Pada pertemuan yang bertopik mengenai pemasaran yang diadakan oleh komisi pemuda tempat saya bergereja, terdapat suatu pembahasan yang menarik. Antara lain adalah mengenai proses dalam "menjual" sesuatu. Dimana dijelaskan bahwa pemasaran atau marketing atau bahkan bisnis secara umum, tujuan idealnya adalah untuk menolong orang lain atau bermanfaat bagi orang lain.
Namun kenyataan yang terjadi , tidak jarang bisnis atau penjualan hanya untuk mengambil untung sebanyak-banyaknya tanpa peduli apakah konsumen tertolong atau tidak. Bisnis atau bekerja dengan cara seperti ini, pada jangka waktu yang singkat akan menghasilkan uang yang banyak, karena pelaku bisnis mati-matian berusaha untuk mendapatkan untung yang besar. Tetapi pada akhirnya cara berbisnis seperti ini juga akan cepat runtuh, karena konsumen tidak mau kembali lagi, bahkan konsumen menyebarkan informasi buruk sehingga orang-orang lain menarik diri untuk membeli produk atau menggunakan jasa tersebut.
Pola pikir mendapatkan keuntungan atau kenyamanan sesaat, seringkali mengebelakangkan hal penting seperti nama baik. Demi kekayaan sesaat nama baik tercemar pun dianggap tidak masalah. Padahal ketika nama baik tidak terjaga, untuk memperbaikinya akan sangat sulit. Hal ini juga berlaku dalam dunia politik , dimana kita melihat tokoh yang sudah tercemar nama baiknya karena hal-hal yang menyangkut moral (selingkuh atau punya istri simpanan) terancam mati karir.
Sebaliknya ketika kita melakukan usaha dengan cara yang baik dan menjaga pelayanan kepada orang lain, tanpa perlu bersusah payah promosi pun , secara perlahan orang-orang akan tertarik untuk menggunakan produk atau jasa yang kita sediakan.
Selain dalam bidang usaha dan politik. Dalam hal jodoh, nama baik pun diperhitungkan. Posisikan diri Anda sebagai orangtua dari anak yang mempunyai kekasih, bila kekasih anak Anda terkenal karena keburukannya tentu akan sulit bagi Anda memberikan restu atau ijin kepada Anak anda untuk berpacaran dengan orang tersebut. Sebaliknya bila orang tersebut terkenal karena kebaikannya, Anda akan lebih lega ketika anak Anda bergaul dengannya.
Nama baik lebih berharga dari materi. Materi bisa habis atau hilang, tetapi nama baik akan selalu diingat orang lain.
Amsal 10 :1
Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas.
Tuhan memberkati!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar