Senin, 01 Juli 2013

Sukses Satu Orang adalah Sukses Bersama



1 Korintus 12:26


          Kita bisa sukses karena ada orang-orang yang membantu kita menuju sukses. Jokowi dan Basuki bisa terpilih menjadi pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta karena adanya ratusan orang yang menjadi tim pendukung mereka. Ada orang percetakan yang mencetak poster dan brosur kampanye serta ada tim sosial media di belakang mereka. Jadi kalau pada akhirnya mereka terpilih menjadi orang nomor satu dan dua di DKI Jakarta, keberhasilan yang mereka raih merupakan keberhasilan semua pendukungnya. Demikian juga kesuksesan karier seorang suami tidak lepas dari dukungan istri dan anak-anak. Penataan DKI Jakarta nantinya juga bukan bergantung pada dua tokoh ini saja, tetapi juga pada kontribusi seluruh rakyat yang ada disana.

         Juli 1986, Diego Armando Maradona seorang diri berhasil mencetak gol ke gawang Inggris di babak semifinal Piala Dunia 1986, dengan melewati 6 pemain lawan sekaligus! Oleh banyak kalangan, hingga kini gol tersebut masih dianggap sebagai gol terbaik dunia sepanjang masa. Selang beberapa hari kemudian, di babak final, Maradona berhasil mengantar timnya Argentina sebagai juara dunia.
             Banyak wartawan yang menyebut keberhasilan Argentina menjadi juara dunia itu sebenarnya murni karena Maradona seorang. Tetapi itulah hebatnya olahraga tim, sukses satu orang menjadi sukses bersama. Kehebatan seorang Maradona menjadi kehebatan satu negara Argentina.               
           11 Maret 1969, tiga orang astronot Amerika, Neil Armstrong, Michael Collins, dan Edwin Aldrin berhasil menjadi manusia pertama yang menjejakkan kaki di bulan. Mereka berhasil mewujudkan mimpi milyaran manusia di seluruh dunia yang selama berabad-abad berharap bisa pergi ke bulan. Untuk menambah makna keberhasilannya, mereka mengibarkan bendera Amerika Serikat di bulan, sehingga sukses ketiga orang ini menjadi sukses seluruh bangsa Amerika.
               Panggilan Tuhan pada kita adalah untuk hidup bersama, menjadi satu tubuh di dalam Kristus (Rom 12:5, 1 Kor 12:27). Tak seorang pun bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Oleh sebab itu, keberhasilan satu orang seyogyanya menjadi keberhasilan bersama. Bila ada satu orang yang bersukacita maka sukacita itu menjadi milik bersama, demikian juga sebaliknya, ketika ada satu orang yang bersusah hati, semua anggota juga turut menanggungnya (Rom 12:15).
             Perjalanan menuju puncak keberhasilan mirip dengan prinsip scafolding (steger) di dunia bangunan. Ketika seorang tukang bangunan membangun sebuah proyek gedung, ia akan menyusun scafolding atau tangga besi tempatnya berdiri dari susunan besi-besi kecil yang disusun tambah tinggi ke atas. Sebuah besi bisa berada di atas karena ada puluhan besi-besi lain yang menopangnya di bawah. Bukankah demikian halnya dalam perjalanan kehidupan ini?
            Firman Tuhan di dalam Ibrani 5:4 berkata, tak seorangpun boleh mengambil kehormatan bagi dirinya sendiri. Semua kehormatan, kebanggaan dan kejayaan berasal dari Allah yang terwujud berkat orang-orang di sekitar kita. Kita semua adalah satu tim!


DOA

Tuhan, ajarku untuk tetap rendah hati. Ketika aku sukses, buatku tetap bisa mengingat orang-orang yang sudah berjasa membantuku. Di dalam nama Yesus aku berdoa. Amin.





Jangan mencapai garis finish sendirian. Kemenangan jauh lebih berarti apabila datang tidak hanya dari usaha satu orang. Sukses terasa manis apabila dibagi-bagikan. (Howard Schultz)

Ditulis oleh Ishak Manik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar