Nama Sifra dan Pua, untuk sebagian besar orang mungkin bukan nama yang mudah untuk diingat. Nama mereka hanya disebutkan sebanyak satu kali di dalam Alkitab yaitu pada Keluaran 1:15. Walaupun tidak setenar Musa, Yosua, Daud , Samuel dan lain-lain, akan tetapi peranan Sifra dan Pua sangatlah besar di dalam sejarah yang tercatat di Alkitab. Bahkan Tuhan sendiri mengingat perbuatan baik yang mereka lakukan.
Pada Keluaran pasalnya yang pertama, dikisahkan bahwa ada seorang Raja atau Firaun di Mesir yang sudah melupakan mengenai jasa-jasa Yusuf. Sebaliknya , ia merasa khawatir dengan bangsa yang dibawa oleh Yusuf untuk menetap di Mesir, yaitu bangsa Ibrani. Firaun lalu berusaha untuk menindas agar bangsa tersebut tidak semakin banyak jumlahnya, karena ia takut suatu saat bangsa Ibrani akan memberontak dan menyulitkan bangsa Mesir.
Salah satu kebijakan yang dikeluarkan oleh Firaun adalah dengan memberi perintah kepada para bidan yang membantu kelahiran anak-anak bangsa Ibrani agar mereka memperhatikan bayi-bayi yang baru lahir, bila yang lahir adalah bayi laki-laki, mereka harus membunuhnya.
Keluaran 1:15-16
Raja Mesir juga memerintahkan kepada bidan-bidan yang menolong perempuan
Ibrani, seorang bernama Sifra dan yang lain bernama Pua, katanya:Apabila kamu menolong perempuan Ibrani pada waktu bersalin, kamu harus
memperhatikan waktu anak itu lahir: jika anak laki-laki, kamu harus
membunuhnya, tetapi jika anak perempuan, bolehlah ia hidup.
Sebuah perintah dari Raja, tentunya melebihi perintah dari atasan atau boss, atau teman yang berpengaruh. Melanggarnya akan memberikan resiko tersendiri bagi kita, seperti dikucilkan, atau bahkan kehilangan pekerjaan.
Keluaran 1:17
Tetapi bidan-bidan itu takut akan Allah dan tidak melakukan seperti yang
dikatakan raja Mesir kepada mereka, dan membiarkan bayi-bayi itu hidup.
Rupanya mereka lebih takut kepada Tuhan daripada kepada Raja. Mereka membiarkan bayi-bayi itu hidup, mereka dengan sengaja menentang perintah Raja.
Keluaran 1:18-19
Lalu raja Mesir memanggil bidan-bidan itu dan bertanya kepada mereka: "Mengapakah kamu berbuat demikian membiarkan hidup bayi-bayi itu?" Jawab bidan-bidan itu kepada Firaun: "Sebab perempuan Ibrani tidak sama dengan perempuan Mesir; melainkan mereka kuat: sebelum bidan datang, mereka telah bersalin."
Lalu raja Mesir memanggil bidan-bidan itu dan bertanya kepada mereka: "Mengapakah kamu berbuat demikian membiarkan hidup bayi-bayi itu?" Jawab bidan-bidan itu kepada Firaun: "Sebab perempuan Ibrani tidak sama dengan perempuan Mesir; melainkan mereka kuat: sebelum bidan datang, mereka telah bersalin."
Raja Mesir rupanya mengetahui perbuatan mereka, namun Tuhan memberikan hikmat bagi mereka untuk lolos dari murka sang raja. Saat kita melakukan sesuatu yang benar, dan ada kesulitan yang melanda kita, tentunya Tuhan tidak meninggalkan kita, Ia memberikan hikmat agar kita tidak mengalami celaka.
Keluaran 1:20-21
Maka Allah berbuat baik kepada bidan-bidan itu; bertambah banyaklah bangsa itu dan sangat berlipat ganda.Dan karena bidan-bidan itu takut akan Allah, maka Ia membuat mereka berumah tangga.
Maka Allah berbuat baik kepada bidan-bidan itu; bertambah banyaklah bangsa itu dan sangat berlipat ganda.Dan karena bidan-bidan itu takut akan Allah, maka Ia membuat mereka berumah tangga.
Ternyata perbuatan yang dilakukan oleh Sifra dan Pua, mendapatkan balasan yang baik dari Tuhan. Walaupun mereka bukan orang penting, bukan nabi atau raja, Tuhan tidak melupakan perbuatan baik mereka. Ia membuat mereka berumah tangga. Suatu pergumulan yang dijawab oleh Tuhan. Sebagai bidan yang membantu persalinan , memiliki keluarga tentunya adalah suatu kerinduan yang mendalam. Dan kerinduan ini dijawab oleh Tuhan setelah mereka berani melakukan hal yang benar di mata Tuhan.
Saat kita berani untuk tetap mengikuti jalan Tuhan, Ia pun tidak ragu-ragu untuk mencurahkan berkat Nya untuk kita. Ia melebihi seorang Raja atau Penguasa, Ia adalah Tuhan yang mampu memberi keselamatan dan memenuhi kebutuhan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar