Jumat, 21 Juni 2013

Menikmati Tekanan



Roma 8:28

               Terjadinya krisis moneter 1998 memunculkan dua fenomena yang saling bertolak belakang. Ketika jutaan angkatan kerja mengalami PHK akibat perusahaan tak lagi sanggup memutar roda bisnis dan menggaji karyawan, banyak orang menjadi stres. Angka kriminalitas pun meninggi. Namun di sisi lain, banyak bermunculan wirausahawan baru dengan jenis usaha yang kreatif. Ternyata banyak orang berubah jalur menjadi entrepreneur karena dipaksa oleh situasi. Siapa yang menyangka bahwa beberapa tahun kemudian, para wirausahawan dadakan tadi hidupnya ternyata menjadi jauh lebih makmur ketimbang ketika masih menjadi orang gajian (karyawan)? Harold W. Ruoff berkata, “Saat menghadapi kesulitan, beberapa orang tumbuh sayap, sedang yang lain mencari tongkat penyangga.”


            
              Cara kita memandang tekanan hidup (pressure) akan membawa perbedaan. Tekanan  adalah latihan untuk membuat Anda lebih kuat.“Kayu yang baik tidak tumbuh dengan mudah; semakin kencang angin, semakin kuatlah pohon”, demikian kata bijak dari J. Willard Marriott. Selama ini kita mungkin terlena berada di zona nyaman sehingga ketika tekanan datang, kita menjadi hilang keseimbangan.
                Tekanan akan membuat hidup kita lebih berwarna. Hidup yang flat alias datar-datar saja akan membuat Anda mudah bosan menjalani rutinitas. Temukan sisi positif dari munculnya sebuah tekanan. Ketika beban kerja semakin meningkat, bersyukurlah karena Anda bukanlah penganggur yang tidak punya beban. Ketika Anda ditekan dari atas oleh atasan dan dari bawah oleh anak buah, bersyukurlah karena itu artinya Anda bernilai di dalam organisasi. Tekanan dari atas dan bawah akan membuat Anda “melebar ke samping”, potensi yang tadinya belum keluar pun muncul.
                Tekanan akan membuat Anda memiliki pengalaman baru. Bila suatu hari Anda berhadapan dengan situasi serupa, Anda sudah tahu harus berbuat apa. Anda diperkaya dengan pengalaman baru. Anda pun bisa lebih bersyukur karena sudah pernah mengalami keadaan baik ataupun buruk (Fil 4:12).
                Tahukah Anda bahwa tekanan akan memunculkan karakter Anda yang sebenarnya? Karakter asli seseorang tidak keluar saat semuanya baik-baik saja. Saat tekanan datang akan terlihat apakah Anda seorang yang mudah panik, atau seorang yang bisa tetap tenang sambil memikirkan langkah ke depan.
                Akhirnya, tekanan akan membuat Anda mencari Allah. Bisa jadi Allah sedang ingin berkomunikasi dengan Anda, lalu “dihadirkanlah” masalah untuk membuat Anda sejenak “mundur” dan mencari wajahNya. Percaya satu hal bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan (Rom 8:28). Tidak ada masalah atau tekanan hidup yang terjadi begitu saja di luar kendali Allah. Kembali kepada kita, apakah kita bisa bersyukur dalam segala perkara (1 Tes 5:18), bukan malah menyesali diri atau keadaan serta jangan lekas menyerah.


DOA
Bapa di Surga, terima kasih atas segala tekanan yang Kau izinkan terjadi. Aku percaya bahwa ada banyak perkara yang indah di balik semua itu. Di dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.


“Intan adalah batu yang terbuat begitu baik karena berada di bawah tekanan bumi.”
(Anonim)

Ditulis oleh Ishak Manik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar