![]() |
(bom meledak di Vihara Ekayana,Minggu 4/8) |
Malam ini (Minggu,4 Agustus), saya cukup dikejutkan dengan berita mengenai terjadinya ledakkan di sebuah Vihara di daerah Jakarta Barat. Awalnya berita-berita di media online hanya menuliskan ledakkan, namun kira-kira menjelang tengah malam, melalui media online, polisi mengkonfirmasi bahwa sumber ledakkan adalah bom .
Peristiwa semacam ini mengingatkan pada ledakkan bom yang menyasar beberapa gereja di waktu yang lalu. Yang beberapa di antaranya merenggut korban jiwa. Suatu hal yang kejam dan tidak mengenal belas kasihan. Selain sejumlah korban, akibat yang lebih besar lagi adalah timbulnya berbagai provokasi yang mengarahkan untuk membenci kelompok atau agama tertentu.
Entah siapa yang membuat "skenario" ini, penanaman bibit kebencian merupakan strategi yang efektif untuk menghancurkan suatu bangsa. Tanpa repot-repot harus berperang secara militer, sebuah bangsa digerogoti karena antar semasa di dalam bangsa tersebut terjadi saling benci yang pada akhirnya berujung pada saling balas dengan dengan tindak kekerasan.
Pada zaman perjanjian baru, di dalam kisah kehidupan Yesus di dunia. Ada kaum Zealot yang dicap pemberontak, mereka pun membenci pemerintah Romawi. Selain kelompok ini, juga ada kelompok-kelompok lain yang menginginkan kebebasan dengan jalan berperang. Dan mereka sangat berharap bahwa Yesus sang Mesias adalah Raja yang baru yang akan membebaskan mereka dari penjajah.
Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Matius 22:39
Ternyata skenario kekerasan yang sudah dirancang malah gagal total. Karena Yesus justru mengajarkan kasih, sebagai hukum yang terutama. Tidak ada ajaran Yesus untuk balas dendam. Memang kelihatannya aneh dan sulit diterima. Bagaimana mungkin kalau kita sudah disakiti , kita harus diam saja? apalagi kalau kita jadi korban terror bom.
Kasih yang Ia berikan melalui penebusan dosa, sudah menutupi keburukan apapun. Itu adalah hal tertinggi yang diperoleh orang yang percaya kepada Nya. Teror dan semacamnya tidak mengurangi kasih Nya kepada kita, sehingga kita yang sudah mendapatkan sesuatu yang sangat berharga ini, tidak perlu merasa benci atau dendam karena teror. Bisa diandaikan kita sudah diberi hadiah rumah mewah seharga 20 milyar, kemudian ada orang mencuri sepeda milik kita. Tentunya pencurian sepeda itu tidak terlalu berpengaruh banyak dengan kebahagiaan yang sudah kita terima.
Melalui kasih, kebencian akan hilang.
Tuhan memberkati
Maka kata Yesus kepadanya: "Masukkan pedang itu kembali ke dalam
sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh
pedang.
Matius 26:52
(kata-kata Yesus ketika muridNya ingin menyerang orang-orang yang hendak menangkap Yesus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar