Rabu, 01 Mei 2013

Blank Spot



Mazmur 91:9-11

                Bekerja di kantor Building Management (pengelola gedung) merupakan pekerjaan yang menarik. Di samping bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas-tugas rutin harian seperti kebersihan gedung, masalah parkir, listrik, AC, lift, eskalator, serta urusan sewa-menyewa, salah satu pekerjaan yang memiliki tantangan besar adalah menjamin keselamatan ribuan orang yang setiap hari beraktivitas di dalam gedung.
                Peristiwa pengeboman di gedung Bursa Efek Indonesia, Hotel JW Marriott, dan Plaza Atrium beberapa tahun silam menjadi contoh betapa krusialnya peran Management gedung dalam memastikan gedung yang dikelolanya dalam keadaan aman. Untuk menunjang pekerjaannya, pihak Management gedung biasanya menggunakan CCTV (kamera keamanan) untuk membantu mengawasi keamanan. Puluhan bahkan ratusan kamera keamanan disebar di sejumlah titik untuk memantau pergerakan manusia, terlebih mencegah masuknya orang yang tidak dikenal ke area terlarang.
                Namun mengingat luasnya area yang harus diawasi ditambah mahalnya harga per unit CCTV, membuat tidak semua area bisa terawasi dengan baik. Titik-titik di mana tidak ada kamera CCTV yang terpasang disebut sebagai blank spot (titik buta). Secara asumsi, area-area tersebut dikategorikan aman, alias jarang dilewati orang dan potensi ditembus oleh penyusup juga kecil.

               
 Namun asumsi tetaplah asumsi. Tak ada satu hal absolut yang bisa dipercaya seratus persen dalam menjaga keamanan sebuah gedung. Banyak peristiwa pencurian atau penyusupan terjadi melewati area-area blank spot tadi. Apalagi kalau si penjahat merupakan orang yang mengerti seluk-beluk gedung atau malah melibatkan orang dalam. Secanggih apapun teknologi, tetaplah manusia yang mengoperasikannya. Manusia memiliki banyak keterbatasan. Dalam keletihan fisik, kejenuhan, dan kurangnya keterampilan sang operator, kamera CCTV yang paling canggih sekalipun bisa gagal berfungsi secara maksimal sehingga penyusupan bahkan aksi terorisme bisa menembus sistem keamanan.
                Puji Tuhan, Allah yang kita sembah bukanlah Tuhan yang pernah tertidur (Mzm 121:3). Dia Allah yang hidup. Dia terus bekerja sampai hari ini (Yoh 5:17). Seluruh langkah hidup kita terawasi olehNya. Tak ada satupun jengkal hidup kita lolos dari pantauanNya. Amsal 15:3 berkata, "Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik."
                Firman Tuhan memberi jaminan bahwa kehidupan kita aman di dalam tanganNya (Mzm 91). Tuhan yang menjaga keluar-masuk pintu rumah kita, hari ini, esok, bahkan sampai selama-lamanya. Malapetaka tidak akan pernah menimpa kita. Malaikat diperintahkanNya untuk berkemah di sekeliling kediaman orang-orang percaya. MataNya menjangkau ke mana pun kita pergi. TelingaNya selalu ada untuk mendengar seruan doa kita. Tak ada istilah blank spot atau area yang tidak terawasi oleh Tuhan. Sungguh berbahagia menjadi anak-anak Tuhan.

DOA
Terima kasih Tuhan untuk pemeliharaanMu yang sempurna. Hidupku aman di dalam tanganMu. Engkau Allah yang menjamin hidupku aman, hari ini, esok, bahkan sampai selama-lamanya. Di dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.


Bahwa hingga hari ini hidup Anda baik-baik saja, itu harus disyukuri.
Karena tanpa Anda sadari, ada banyak hal buruk yang Tuhan luputkan dari hidup kita.


Ditulis oleh Ishak Manik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar