Selasa, 16 Juli 2013

Siapakah Sesamaku Manusia?






Gambar di atas merupakan gambar yang saya peroleh dari Facebook teman saya, yang kemudian diedit dan diberi terjemahan Bahasa Indonesia, agar lebih mudah dimengerti. Suatu kondisi yang memprihatinkan terlihat pada gambar tersebut dimana orang yang terkena musibah hanya dijadikan objek untuk foto-foto. Di dalam kehidupan sehari-hari pun hal ini tidak jarang kita alami atau saksikan sendiri.

Seringkali saat dalam perjalanan menuju ke tempat kerja di daerah Bambu Apus, Jakarta Timur, ketika melewati tol Cawang, terjadi kepadatan yang luar biasa. Tentunya selain macet , ada hal lain yang menyebabkan kendaraan melambat, yaitu terjadi kecelakaan di jalan tol. Tanpa dikomando, kendaraan yang melintas memperlambat kecepatan hanya sekedar untuk "nonton".

Pada perumpamaan mengenai Orang Samaria ( Lukas 10:25-37), disebutkan adanya orang-orang yang hanya melintas saja. Tidak menolong orang yang menjadi korban perampokan. Mungkin karena si korban bukan kerabatnya atau bukan siapa-siapa. Tetapi saat kita menganggap orang lain yang terkena musibah itu adalah keluarga kita sendiri, pasti kita tidak sekedar menonton tetapi langsung memberikan pertolongan.

Tidak mengherankan bila hukum yang dikatakan Yesus sama pentingnya dengan hukum yang utama adalah mengasihi sesama manusia seperti mengasihi diri sendiri. Yesus sudah melebihi jamannya saat berbicara mengenai perdamaian. Karena bila hal tersebut terwujud, secara langsung dunia yang kita tempati akan menjadi tempat yang baik untuk semuanya.

 Bukan hal mudah memang untuk bertindak demi kepentingan orang lain. Tetapi kita dapat mulai belajar melakukannya. Karena segala kebaikan yang kita tabur pada saatnya nanti kita pun akan menuai hasil yang positif.

Tuhan memberkati!

Matius 22:39
Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar