Di sebuah peternakan, hiduplah keluarga petani dan beberapa ekor binatang ternak. Beberapa minggu terakhir, petani merasakan adanya gangguan dari seekor tikus yang sering mencuri makanan miliknya. Petani lalu memasang perangkap tikus di dalam rumahnya.
Rupanya si tikus mengetahui perangkap yang dipasang oleh petani. Lalu ia segera berlari keluar rumah dan berteriak-teriak ke semua binatang ternak "hey ada perangkap tikus, ada perangkap tikus, hati-hatilah!" Berkali-kali ia memberikan peringatan, namun tidak ada binatang ternak yang mempedulikannya. Lalu si tikus menemui binatang ternak satu persatu.
"Ah, masa bodoh, aku tidak berkeliaran di dalam rumah" , ayam menanggapi peringatan si tikus. Tikus pun berlari untuk menemui binatang lainnya.
"hahaha....sangkamu aku akan terjepit di perangkap itu? " , kambing menertawakan kecemasan si tikus. Ia merasa bahwa peringatan si tikus tidak ada artinya. Lalu tikus meninggalkannya dan pergi menemui sapi.
"tidak mungkin! kau lihat sendiri ukuran badanku" , jawab sapi terhadap kekuatiran tikus.
Dengan sedih tikus kembali ke sarangnya di dalam rumah.
Di malam hari terdengar bunyi perangkap menangkap sesuatu. Kegaduhan pun terjadi. Rupanya perangkap tikus menjepit seekor ular, dan ular itu sempat menggigit anak petani. Segera, petani membawa anaknya ke rumah sakit. Sepulangnya dari rumah sakit, kondisi anaknya belum pulih, sehingga petani memutuskan untuk membuatkan sup ayam, lalu petani menyembelih ayam miliknya.
Karena mendengar musibah yang diderita si petani, beberapa tetangga dan kerabat terus berdatangan dari hari ke hari. Merasa malu kalau tidak bisa menyediakan apa-apa, petani menyembelih kambing miliknya, dan memasak daging kambing untuk dihidangkan kepada para tamu.
Dua minggu kemudian anaknya sembuh dari sakit. Petani merasa sangat bersukacita, ia lalu membuat pesta besar di rumahnya. Petani memotong sapi miliknya dan menjual sebagian daging untuk biaya pesta, dan sebagian daging lainnya sebagai hidangan di pesta yang ia adakan.
adaptasi dari cerita "rat trap", rogerknapp.com
----------------------------
masalah kecil di lingkungan kita bisa menjadi masalah besar bagi kita suatu saat nanti. Saat di pelayanan atau di pekerjaan prinsip "bukan urusan saya" suatu hari bisa menjadi bumerang bagi kita.
aksi premanisme, kebersihan lingkungan yang terbengkalai, pendidikan anak-anak, selama kita berpikir "bukan urusan saya", pada suatu saat bukan tidak mungkin kita turut jadi korban, entah korban kejahatan, korban banjir, dan lain-lain.
mari sama-sama belajar untuk peduli dan bijaksana dalam bersikap
Orang yang tak berpengalaman percaya kepada setiap perkataan, tetapi orang yang bijak memperhatikan langkahnya.
Amsal 14:15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar