Akhir-akhir ini ada seorang teman yang mengeluhkan kondisi pekerjaannya yang harus bersangkut paut dengan instansi tertentu. Dimana di instansi tersebut, banyak terjadi praktek kolusi dan korupsi. Teman saya itu merasa tidak nyaman dengan kondisi ini dan selalu berusaha menghindari untuk tidak ditugaskan pada proyek yang berkaitan dengan instansi tersebut. Ia merasa sangat tidak enak bekerja di lingkungan yang menurutnya "busuk"
Tentunya apa yang dialami oleh teman saya ini, juga mungkin dialami oleh saudara-saudari yang membaca tulisan ini. Mungkin bukan terkait dengan pekerjaan, bisa juga dalam pergaulan, lingkungan studi , lingkungan pelayanan dan lain-lain. Kita merasa tidak nyaman karena di sekeliling kita orang-orangnya mempunyai budaya yang buruk atau menyimpang dari ajaran Alkitab.

Bila diandaikan , pengikut Yesus bagaikan cahaya-cahaya atau terang yang kecil. Dimana terang sekecil apapun kalau di tempat gelap akan sangat berarti. Tetapi bila terang berkumpul terus dengan terang di lingkungan yang sudah "terang" pula, maka terang itu menjadi sia-sia.
Oleh karena itu Yesus berpesan pada Matius 28 : 19-20
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan
kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada
akhir zaman."
Pesan Tuhan ini berarti bahwa kita harus pergi keluar dari lingkungan yang "enak" menuju ke lingkungan di luar dan menjadi "terang"
Keberadaan kita di lingkungan yang "busuk" atau "gelap" adalah sebagai terang atau pembeda dimana kita memberikan warna yang baru. Sebuah warna yang mencerminkan kasih Tuhan di dunia dan menjadi berkat bagi sesama.
Dimanapun kita berada, di lingkungan yang baik atau yang tidak baik, tetaplah pancarkan terang kasih Kristus.
Tuhan memberkati
Baca juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar