1 Korintus 12:26
Kita bisa sukses karena ada
orang-orang yang membantu
kita menuju sukses. Jokowi dan Basuki bisa terpilih menjadi pasangan
Gubernur
dan Wakil Gubernur DKI Jakarta karena adanya ratusan orang yang menjadi
tim
pendukung mereka. Ada orang percetakan yang mencetak poster dan brosur
kampanye
serta ada tim sosial media di belakang mereka. Jadi kalau pada akhirnya
mereka
terpilih menjadi orang nomor satu dan dua di DKI Jakarta, keberhasilan
yang
mereka raih merupakan keberhasilan semua pendukungnya. Demikian juga
kesuksesan
karier seorang suami tidak lepas dari dukungan istri dan anak-anak.
Penataan DKI Jakarta nantinya juga bukan bergantung pada dua tokoh ini
saja, tetapi juga pada kontribusi seluruh rakyat yang ada disana.
Juli 1986, Diego Armando Maradona seorang diri
berhasil mencetak gol ke gawang Inggris di babak semifinal Piala Dunia 1986,
dengan melewati 6 pemain lawan sekaligus! Oleh banyak kalangan, hingga kini gol
tersebut masih dianggap sebagai gol terbaik dunia sepanjang masa. Selang
beberapa hari kemudian, di babak final, Maradona berhasil mengantar timnya
Argentina sebagai juara dunia.
Banyak wartawan yang menyebut keberhasilan Argentina
menjadi juara dunia itu sebenarnya murni karena Maradona seorang. Tetapi itulah
hebatnya olahraga tim, sukses satu orang menjadi sukses bersama. Kehebatan
seorang Maradona menjadi kehebatan satu negara Argentina.
11 Maret 1969, tiga orang astronot Amerika, Neil
Armstrong, Michael Collins, dan Edwin Aldrin berhasil menjadi
manusia pertama yang menjejakkan kaki di bulan. Mereka berhasil mewujudkan
mimpi milyaran manusia di seluruh dunia yang selama berabad-abad berharap bisa
pergi ke bulan. Untuk menambah makna keberhasilannya, mereka mengibarkan
bendera Amerika Serikat di bulan, sehingga sukses ketiga orang ini menjadi
sukses seluruh bangsa Amerika.
Panggilan Tuhan pada kita adalah untuk hidup bersama,
menjadi satu tubuh di dalam Kristus (Rom 12:5, 1 Kor 12:27). Tak seorang pun
bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Oleh sebab itu, keberhasilan satu
orang seyogyanya menjadi keberhasilan bersama. Bila ada satu orang yang
bersukacita maka sukacita itu menjadi milik bersama, demikian juga sebaliknya,
ketika ada satu orang yang bersusah hati, semua anggota juga turut
menanggungnya (Rom 12:15).
Perjalanan menuju puncak keberhasilan mirip dengan
prinsip scafolding (steger) di dunia bangunan. Ketika seorang tukang
bangunan membangun sebuah proyek gedung, ia akan menyusun scafolding
atau tangga besi tempatnya berdiri dari susunan besi-besi kecil yang disusun
tambah tinggi ke atas. Sebuah besi bisa berada di atas karena ada puluhan
besi-besi lain yang menopangnya di bawah. Bukankah demikian halnya dalam
perjalanan kehidupan ini?
Firman Tuhan di dalam Ibrani 5:4 berkata, tak
seorangpun boleh mengambil kehormatan bagi dirinya sendiri. Semua kehormatan,
kebanggaan dan kejayaan berasal dari Allah yang terwujud berkat orang-orang di
sekitar kita. Kita semua adalah satu tim!
DOA
Tuhan, ajarku untuk tetap
rendah hati. Ketika aku sukses, buatku tetap bisa mengingat orang-orang yang
sudah berjasa membantuku. Di dalam nama Yesus aku berdoa. Amin.
Jangan
mencapai garis finish sendirian. Kemenangan jauh lebih berarti apabila datang
tidak hanya dari usaha satu orang. Sukses terasa manis apabila dibagi-bagikan.
(Howard Schultz)
Ditulis oleh Ishak Manik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar