Sabtu, 10 Agustus 2013

Pasangan Ideal

Dalam mencari pacar atau pasangan pasti kita memiliki berbagai kriteria. Bisa dalam bentuk fisik , materi ataupun sifat. Pasangan ideal atau persis seperti yang kita mau bisa dibilang mustahil untuk ditemukan atau didapat, itu kata salah satu senior saya di dalam pelayanan. Ya ada benarnya juga, dan andaikan kita ketemu dengan orangnya, belum tentu dia yang kita anggap ideal itu bersedia jadi pasangan kita, karena orang tersebut pasti punya kriteria ideal bagi dirinya sendiri.

Lalu bagaimanakah pasangan ideal yang realistis?

Menurut saya, dan dari apa yang saya dapatkan ketika di persekutuan kampus dulu, pasangan yang ideal adalah yang terutama bisa membawa kita semakin dekat kepada Tuhan dan sebaliknya hubungan kita dengan pasangan pun bisa membuat dirinya bertumbuh. Jangan sampai orang yang menjadi pasangan malah membuat kita jauh dari Tuhan . Karena seringkali setelah pacaran, malah pacar merongrong terus, tidak hanya secara materi tetapi bisa juga secara emosional, selalu ingin diperhatikan sehingga membuat kita tidak bisa bekerja atau pelayanan.

Berhubungan secara ideal bukan berarti hubungan yang manis terus menerus tanpa konflik. Tetapi dari konflik yang terjadi masing-masing bisa bertumbuh dan saling belajar. Sehingga proses pacaran benar-benar membuat dua pribadi yang terlibat bisa semakin dewasa secara emosional, dan pada akhirnya siap untuk menjalin hubungan ke arah yang lebih serius.

Dengan adanya kedekatan kepada Tuhan, saya percaya bahwa hal-hal yang sifatnya material juga akan dicukupkan. Perubahan karakter ke arah yang positif akan membawa dampak langsung kepada kehidupan studi, pekerjaan , usaha, menjadi lebih baik.  

Sebaliknya pasangan yang tidak membawa kita kepada Tuhan, malah akan menimbulkan masalah dalam hidup kita. Ingat bagaimana Raja Salomo yang menikahi perempuan-perempuan yang tidak seiman, dan membawa murka Tuhan. Begitu juga Simson yang berpasangan dengan Delila, yang berujung celaka bagi Simson.

Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.
Amsal 31:30

(hal ini pun berlaku untuk calon suami/pacar)

Tulisan lainnya mengenai relationship :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar