Senin, 22 Juli 2013

Jokowi Dicela Jokowi Dibela

Hari ini (Minggu) saya membaca berita-berita di detik.com. Sedang banyak dibahas mengenai anggaran yang dihabiskan oleh Jokowi dan Ahok untuk kegiatan mereka blusukan atau kunjungan lapangan, dimana oleh sebagian kalangan dana yang mereka gunakan sangat besar, bahkan ada yang menganggap hal ini tidak berguna. Entah bagaimana faktanya yang jelas, pada berita-berita yang menyudutkan Jokowi, komentar para pembaca 100% membela Jokowi dan menentang tudingan yang menganggap Jokowi boros.

Berbeda dengan misalnya, di hari yang sama, saya membaca berita mengenai bagaimana Presiden SBY mengecam tindakan ormas yang terlibat konflik baru-baru ini (di daerah Jawa). Komentar para pembaca terhadap apa yang dilakukan SBY sebagian besar negatif dan menganggap beliau hanya melakukan pencitraan. Bahkan ada yang menulis beliau hanya pandai PidaTo, tampil rapi dan difoto.

Sebenarnya yang terjadi adalah rakyat sendiri bisa menilai mana yang benar-benar pekerjaannya dirasakan dampaknya dan yang mana yang kerjanya belum terasa dampaknya. Juga ada penilaian terhadap konsistensi dari kata-kata dan perbuatan. Bila apa yang diucapkan memang dikerjakan di lapangan, tanpa susah-susah cari dukungan, orang pun akan mendukung dengan sukarela.

Hidup kita saat ini mungkin masih biasa-biasa saja. Tetapi orang-orang di sekitar kita terus melakukan penilaian terhadap perkataan maupun perbuatan kita. Percayalah suatu saat apa yang kita cerminkan akan mempengaruhi keputusan orang lain untuk mendukung atau menolong kita. Bahkan dalam masalah perjodohan pun hal ini bisa mempengaruhi apakah orang yang kita taksir mau jadi pasangan kita atau tidak.

Kalau kita hanya pintar pencitraan, tanpa ada tindakan yang nyata, lama kelamaan pasangan atau calon pasangan juga bisa mengetahui dan bisa merasa "ilfil" (hilang feeling/hilang perasaan). Tunjukkan perbuatan sesuai dengan komitmen, dan tentunya apa yang kita lakukan harus memberikan dampak positif bagi orang-orang di sekitar kita.

Saat kita menabur kebaikan, komitmen dan kerja keras. Kita pun akan menuai pertolongan, dukungan dan berkat material.

Tuhan memberkati!

Janganlah tertipu. Allah tidak bisa dipermainkan! Apa yang ditanam, itulah yang dituai.
Kalau orang menanam menurut tabiat manusianya, ia akan menuai kematian dari tabiatnya itu. Tetapi kalau ia menanam menurut pimpinan Roh Allah, ia akan menuai hidup sejati dan kekal dari Roh Allah.
Sebab itu, janganlah kita menjadi bosan melakukan hal-hal yang baik; sebab kalau kita tidak berhenti melakukan hal-hal itu sekali kelak kita akan menuai hasilnya.

Galatia 6:7-9
Bahasa Indonesia Sehari-hari


Tidak ada komentar:

Posting Komentar