Senin, 20 Mei 2013

Andai Ku Harus Memilih


Pemberitaan akhir-akhir ini berkisah mengenai seorang tersangka koruptor yang menyebarkan uang untuk beberapa wanita dari kalangan artis, model sampai mahasiswi. Uang yang ia bagi-bagikan pun jumlahnya tidak kecil, bukan hanya uang saja, ia pun memberikan harta benda lainnya seperti mobil atau rumah. Terlepas dari kesalahan siapa (yang memberikan atau menerima), kekuatan uang tampak sangat luar biasa. Dengan uang seakan-akan harga diri dan kehormatan bisa dibeli, atau bahkan kepercayaan pun bisa dibeli.

Ada saatnya kita dihadapkan pada pilihan antara materi atau iman kita. Ya dalam hidup pasti kita butuh materi atau uang, dan ini bisa dijadikan alasan untuk kita menerima uang walaupun itu bukan uang yang diperoleh dengan cara yang benar. Demi alasan menyambung hidup atau demi menghidupi orang yang kita kasihi, menerima uang dengan cara yang curang dijadikan pembenaran.

Saya yakin , walaupun terdengar idealis, tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menolong, dan mata Nya tidak buta untuk melihat kebutuhan kita. Ia adalah pencipta dan sumber berkat, untuk apa kita fokus pada ciptaan dan meremehkan kemampuan si Pencipta sendiri, sosok yang mampu menakar air laut dengan tanganNya pasti mampu pula menurunkan berkat yang kita perlukan.

Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu.
Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya.
Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.
Matius 10: 29-31 

Saat kita memilih beriman kepadaNya, ia tidak akan menyia-nyiakan iman kita

Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga.
Matius 10 : 32

Jangan "menjual" iman kita untuk sesuatu yang sifatnya sementara. Jangan pernah takut akan kemiskinan dan himpitan hidup, takutlah pada Tuhan , Ia yang punya segalanya, Ia juga yang akan memelihara hidup kita.

Tuhan memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar