Semut Mati di dalam Teh Manis

Di dalam pekerjaan saya di sebuah panti yang menangani anak-anak dengan kebutuhan khusus, saya selalu disuguhi teh manis saat beraktifitas disana. Disana ada seorang anak bernama Fina, karena keterbatasannya dari segi kecerdasan ia seringkali merebut paksa cangkir teh saya dan meminum isinya. Untuk mencegah agar hal ini tidak terus terjadi, akhir-akhir ini, cangkir teh selalu saya letakkan di tempat-tempat yang agak tersembunyi dari jangkauan anak-anak.

Pada awalnya, teh manis masih aman-aman saja. Namun saya sadari beberapa hari kemarin, kalau saya agak kelamaan tidak segera meminum teh tersebut, semut-semut akan datang merubung, dan bahkan mereka bisa masuk ke dalam cangkir teh. Jadilah teh tersebut seringkali terdapat beberapa ekor semut di dalamnya , ada yang berenang, ada yang sudah mati mengambang (saya asumsikan mati karena tidak bergerak lagi).

Tentunya yang menarik bagi semut (dan tentu juga Fina) adalah rasa manis dari teh tersebut. Seperti ada pepatah ada gula ada semut. Tetapi yang tidak disadari oleh para semut adalah betapa berbahayanya bila mereka tergelincir dari dinding gelas dan tercebur ke dalam teh. Semut bukanlah ikan yang
bisa hidup di dalam air (atau setidaknya cairan). Teh manis yang sifatnya lengket akan membatasi gerak semut yang sudah terlanjur tercebur di dalamnya.

Andaikan mereka masih bisa berenang, untuk memanjat dinding gelas pun sulit, karena lengketnya teh yang sudah melekat di tubuh mereka. Sehingga kesenangan sesaat mendapatkan rasa manis harus dibayar mahal oleh semut-semut yang tercebur di dalam teh.

Bagi manusia, dosa adalah sesuatu yang menarik. Ya, dosa punya daya tarik tersendiri. Pada awalnya hanya ingin, kemudian coba-coba, lalu sepenuhnya jatuh ke dalam dosa. Untuk keluar dari jeratannya sangatlah sulit. Tidak jarang kan, kita dengar para pengguna narkoba awalnya hanya coba-coba, lama kelamaan menjadi pecandu, dan hal ini juga berlaku untuk hal-hal lain seperti game online.

Waspadalah terhadap keinginan-keinginan yang menggoda. Jangan sampai kita senasib seperti semut-semut yang mati hanya karena kenikmatan sesaat.

Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.

Yakobus 1:15