Sama seperti umumnya orang-orang yang sedang mencari pasangan hidup, kita cenderung mencari persamaan-persamaan yang dimiliki oleh calon (atau calon-calon) pasangan. Saat mengetahui adanya kesamaan-kesamaan, seperti kuliah di jurusan yang sama, punya hobi yang sama, dan lain-lain kita merasa lebih "nyambung" saat berbincang-bincang dengannya. Segala sesuatu terasa menyenangkan dan penuh sukacita. Ya seperti kata pepatah namanya jatuh cinta apapun terasa bagus dan indah.
Selang beberapa waktu, saat kita sudah memiliki kedekatan dengan seseorang (masa pra-pacaran sampai masa berpacaran), akan terasa hubungan menjadi tidak selalu menyenangkan. Hal ini bukan karena pasangan dan kita tidak saling suka lagi, tetapi karena semakin kita mengenal seseorang, semakin terlihat adanya perbedaan-perbedaan. Baik dalam pandangan terhadap suatu hal maupun perbedaan-perbedaan kecil (pilihan tempat rekreasi,makan, nonton, dan lain-lain).
Perbedaan bila tidak diatasi dengan baik, akan timbul konflik. Dan pastinya perbedaan selalu ada, berarti konflik akan selalu ada di dalam hubungan. Saat fokus kita dalam mencari teman atau pacar hanya untuk melengkapi kesamaan-kesamaan, ketika menemukan perbedaan, dengan mudah kita akan memutuskan untuk "bubar jalan" atau mengakhiri hubungan. Kalau terjadi seperti ini terus, kita tidak akan bisa memiliki hubungan yang mendalam dengan orang lain.
Kabar baik untuk pembaca adalah, Alkitab memberikan jalan keluar dalam mengatasi perbedaan. Ketika itu banyak perbedaan di dalam jemaat mula-mula, dan ini pun bisa berpotensi untuk konflik. Tetapi ternyata bukannya gereja menjadi "bubar jalan" tetapi gereja atau umat Kristen terus berkembang sampai sekarang ini. Dengan didasari oleh kasih, perbedaan dapat diatasi. Melalui kasih kita mengampuni, kita bisa mengerti orang lain dan dapat memberikan teguran dengan baik.
"Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan
dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati,
kelemahlembutan dan kesabaran.
Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan
yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama
seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan."
Kolose 3 : 12-14
yang menyatukan dan menyempurnakan adalah kasih. Konflik atau perbedaan tidak diselesaikan dengan materi, supaya dia senang kita belikan hadiah, atau diselesaikan melalui adu kepandaian, supaya dia "kalah" debat kita mencari informasi yang kita gunakan agar kita "menang".
Melalui kasih yang tulus satu sama lain, perbedaan dapat direkatkan, kekurangan dapat disempurnakan.
Tuhan memberkati.
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar