu untuk syarat mutlak kebahagiaan. Tuhan justru memberikan saat kondisi kita tidak ideal, agar kekurangan yang ada bisa diseimbangkan. Mengejar idealisme dengan pemikiran manusia semata-mata tidak akan membuat hidup kita menjadi terasa lengkap.

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Yeremia 29:11

Senin, 27 Mei 2013

Sukacita

Saat bekerja di sebuah panti penampungan anak-anak yang memiliki disabilitas (kecacatan), seringkali saya menemui kondisi anak-anak yang sangat parah. Salah satu klien terbaru yang dititipkan di panti, sebut saja namanya Rini (bukan nama sebenarnya), memiliki latar belakang keluarga yang menyedihkan. 

Rini adalah seorang yatim piatu, dengan disabilitas yang cukup parah, ia mengalami kelainan tulang belakang, kelainan tulang kaki, belum bisa bicara dan juga menderita epilepsi. Pada usianya yang sudah 5 tahun, ia hanya bisa terbaring di kursi roda. Yang lebih menakjubkan daripada kondisi yang ia derita ialah, anak ini selalu terlihat ceria. Walaupun tidak bisa berbicara, saat bertatap muka dengan orang lain, ia selalu tersenyum. Jarang sekali ia menangis.


Saya tidak tahu persis apa yang sedang dialami para pembaca sekalian. Tetapi dengan kondisi kita yang lebih baik, sudah selayaknya kita juga bisa tersenyum menghadapi kehidupan kita. Bila saat ini masih bolak balik naik kendaraan umum, tidak perlu kita bersungut-sungut atau iri karena orang lain bisa naik kendaraan pribadi. Bila saat ini kita masih tinggal di tempat kos atau kontrakkan, tidak perlu iri dengan orang lain yang tinggal di rumah. 

Sebaliknya dengan segala yang ada, kita tidak melupakan orang-orang lain di lingkungan kita yang butuh pertolongan. Mungkin kita bisa membantu membiayai sekolah anak yang tidak mampu, atau membantu pengobatan untuk orang-orang yang sakitnya parah dan butuh dana yang tidak sedikit.

Bersukacitalah senantiasa!
1 Tesalonika 5:16

Baca Juga :


Minggu, 26 Mei 2013

Patrick si Pelit

Alkisah di jaman dahulu ada seorang kaya raya bernama Patrick si Pelit. Ia mendapatkan julukan pelit karena ia tidak pernah mau berbagi dengan orang lain. Pada suatu hari, Patrick si Pelit pergi berlayar, ke luar negeri. Hari yang tadinya cerah rupanya cepat berganti menjadi mendung gelap. Kemudian hujan pun turun dan disusul dengan badai yang besar. Nahkoda berusaha mengendalikan kapal sebisanya tetapi, badai sangat besar dan kapal pun terbalik dihantam badai.

Dalam keadaan kacau, semua orang yang ada  di kapal berusaha menyelamatkan diri, mereka berpegangan pada kayu-kayu sisa dari kapal. Termasuk Patrick si Pelit, ia berusaha berpegangan erat pada sebuah papan kayu agar tetap mengambang di air. Situasi ini berlangsung cukup lama, sampai keesokan harinya sebuah kapal lain melintas dan melihat kondisi orang-orang yang sedang mengapung dengan bantuan papan-papan kayu.

Orang-orang yang berada di kapal yang sedang melintas pun segera memberi pertolongan, mereka berusaha membantu para korban kapal yang terkena badai. 

"Ulurkan tanganmu!" perintah seorang di atas kapal kepada Patrick si Pelit, tetapi Patrick tidak bersedia mengulurkan tangannya untuk mendapatkan bantuan. Beberapa orang lain berusaha membujuk agar Patrick memberikan tangannya, tetapi tidak ada yang berhasil. 


"hey orang ini adalah Patrick si Pelit" kata salah seorang yang berada di atas kapal, kemudian ia pun mempunyai ide cemerlang. "Patrick, ini, kuberikan tanganku, raihlah", lalu Patrick segera meraih tangan orang tersebut. Ia pun berhasil selamat.

Sifat pelit yang ekstrem pada cerita ini memang mungkin jarang terjadi. Karena terlalu pelit, tidak mau memberikan tangannya untuk ditolong. Jangan sampai hal ini terjadi kepada kita, karena ada tertulis Firman Tuhan :

Lukas 12:15
Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."

Hidup kita tidak melulu untuk mengumpulkan harta dan memegangnya untuk diri kita sendiri. Sebaliknya harta dan kekayaan adalah sarana untuk menjadi berkat bagi orang lain. Ulurkan dan berikan tangan kita untuk menolong orang lain, dan jangan terus berharap kita mendapatkan pertolongan dan pelayanan dari orang lain.

Sabtu, 25 Mei 2013

Bukan Jamannya Pocong dan Kuntilanak

Film-film horror yang masih bertebaran di bioskop-bioskop di Indonesia menawarkan tontonan yang dibumbui dengan kehadiran mahluk mistis khas Indonesia, seperti pocong, kuntilanak, genderuwo, dan lain-lain. Tren semacam ini, seolah-olah menggambarkan keberadaan setan atau iblis dalam rupa yang buruk dan menakutkan. Ya mungkin ada benarnya penggambaran iblis atau setan seperti itu.

Akan tetapi, misi iblis adalah membuat manusia jatuh dalam dosa. Tampil berupa monster atau mahluk menakutkan bisa saja terjadi. Namun, yang sering kita jumpai godaan iblis bukan dalam rupa hal-hal yang menakutkan sebaliknya, godaannya hadir dalam bentuk yang "menyenangkan" bagi manusia. Yang menyenangkan bagi manusia berkaitan dengan keinginan daging atau hal duniawi seperti nafsu untuk berzinah, keserakahan akan uang dan kedudukan, kemalasan, dan lain-lain.

Godaan iblis bisa dalam rupa aktifitas yang membuat kita malas dan membuang-buang waktu seperti bermain game online sampai lupa diri, bahkan lupa mendekatkan diri pada Tuhan. Atau bisa juga kemudahan untuk mengakses materi-materi yang berbau pornografi. Lingkungan yang "mengizinkan" untuk melakukan korupsi pun menjadi suatu lubang jerumus tersendiri .

Di Alkitab diceritakan, iblis menggoda Yesus tidak dengan hal-hal yang mengerikan. Tetapi ia menawarkan hal-hal yang menyenangkan seperti kekuasaan dan materi. Yesus sendiri melawan godaan iblis dengan Firman , dan Ia berhasil menang. 

Kalau iblis saja berani menggoda Yesus, apalagi kepada kita. Sebelum terjerumus terhadap tipu daya iblis, siapkan diri sebaik-baiknya. Kenakanlah perlengkapan "perang" kita, seperti yang ditulis oleh Paulus :



Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.
Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan,kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,
Efesus 6: 11-17

Tuhan memberkati!

Karena itu tunduklah kepada Allah dan lawanlah iblis maka ia akan lari dari padamu
Yakobus 4:7
 

Jumat, 24 Mei 2013

Nama Baik

Pada pertemuan yang bertopik mengenai pemasaran yang diadakan oleh komisi pemuda tempat saya bergereja, terdapat suatu pembahasan yang menarik. Antara lain adalah mengenai proses dalam "menjual" sesuatu. Dimana dijelaskan bahwa pemasaran atau marketing atau bahkan bisnis secara umum, tujuan idealnya adalah untuk menolong orang lain atau bermanfaat bagi orang lain.

Namun kenyataan yang terjadi , tidak jarang bisnis atau penjualan hanya untuk mengambil untung sebanyak-banyaknya tanpa peduli apakah konsumen tertolong atau tidak. Bisnis atau bekerja dengan cara seperti ini, pada jangka waktu yang singkat akan menghasilkan uang yang banyak, karena pelaku bisnis mati-matian berusaha untuk mendapatkan untung yang besar. Tetapi pada akhirnya cara berbisnis seperti ini juga akan cepat runtuh, karena konsumen tidak mau kembali lagi, bahkan konsumen menyebarkan informasi buruk sehingga orang-orang lain menarik diri untuk membeli produk atau menggunakan jasa tersebut.

Pola pikir mendapatkan keuntungan atau kenyamanan sesaat, seringkali mengebelakangkan hal penting seperti nama baik. Demi kekayaan sesaat nama baik tercemar pun dianggap tidak masalah. Padahal ketika nama baik tidak terjaga, untuk memperbaikinya akan sangat sulit. Hal ini juga berlaku dalam dunia politik , dimana kita melihat tokoh yang sudah tercemar nama baiknya karena hal-hal yang menyangkut moral (selingkuh atau punya istri simpanan) terancam mati karir.


Sebaliknya ketika kita melakukan usaha dengan cara yang baik dan menjaga pelayanan kepada orang lain, tanpa perlu bersusah payah promosi pun , secara perlahan orang-orang akan tertarik untuk menggunakan produk atau jasa yang kita sediakan. 

Selain dalam bidang usaha dan politik. Dalam hal jodoh, nama baik pun diperhitungkan. Posisikan diri Anda sebagai orangtua dari anak yang mempunyai kekasih, bila kekasih anak Anda terkenal karena keburukannya tentu akan sulit bagi Anda memberikan restu atau ijin kepada Anak anda untuk berpacaran dengan orang tersebut. Sebaliknya bila orang tersebut terkenal karena kebaikannya, Anda akan lebih lega ketika anak Anda bergaul dengannya.

Nama baik lebih berharga dari materi. Materi bisa habis atau hilang, tetapi nama baik akan selalu diingat orang lain.

Amsal 10 :1
Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas.

Tuhan memberkati!

Kamis, 23 Mei 2013

Sadar, Bangkit dan Kembali

Sebagai seorang psikolog, dalam praktek saya menerima berbagai macam klien dengan permasalahan-permasalahannya. Beberapa kali saya menemukan bahwa klien menyesali perbuatannya di masa lalu atau sesuatu yang menimpanya di waktu lalu dan merasa bahwa hal tersebut yang menjadikan kondisinya buruk seperti sekarang. Yang lebih ekstremnya lagi, setelah menyalahkan masa lalu, hal ini dimanfaatkan sebagai alasan untuk berbuat hal-hal yang negatif dan buruk. 

"saya jadi seperti ini (kurang ajar pada orangtua) karena orangtua saya dulu tidak peduli sama saya"
"saya seperti ini karena dulu saya mengalami penyiksaan"
"saya seperti ini untuk membalas dendam masa lalu"

Merupakan hak setiap orang mempunyai suatu pemikiran dan bersikap. Sebagai psikolog, kami memberikan saran, tetapi yang membuat keputusan untuk berubah adalah klien sendiri, apakah ia mau memutuskan untuk berubah atau tetap berkubang mempertahankan sikapnya yang buruk.

Bila saat ini ada diantara saudara dan saudari pembaca yang hidupnya sedang terpuruk karena dosa-dosa atau masa lalu yang buruk, ada sebuah bagian Alkitab yang bisa menjadi petunjuk atau hikmat bagi saudara dan saudari.

Lukas 15 : 17-20
Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,
aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.
Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.

Bagian lengkap dari bacaan di atas adalah mengenai perumpamaan anak yang hilang. Disana diceritakan bagaimana seorang anak bungsu meminta warisan sebelum ayahnya meninggal lau menghabiskan warisan itu dengan berfoya-foya. Akibatnya ia jatuh miskin dan harus bekerja di peternakan babi. Kondisinya menjadi sangat buruk.

Kita pun bisa terpuruk karena kesalahan yang kita lakukan. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah, seperti yang dilakukan oleh si anak bungsu yaitu "menyadari keadaan". Ia sadar bahwa keadannya parah, sampai menginginkan untuk makan makanan babi. Kita pun perlu untuk sadar bila keadaan kita mungkin parah atau ada dosa-dosa yang masih menghantui.

Yang kedua adalah, membuat rencana . Si bungsu kemudian membuat rencana untuk kembali kepada Bapa nya dan memohon ampun. Seringkali langkah satu dan dua, sadar dan membuat rencana, hanya sebatas itu saja dan ini yang membuat kita tidak keluar dari keterpurukan dan rasa bersalah.

Yang ketika dan terpenting adalah "tindakan". Disebutkan "maka bangkitlah ia dan pergi", hal ini adalah sebuah aksi. Ia tidak hanya duduk termenung memikirkan kesalahan yang ia buat, ia juga tidak hanya duduk sambil terus memikirkan gagasan tanpa bertindak. Tetapi ia bangkit dan pergi. Ia pulang ke rumah Bapa dan meminta ampun.





Hasil dari tindakannya adalah sesuatu yang sangat indah. Dimana Bapa nya tetap menerima dia sebagai anak. Mungkin si bungsu sudah mengotori dirinya dengan dosa, tetapi Bapa tetap menerima dia sebagaimana sebelum ia pergi yaitu statusnya tetap anak.


Saat kita sadar akan kesalahan dan dosa kita, kemudian mau bangkit dan kembali meminta ampun, Bapa kita yang di surga tetap akan menerima kita sebagai anak Nya.

Tuhan memberkati! 

Rabu, 22 Mei 2013

Motivasi dan Kerja Keras

Beberapa minggu lalu, di sebuah acara pemuda yang saya ikuti, hadir seorang tokoh wirausaha. Beliau adalah seorang pengusaha restoran bebek sudah banyak dikenal ( Bebek Kaleyo ). Saat ini restorannya sudah mencapai sekitar 10 cabang berada di berbagai wilayah Jakarta. Sebelumnya restoran ini dimulai dengan sebuah tenda sederhana di pinggir jalan. Proses awal memulai usaha ini pun tidak mudah, sang pengusaha harus melakukan berbagai ujicoba untuk menemukan resep yang ideal. Ia mencoba sampai lebih dari 100 kali untuk menemukan resep bebek yang rasanya enak. 

Satu hal yang menarik adalah , saat berbagi pengalaman, ia mengucapkan suatu istilah yaitu "extra miles". Dimana extra miles ini berarti kerja ekstra , atau kerja tambahan. Ia bekerja lebih keras dari orang lain, dan hanya tidur 2 jam sehari. Karena saat memulai usaha , ia juga masih bekerja di sebuah kantor. Kesuksesan yang ia peroleh sekarang bukan dari hasil yang instan atau proses yang cepat.

Yang mendorongnya bekerja mati-matian adalah sebuah motivasi untuk membuat masa depan yang lebih baik bagi keluarganya. Saat itu ia membutuhkan sejumlah dana untuk rencana yang ingin ia lakukan di masa depan. Setiap kali perasaan ingin menyerah datang, ia kembali teringat dengan motivasinya dan mulai bangkit untuk melanjutkan usahanya lagi.

Di akhir cerita, ia berkata bahwa saat kita bersungguh-sungguh melakukan sesuatu, Tuhan pasti menjawab kesungguhan kita dengan memberikan yang terbaik.


Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.
Mazmur 126: 5-6

Selasa, 21 Mei 2013

Tidak sampai tergeletak

Melangkah di dalam kehidupan yang disertai iman di masa lalu, masa sekarang dan masa depan bisa dibilang sebuah tindakan yang tidak mudah. Karena pada dasarnya pergerakan kehidupan di dunia didominasi atau dikuasai oleh cara hidup dan pola pikir duniawi. Kalau tidak ikutan menggunakan cara-cara dunia "katanya" tidak akan sukses. Kalau mau jadi artis nggak ikut dugem karir tidak naik, mau jadi politikus tanpa kompromi tidak akan berhasil atau sukses dalam bidang pendidikan tanpa nyontek atau jiplak menjiplak akan mengalami hambatan.

"katanya" dan "katanya" yang agak tidak memotivasi keinginan untuk melangkah dengan iman, ternyata sebagian ada benarnya , dan tertulis di Alkitab

TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya;
apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.
Mazmur 37 : 23-24

Bila kita perhatikan, dalam ayat ini ada kata-kata, "apabila ia jatuh". Artinya memang walaupun hidup berkenan pada Tuhan tetap ada masa-masa orang tersebut bisa mengalami kejatuhan. Entah itu musibah, kecelakaan, kebangkrutan dan lain-lain. Tuhan tidak menjanjikan hidup orang yang berkenan kepada Nya akan selalu mulus dan dilimpahi berkat terus menerus.


Tetapi "jatuh" nya orang yang berkenan kepada Tuhan tidak sampai tergeletak. Artinya jatuh tetapi tidak hancur total. Karena apa? Karena TUHAN menopang tangannya. Ya, yang menopang hidup orang yang beriman adalah TUHAN secara langsung, bukan ditopang oleh uang, pejabat, relasi, dan lain-lain. TUHAN langsung yang menopang agar hidup orang yang beriman tidak hancur total.

Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
 tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.
Mazmur 37 : 25-26

Firman Tuhan ini menegaskan, kehidupan orang benar tidak ditinggalkan dan selalu ada kecukupan, bahkan sampai keturunannya dipelihara oleh Tuhan. Memang ada masa "jatuh" tetapi ada juga pemeliharaan Tuhan, Ia tidak meninggalkan. Bahkan Ia mampu mengangkat kehidupan orang yang beriman untuk menjadi berkat bagi orang lain.
Tuhan memberkati!

Baca Juga :

Senin, 20 Mei 2013

Andai Ku Harus Memilih


Pemberitaan akhir-akhir ini berkisah mengenai seorang tersangka koruptor yang menyebarkan uang untuk beberapa wanita dari kalangan artis, model sampai mahasiswi. Uang yang ia bagi-bagikan pun jumlahnya tidak kecil, bukan hanya uang saja, ia pun memberikan harta benda lainnya seperti mobil atau rumah. Terlepas dari kesalahan siapa (yang memberikan atau menerima), kekuatan uang tampak sangat luar biasa. Dengan uang seakan-akan harga diri dan kehormatan bisa dibeli, atau bahkan kepercayaan pun bisa dibeli.

Ada saatnya kita dihadapkan pada pilihan antara materi atau iman kita. Ya dalam hidup pasti kita butuh materi atau uang, dan ini bisa dijadikan alasan untuk kita menerima uang walaupun itu bukan uang yang diperoleh dengan cara yang benar. Demi alasan menyambung hidup atau demi menghidupi orang yang kita kasihi, menerima uang dengan cara yang curang dijadikan pembenaran.

Saya yakin , walaupun terdengar idealis, tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menolong, dan mata Nya tidak buta untuk melihat kebutuhan kita. Ia adalah pencipta dan sumber berkat, untuk apa kita fokus pada ciptaan dan meremehkan kemampuan si Pencipta sendiri, sosok yang mampu menakar air laut dengan tanganNya pasti mampu pula menurunkan berkat yang kita perlukan.

Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu.
Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya.
Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.
Matius 10: 29-31 

Saat kita memilih beriman kepadaNya, ia tidak akan menyia-nyiakan iman kita

Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga.
Matius 10 : 32

Jangan "menjual" iman kita untuk sesuatu yang sifatnya sementara. Jangan pernah takut akan kemiskinan dan himpitan hidup, takutlah pada Tuhan , Ia yang punya segalanya, Ia juga yang akan memelihara hidup kita.

Tuhan memberkati

Minggu, 19 Mei 2013

Tugas dan Modalnya

Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.

Kisah Para Rasul 1 : 8

Pada kalimat yang dikatakan oleh Tuhan Yesus, Ia berpesan bahwa murid-murid akan menjadi saksi sampai ke ujung bumi. Ini adalah suatu pekerjaan yang tidak mudah, jangankan ke ujung bumi, di tempat kota mereka tinggal saja banyak terjadi penolakan. Namun pekerjaan ini bukan tanpa modal atau bekal, mereka akan menerima "kuasa" dari Roh Kudus.

Apa bentuk "kuasa" itu tidak diketahui atau dipahami oleh murid-muridNya. Tetapi tugas menjadi saksi adalah suatu hal yang sudah diketahui dan mereka pahami. Secara sekilas bila kita dalam posisi murid-murid, kita bisa lebih fokus pada "beban" berat yang akan kita tanggung setelah Yesus naik ke surga. Dan sampai saat ini pun tidak jarang di dalam pelayanan atau kehidupan fokus kita lebih kepada beratnya beban bukan pada "modal" atau potensi yang sudah Tuhan berikan.

Ketika Tuhan memberikan tanggungjawab, dalam bentuk apapun itu, pasti Ia sudah membekali kita dengan sesuatu entah kemampuan, materi, ,relasi dan lain-lain untuk kita mengerjakan tanggungjawab yang ada. Dan mungkin "modal" yang Tuhan berikan bukan saat ini, bisa saja nanti, saat tugas atau tanggungjawab itu semakin berat.


Murid-murid Yesus, menerima kuasa, saat hari raya Pentakosta. Ketika ramai orang berkumpul, Roh Kudus turun ke atas mereka, sehingga mereka bisa memberitakan Injil. Hebatnya lagi mereka bisa memberitakan Injil dalam berbagai bahasa yang belum pernah mereka pelajari. Dampaknya pun luar biasa, 3000 orang mau menerima Yesus sebagai Juruselamat.

Sebagai orang percaya, Tuhan pun sudah meletakkan kuasa di dalam diri kita, untuk mengerjakan tugas dan pelayanan kita. Jangan hanya fokus pada beratnya hidup yang kita jalani, tetapi fokus pada potensi dan modal yang Tuhan berikan maka kita pun dapat memiliki dampak yang luar biasa di lingkungan kita.

Tuhan memberkati!

Baca juga :
Apa yang ada di tanganmu itu? 

Sabtu, 18 Mei 2013

Hope




“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” Yer 29:11

Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari masalah. Selama kita masih hidup di dunia ini, masalah pasti ada. Ketika kita memutuskan untuk mengikuti Kristus juga bukan berarti kita akan terlepas dari segala masalah. Tetapi kita akan tetap menghadapi berbagai masalah, tentunya dengan cara yang berbeda yaitu dengan mengandalkan Tuhan untuk menyelesaikannya.

Masalah yang kita hadapi bisa disebabkan oleh berbagai hal. Bisa karena kesalahan yang kita sendiri lakukan, oleh karena tidak berpikir panjang ketika ingin melakukan sesuatu. Tetapi bisa juga karena pencobaan yang memang Tuhan ijinkan terjadi bagi kita.

Ketika kita tetap berada dalam rencanaNya, dalam arti kita senantiasa taat kepada firmanNya, Tuhan tidak pernah merancangkan sesuatu yang jahat atau merancangkan kecelakaan bagi kita. Segala yang terjadi dalam kehidupan kita tetap ada dalam kontrol kuasa Allah. Bahkan sehelai rambut kita-pun Tuhan jagai (Luk21:18).

Tuhan berfirman bahwa Dia memberikan kepada kita hari depan yang penuh harapan, bukan harapan yang setengah-setengah. Ini merupakan janji yang luar biasa.

Bagaimana supaya kita dapat meraih masa depan yang penuh harapan?

1. Hidup Berkenan kepada Tuhan

“TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.” Maz 37:24

Tuntutan kehidupan sosial yang ada pada jaman sekarang membuat manusia selalu berusaha agar mereka dapat diterima oleh lingkungannya. Mereka mencari cara agar mereka dapat dihargai keberadaannya oleh orang lain, bahkan sampai dengan menghalalkan cara-cara yang tidak berkenan kepada Tuhan.

Hidup berkenan kepada Tuhan berarti bahwa hidup kita senantiasa menyenangkan hati Tuhan. Tuhan tidak menyukai dosa. Firman Tuhan menegaskan bahwa terang tidak dapat bersatu dengan kegelapan. Oleh karena itu marilah kita tinggalkan segala kebiasaan buruk yang membawa diri kita kepada dosa.

Kita tidak perlu berusaha menyenangkan hati manusia agar kita dapat diterima oleh mereka. Biarlah kita berusaha mencari kesukaan Allah (Gal 1:10), yaitu senantiasa hidup di dalam firmanNya. Dengan begitu rencana Tuhan yaitu rancangan damai sejahtera dapat digenapi dalam kehidupan kita.

2. Dengar dan Lakukan firmanNya

“Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.” Ul 28:1

Yohanes 15:5-8

(5) Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. (6) Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. (7) Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. (8) Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."

Ditulis oleh Steve Tabalujan

Jumat, 17 Mei 2013

Perangkap Tikus


Di sebuah peternakan, hiduplah keluarga petani dan beberapa ekor binatang ternak. Beberapa minggu terakhir, petani merasakan adanya gangguan dari seekor tikus yang sering mencuri makanan miliknya. Petani lalu memasang perangkap tikus di dalam rumahnya.

Rupanya si tikus mengetahui perangkap yang dipasang oleh petani. Lalu ia segera berlari keluar rumah dan berteriak-teriak ke semua binatang ternak "hey ada perangkap tikus, ada perangkap tikus, hati-hatilah!" Berkali-kali ia memberikan peringatan, namun tidak ada binatang ternak yang mempedulikannya. Lalu si tikus menemui binatang ternak satu persatu.

"Ah, masa bodoh, aku tidak berkeliaran di dalam rumah" , ayam menanggapi peringatan si tikus. Tikus pun berlari untuk menemui binatang lainnya.

"hahaha....sangkamu aku akan terjepit di perangkap itu? " , kambing menertawakan kecemasan si tikus. Ia merasa bahwa peringatan si tikus tidak ada artinya. Lalu tikus meninggalkannya dan pergi menemui sapi.

"tidak mungkin! kau lihat sendiri ukuran badanku" , jawab sapi terhadap kekuatiran tikus.

Dengan sedih tikus kembali ke sarangnya di dalam rumah. 
Di malam hari terdengar bunyi perangkap menangkap sesuatu. Kegaduhan pun terjadi. Rupanya perangkap tikus menjepit seekor ular, dan ular itu sempat menggigit anak petani. Segera, petani membawa anaknya ke rumah sakit. Sepulangnya dari rumah sakit, kondisi anaknya belum pulih, sehingga petani memutuskan untuk membuatkan sup ayam, lalu petani menyembelih ayam miliknya.

Karena mendengar musibah yang diderita si petani, beberapa tetangga dan kerabat terus berdatangan dari hari ke hari. Merasa malu kalau tidak bisa menyediakan apa-apa, petani menyembelih kambing miliknya, dan memasak daging kambing untuk dihidangkan kepada para tamu.

Dua minggu kemudian anaknya sembuh dari sakit. Petani merasa sangat bersukacita, ia lalu membuat pesta besar di rumahnya. Petani memotong sapi miliknya dan menjual sebagian daging untuk biaya pesta, dan sebagian daging lainnya sebagai hidangan di pesta yang ia adakan.

adaptasi dari cerita "rat trap", rogerknapp.com
----------------------------
masalah kecil di lingkungan kita bisa menjadi masalah besar bagi kita suatu saat nanti. Saat di pelayanan atau di pekerjaan prinsip "bukan urusan saya" suatu hari bisa menjadi bumerang bagi kita. 

aksi premanisme, kebersihan lingkungan yang terbengkalai, pendidikan anak-anak, selama kita berpikir "bukan urusan saya", pada suatu saat bukan tidak mungkin kita turut jadi korban, entah korban kejahatan, korban banjir, dan lain-lain.

mari sama-sama belajar untuk peduli dan bijaksana dalam bersikap

Orang yang tak berpengalaman percaya kepada setiap perkataan, tetapi orang yang bijak memperhatikan langkahnya.
Amsal 14:15

Kamis, 16 Mei 2013

Yang lebih baik

Beberapa minggu lalu saya bertemu dengan seorang teman. Saat itu kami berbicara mengenai banyak hal yang menyangkut pekerjaan. Di dalam pembicaraan itu, teman saya ini bercerita bahwa ia baru saja kehilangan motor. Dimana motor ini memiliki arti yang cukup mendalam karena pernah digunakan oleh suaminya pada saat mereka berpacaran dulu. 

Tentu saja saya terkejut mendengar kabar ini. Tetapi yang membuat saya lebih terkejut lagi adalah reaksi teman saya dimana ia bercerita dengan santai dan menutup ceritanya dengan "ya nanti Tuhan akan kasih lagi yang lebih bagus". Saya merasa ini penggambaran iman yang luar biasa. Dan memang teman saya ini punya pengalaman iman yang luar biasa, ia juga menceritakan bagaimana ia dan suaminya , sebelum mereka menikah, pernah ditipu orang sampai mengalami kerugian 30 juta rupiah, padahal ketika itu mereka sama-sama belum punya pekerjaan tetap. Saat itu ia bisa memahami akan ada rencana Tuhan yang indah, dimana saat ini ia dan suaminya sudah memiliki sebuah rumah, sebuah kantor dan dikaruniai seorang anak.

Melalui kesaksian nyata ini, kita belajar bahwa Tuhan selalu menyediakan yang lebih baik untuk kita, melalui cara Nya. Ia Tuhan yang memahami kebutuhan kita, Ia punya rancangan yang indah bagi hidup kita masing-masing. Kita mungkin pernah difitnah, dirugikan dan sebagainya, tetapi percayalah bahwa campur tangan Tuhan akan merubah hidup kita ke arah yang lebih baik.

Sebuah ayat dari kata-kata Yusuf sepertinya cocok untuk menutup renungan ini :

Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.
Kejadian 50:20

Tuhan memberkati!

Rabu, 15 Mei 2013

Burung dan Manusia

Seorang petani kaya bernama John sangat menentang hal-hal yang berbau kekristenan, walaupun sebagian besar anggota keluarganya sudah menerima Yesus sebagai Juruselamat. Ia tidak pernah mau membaca Alkitab, apalagi pergi beribadah ke gereja. Baginya tidak masuk akal bila Tuhan sampai bersusah payah mau turun ke dunia untuk menyelamatkan ciptaanNya.

Di bulan Desember tahun lalu, seperti yang sudah terjadi dari tahun ke tahun, keluarga-keluarga di desa tempat tinggalnya pergi beribadah ke gereja. Saat itu salju mulai turun dan mulai menutupi sebagian besar tanah di desa. Udara dingin pun dapat dirasakan menusuk ke tulang bila tubuh tidak dibalut dengan baju hangat atau mantel.

Ketika anggota keluarga yang lain pergi ke gereja, John berjalan kaki mengelilingi peternakan miliknya. Ia berhenti ketika melihat beberapa ekor burung kecil tampak gemetaran di dekat tumpukkan salju. Sepertinya mereka tidak kuat untuk terbang ke daerah yang lebih hangat.John merasa iba dengan kondisi mereka yang buruk. Ia lalu berpikir untuk membuka pintu salah satu lumbung miliknya agar burung-burung itu bisa menghangatkan diri di dalam.


Tetapi, ternyata setelah ia membuka pintu lumbung, burung-burung itu tetap berada di luar. John lalu menebarkan remah-remah roti menuju ke dalam lumbung. Burung-burung kecil hanya mematuk beberapa remah roti, tetapi tidak juga mau masuk ke lumbung. John lalu berusaha menghalau mereka dengan tangannya dengan harapan mereka terbang masuk ke dalam lumbung. Burung-burung itu malah terbang tidak beraturan menghindari John dan tetap berada di luar lumbung.

John pun menjadi putus asa, "ah andai aku bisa menjadi burung, aku pasti bisa be
rkomunikasi dengan mereka dan menyelamatkan mereka"

Saat itu juga ia teringat mengenai pengorbanan Yesus yang turun dari surga, menjadi manusia untuk menyelamatkan umat Nya. John tersadar mengenai beratnya pengorbanan yang dilakukan oleh Yesus untuk menjadi setara dengan manusia.

Ia pun segera melangkahkan kakinya untuk bergabung dengan keluarganya beribadah di gereja.


sumber : ilustrasi kotbah.

Filipi 2 : 6-8
yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Selasa, 14 Mei 2013

Makna Berbagi (melalui facebook)


Sebuah info yang mungkin teman-teman belum mengetahui mengenai web kristusyesus.com , yaitu setiap kali ada teman atau seseorang yang share link kristusyesus.com di profile facebook mereka,maka berefek pada traffic atau jumlah pengunjung di kristusyesus.com. Setiap share atau membagi link di facebook dapat meningkatkan jumlah kunjungan 5-8 pageviews (kira-kira 2-3) orang per hari.

Suatu hal yang  mungkin kecil tetapi ketika hal itu terjadi, kita tidak akan menyangka siapa yang sedang membaca renungan di kristusyesus.com. Bisa saja si pembaca ini sedang mengalami masalah atau dalam tingkat yang ekstrem ingin mengakhiri hidupnya. Ketika ia membaca firman Tuhan pastinya ada sebuah efek yang positif yang bisa membuatnya lebih bersemangat dalam menghadapi hidup.

Berbagi melalui komunitas internet bukan hal yang sulit dilakukan, kita tinggal copy paste link ke status facebook lalu di post....atau klik share pada artikel kristusyesus.com yang biasanya secara rutin muncul di page facebook kami. Share yang dilakukan di internet juga mampu menjangkau secara luas, sampai ke luar seluruh wilayah Indonesia, bahkan ke negara lain .

Mari turut berbagi bacaan inspiratif yang berdasarkan Firman Tuhan.
GBU!

Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi."
Kisah Para Rasul 13:47

Senin, 13 Mei 2013

Berjalan Bersama Yesus


Saat berjalan bersama dengan orang yang kita cintai atau kita kasihi, kemanapun tujuan perjalananan kita akan merasakan sukacita. Seperti yang dialami oleh seorang rekan ketika ia baru saja "jadian" atau berpacaran dengan seseorang yang ia cintai. Mereka berencana untuk foto-foto di suatu tempat yang terkenal dengan pemandangannya yang cukup indah. Tetapi apa daya ternyata di hari itu hujan deras mengguyur dan tempat tersebut menjadi basah dan banyak genangan air. Yang lebih menyulitkan lagi setiap jengkal tanah yang diinjak akan amblas ke bawah dan mengotori alas kaki yang mereka pakai.

Bukannya bersungut-sungut atau marah, mereka tetap bersikap santai dan bercanda satu sama
lain. Bahkan di momen ini mereka bisa saling bergandengan tangan melewati medan yang becek dan kotor. Dan pada akhirnya tujuan mereka untuk mengambil beberapa foto pun tercapai.

Kita melewati hidup kita juga dengan seorang sosok yang kita kasihi yaitu Tuhan kita Yesus. Bersama Nya kita melalui berbagai rintangan, bahkan dalam Mazmur disebutkan kita juga melewati lembah kekelaman atau masa-masa yang tidak enak. Tetapi seperti pengalaman teman saya itu, bersama Yesus yang kita kasihi, kita dapat tetap bersukacita melewati semua hal-hal yang tidak enak. Kita dapat tetap berpegang kepadaNya yang akan selalu menjaga kita.

Kalau manusia (yang tidak sempurna) saja saat mencintai kita mau menjaga kita di dalam kesulitan apalagi Yesus yang mengasihi kita tanpa syarat, Ia akan menjaga kita dimanapun, kapanpun dan pada situasi apapun. 

Tuhan memberkati!

Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. ( Mazmur 23:4 )

Minggu, 12 Mei 2013

Kekuatan di Dalam Persekutuan



Pengkhotbah 4:12

                Tahun 1967 pecah Perang Indocina antara tentara Vietkong (pejuang bangsa Vietnam) melawan tentara pendudukan Amerika Serikat. Vietnam, sebuah negara kecil, merupakan satu-satunya negara di dunia  yang tidak bisa dikalahkan oleh Amerika. Semangat juang pasukan Vietkong yang sangat terbatas persenjataannya, berhasil mengalahkan kedigdayaan serdadu Amerika yang unggul segala-galanya. Banyak serdadu Amerika berhasil ditangkap oleh pasukan Vietkong. Mereka ditempatkan di dalam sebuah sel besar dan mendapat penyiksaan hebat di bawah penjagaan yang superketat.
                Namun tahukah Anda, selama para tawanan itu disatukan, hanya sedikit saja dari mereka yang tewas. Setelah diselidiki, ternyata selama berada di dalam sel besar, para serdadu Amerika tadi saling menguatkan, menghibur, dan meneguhkan hati satu sama lain. Harapan untuk bisa pulang ke Amerika dan bertemu kembali dengan keluarga menjadi tema penghiburan yang paling sering dibicarakan. Pengharapan seperti itulah yang pada akhirnya membawa semangat hidup bagi para tentara.
                Menyadari bahwa sistem penjara besar kurang efektif, Vietkong berganti strategi. Para serdadu Amerika tadi kemudian dipisah. Mereka ditempatkan di dalam sel-sel kecil sehingga komunikasi otomatis menjadi terputus. Apa yang terjadi? Hanya dalam hitungan hari saja, puluhan serdadu tewas akibat tidak tahan menanggung penderitaan. Kesendirian ternyata menjadi bentuk penyiksaan yang jauh melebihi deraan fisik. Terputusnya komunikasi dengan rekannya yang lain membuat para serdadu tadi tidak bisa lagi menguatkan satu sama lain. Akibatnya, satu-persatu mereka tewas di dalam sel-sel kecil yang baru.
                Musuh kita si Iblis sangat menguasai strategi ini. Umat Tuhan yang saat ini hidup di akhir zaman mesti merapatkan barisan untuk mampu bertahan melawan serangan si jahat. Menjelang hari penghukumannya yang semakin dekat, Iblis semakin gencar memecah kesatuan umat Tuhan. Ibrani 10:25 mengingatkan setiap kita untuk tidak menjauhkan diri dari pertemuan ibadah, tetapi justru semakin giat menjelang hari Tuhan yang semakin dekat.

               
 Ciri khas gereja mula-mula adalah mereka memiliki persekutuan yang kuat, bertekun dalam pengajaran, dan selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa (Kis 2:42). Di dalam persekutuan, para anggota bertumbuh. Persekutuan merupakan tempat di mana para anggotanya bisa saling menguatkan satu sama lain, saling mendoakan, bahkan saling mengoreksi (Ams 27:17). Tuhan juga berkenan hadir di dalam persekutuan (Mat 18:20). Oleh sebab itu, hargai seluruh pertemuan ibadah yang ada. Aktiflah hadir dan bertumbuhlah di sana.

Persekutuan itu ibarat sapu lidi. Cuma terdiri dari batangan lidi yang rapuh
namun menjadi kesatuan yang kuat kala disatukan.

Dikirim oleh Ishak Manik