Nama Freddy Budiman, timbul tenggelam menghiasi isi media cetak maupun media elektronik. Pria yang dikenal sebagai bandar narkoba ini telah divonis hukuman mati oleh pengadilan. Ia pun sudah mendekam di balik penjara. Seolah-olah kemerdekaannya sudah diambil, tetapi pada kenyataannya media memberitakan bagaimana sebenarnya ia masih memiliki kemerdekaan, orang-orang dekatnya masih memiliki akses untuk bertemu dengannya, bahkan yang menghebohkan adalah Freddy mampu menggerakkan pabrik sabu yang berada di dalam penjara.
Sisca Yofie, seorang manajer berusia 30an tahun turut menjadi pembicaraan di berbagai media. Ia menjadi korban dalam sebuah kasus yang saat ini masih penuh dengan kontroversi. Antara kematian karena kasus penjambretan atau karena hal lain. Dalam kasus ini kemerdekaan untuk memperoleh kebenaran seakan-akan tertutupi dengan pernyataan aparat hukum yang seolah-olah sudah memutuskan bahwa kasus ini terjadi karena penjambretan, tanpa memperhatikan berbagai keganjilan yang ada di dalam kasus ini.
Kemerdekaan seolah-olah bisa dipermainkan, tergantung siapa yang memiliki kuasa dan uang. Selain dua contoh di atas masih banyak contoh lagi di negara ini yang menggambarkan anehnya kemerdekaan seperti beberapa jemaat gereja yang tidak bisa beribadah di gereja mereka, kasus lumpur lapindo yang seolah-olah tidak ada yang bertanggungjawab, dan lain-lain.
Sebelum tulisan ini berubah menjadi tulisan berita seputar kontroversi di negara yang sudah merdeka, ada kabar baik untuk kita semua. Bagaimanapun kemerdekaan kita sebagai manusia bisa dipermainkan, tetapi kita yang percaya sudah memperoleh kemerdekaan yang pasti, yaitu kemerdekaan dari dosa. Yang sebelumnya hamba dosa sudah ditebus dengan darah Yesus sehingga kita bisa merdeka dari maut. Pindah dari yang seharusnya binasa menjadi orang yang bebas.
Pilihannya ada di tangan kita, entah kita punya kekuasaan atau tidak, mau diapakan kemerdekaan yang sudah kita peroleh? Apakah mau dijadikan kesempatan untuk berbuat dosa bahkan berbuat dosa yang lebih besar atau kemerdekaan kita manfaatkan untuk terus bertumbuh. Sebagai orang yang merdeka kita pun bisa menolong orang-orang lain yang "belum merdeka", melalui pemberitaan Injil, kita memperkenalkan suatu jalan. Jalan untuk bebas dari ketakutan, bebas dari kekuatiran dan bebas dari penghakiman.
Selamat Hari Merdeka untuk Republik Indonesia
Semoga negara ini semakin bertumbuh ke arah yang lebih baik
Tuhan memberkati!
Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.
Galatia 5:13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar