Sejak bulan April lalu, saya memutuskan untuk memulai usaha sendiri. Dan sebagaimana orang yang baru memulai usaha, kerja keras harus dilakukan setiap hari, baik melalui riset, pemasaran maupun pematangan produk. Salah satu bagian yang menarik adalah ketika produk sudah siap dipasarkan. Dengan harapan yang tinggi, saya mulai menawarkan ke beberapa teman. Ada yang menerima ada yang menolak.
Saya melihat sebuah peluang untuk menawarkan kepada teman yang mempunyai jaringan lebih besar. Tentu dengan harapan produk ini bisa dipasarkan secara lebih luas. Singkat cerita teman tersebut masih mempertimbangkan produk ini dan menolak secara halus. Ketika itu sebagai manusia saya merasa kecewa, karena mungkin sudah terlanjur berharap.
Saat itu saya merasa jalan merintis usaha menjadi sulit. Bagaimana mungkin saya hanya berharap pada klien-klien perorang saja. Tetapi saya kemudian teringat bagaimana Yesus memulai "usahanya". Ia tidak bergantung pada pejabat, penguasa, atau pengusaha . Ia memulai sebuah "usaha" melalui 3 orang, kemudian bertambah menjadi 12 orang. Dan lama kelamaan pengikutnya menjadi banyak sampai hari ini.
Yesus tidak fokus menjangkau "pasar" yang besar, sebaliknya Ia malah menjangkau kaum miskin, orang cacat, dan orang berdosa. Melalui hal ini saya belajar, untuk lebih tekun pada klien-klien yang dipercayakan walaupun secara jumlah tidak banyak dan jangkauan saya secara pribadi juga tidak luas. Saya percaya suatu saat nanti Tuhan akan percayakan jangkauan yang lebih besar lagi.
Tuhan memberkati.
Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam
perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara
kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
Lukas 16:10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar