Selasa, 11 Juni 2013

Bagai Timun dan Tomat di pinggir Nasi Goreng


Nasi goreng adalah makanan yang populer di Indonesia. Membuatnya pun mudah dan harganya terjangkau. Nasi goreng bisa dicampur dengan daging ayam, daging kambing, sosis, telur, dan sebagainya. Di beberapa tempat, bila kita memesan nasi goreng, biasanya di bagian pinggir piring akan diberi irisan timun dan tomat. Tentu bukan untuk pengimbang gizi karena yang diberikan hanya 2 iris timun dan 1 iris tomat. Tidak jarang timun dan tomat ini disia-siakan oleh pembeli alias tidak dikonsumsi. Mungkin takut tidak bersih. Sehingga pelengkap nasi goreng ini akan terbuang sia-sia.

Keberadaan timun dan tomat pada nasi goreng tidaklah signifikan, atau tidak memiliki arti bagi masakan nasi goreng. Ada atau tidak ada kedua irisan tersebut, tidak mempengaruhi nasi goreng. Berbeda dengan keberadaan bahan lain seperti telur, ikan teri, ayam atau sosis, yang ketika ditambahkan pada nasi goreng, akan mengubah nilai nasi goreng tersebut. Tidak ada yang spesial dari keberadaan timun dan tomat.

Sebagai pengikut Yesus di tengah-tengah masyarakat, kita memiliki peranan tersendiri. Peranan tersebut bisa peranan kecil-kecilan bahkan tidak terlalu bermanfaat. Atau peranan yang signifikan. Itu semua tergantung bagaimana kita bersikap. Saat lingkungan kerja menawarkan korupsi, kita bisa saja ikut-ikutan, atau saat lingkungan studi memiliki budaya nyontek, kita juga bisa terlibat di dalamnya. Bahkan dalam mencari pasangan hidup pun kita bisa menggunakan cara-cara yang di luar nilai Alkitabiah, seperti ikut dugem sampai larut malam, bergaya hidup mewah, dan lain-lain.

Bila sikap kita sebagai pengikut Yesus sama saja dengan sikap orang yang tidak mengenal Kristus, lalu apa manfaat keberadaan kita? hanya seperti timun dan tomat di pinggir nasi goreng, ada atau tidak ada ya tidak ada artinya.

Saat kita berani menentukan sikap dan menolak tawaran yang tidak benar, Tuhan pun akan memandang kita secara signifikan. Ada promosi yang disediakan bagi Nya, saat kita lulus "ujian" akan ada kenaikan "kelas" seperti yang dialami Daniel, melalui ketaatannya, kehidupannya terus meningkat. Demikian juga dengan Yusuf yang pada akhirnya menjadi seorang pejabat tinggi.

Jadikan hidupmu berarti!
Tuhan memberkati

Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.
Matius 5:16

Baca juga :
Menyatakan Kebenaran
Ibadah
Sukses aja nggak cukup,jadilah signifikan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar