Matius
25:14-30
Rasa nyaman dan tanggung jawab merupakan dua sisi
mata uang yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Jika Anda bermimpi
memiliki untuk memiliki jabatan atau karir yang cemerlang, pertanyaan pertama
yang harus Anda jawab adalah, apakah kelak ketika doamu dijawab Anda siap untuk
menerima tanggung jawab yang pasti akan
lebih banyak? Bila saat ini jabatan Anda adalah staf, tanggung jawab Anda hanya
sebatas tugas inti saja. Saat Anda dipromosikan menjadi supervisor, tanggung
jawab Anda bertambah, meliputi tugas inti dan mengawasi pekerjaan staf.
Demikian juga ketika karir Anda naik menjadi manajer. Puncaknya ketika menjadi
Direktur, Anda harus memikirkan “nasib” karyawan satu kantor. Berat sekali
ternyata!
Prinsip yang sama juga berlaku dalam hidup kerohanian. Untuk setiap berkat yang kita terima, berlaku “term and condition” (syarat dan ketentuan). Sejatinya, berkat adalah media Allah untuk menyatatakan kuasaNya. Setiap berkat yang kita terima dari Tuhan jangan berhenti di kita tetapi harus diteruskan kepada orang lain dalam beragam bentuk. Tuhan tidak memberi berkat untuk sekadar membuat hidup kita nyaman, melainkan supaya namaNya dipermuliakan. Selalu ingat, untuk setiap berkat yang kita terima, akan ada tanggung jawab baru yang mengikuti. Jangan egois, hanya mau terima berkat tetapi tidak mau menerima tanggung jawab yang menyertainya. Nanti Tuhan bisa menarik kembali privilege (keistimewaan) yang sudah kita terima itu.
Firman Tuhan di dalam Lukas 12:48 berkata, “.. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi,
dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan,
dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut”. Di dunia ini banyak orang
mau menjadi pemimpin tetapi tidak mau menjadi pelayan. Semakin kita beroleh
promosi dari Tuhan, kita harus siap untuk melayani lebih banyak orang. Itulah
esensi pemimpin sejati, melayani bukan dilayani (Mrk 10:45, Mat 23:11).
Richard Branson, salah satu orang
terkaya di dunia, pemilik dari 360 perusahaan di bawah bendera Virgin Group
berkata,“Excessive wealth equals
excessive responsibility”. Artinya, dengan
kekayaan yang melimpah, tanggung jawab juga akan lebih banyak. Menarik untuk
mengulas korelasi antara kelimpahan berkat dengan tanggung jawab untuk mengembalikan
apa yang menjadi milik Tuhan. Ada banyak orang ketika penghasilannya masih
kecil, setia mengembalikan persepuluhan. Namun seiring dengan meningkatnya
berkat yang diterima, mulai merasa berat hati untuk mengembalikan persepuluhan.
Jikalau kita belum “siap” dengan perpuluhan besar, Tuhan bisa mengembalikan
kita ke kondisi awal. Bukan masalah nominal, namun lagi-lagi bicara tentang
tanggung jawab. Pikirkan baik-baik untuk meminta banyak kepada Tuhan, jika Anda
belum siap untuk menerima tanggung jawab yang banyak juga.
DOA
Terima kasih Tuhan untuk
kelimpahan anugerah dan peningkatan hidup yang kuterima dari waktu ke waktu.
Berikan aku kekuatan untuk memikul tanggung jawab lebih besar yang
menyertainya. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Nilai dari seseorang ditentukan dari keberaniannya memikul tanggung
jawab, mencintai hidup, dan pekerjaannya.
(Kahlil Gibran)
Ditulis oleh Ishak Manik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar