Senin, 09 September 2013

Lakukan Dengan Hati



Kolose 3:23
 
29 Mei 1953, tepat pk. 11:30 pagi, sebuah sejarah baru dicatat. Sir Edmund Hillary, seorang pendaki gunung berkebangsaan Selandia Baru berhasil mencapai puncak Mount Everest, gunung tertinggi di dunia yang tingginya 8.848 m. Setelah berabad-abad, sebuah obsesi yang awalnya dianggap mustahil untuk dilakukan akhirnya menjadi kenyataan! Keberhasilan ini membuat Majalah Time kemudian menobatkan Edmund Hillary menjadi salah satu dari 100 manusia paling berpengaruh di Abad 20.

Media berlomba-lomba melakukan wawancara dan menanyakan apa rahasia Edmund Hillary menaklukkan gunung yang kerap dijuluki sebagai “atap dunia” karena demikian tingginya itu. Jawaban Hillary sangat sederhana, namun menginspirasi banyak orang yang mendengarnya, “Saya hanya menaruh hati saya di puncak gunung dan berusaha untuk mengambilnya kembali”.

Banyak orang terfokus pada hal-hal material untuk mencapai sukses. Mereka lupa bahwa “hati” adalah rahasia pertama dan utama yang memampukan seseorang untuk bangkit kembali dari kegagalan. Kekuatan hatilah yang akhirnya membedakan orang sukses dan orang gagal. Rahasia sederhana ini berlaku di semua bidang kehidupan, bahwa untuk berhasil, lakukanlah dengan hati!

Mengapa kita harus melakukan segala sesuatu dengan hati? Pertama, agar hidup selalu antusias dan penuh gairah. Seberat apapun tanggung jawab pekerjaan, saat kita melakukannya dengan hati, kita akan selalu bersemangat dan penuh antusiasme. Tidak ada istilah bosan melakukan sebuah pekerjaan, karena setiap hari akan ada cerita baru dan semangat baru.

Kedua, tidak merasa capai dan pamrih. Ada banyak orang keberatan melakukan pekerjaan yang minim penghargaan. Hal melayani Tuhan adalah sebuah aktivitas yang minim penghargaan dari manusia, bahkan seringkali tak seorangpun yang melihat kita bekerja. Sering kita temukan, ada orang pada awalnya bersemangat melayani Tuhan namun seiring berjalannya waktu, semangat itu kendor dan akhirnya hilang. Penyebabnya karena ia tidak tahan, rasa-rasanya,energi yang dikeluarkan dengan penghargaan yang diterima perbandingannya sungguh tidak seimbang. Kolose 3:23, mengingatkan kita “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” Segala sesuatu yang dilakukan dengan hati, akan membawa dampak yang berbeda kepada hasil akhir dari pekerjaan kita. Bahwa hanya sedikit orang yang memberikan apresiasi kepada Anda, itu bukan masalah karena upah yang sejati telah tersedia bagi Anda dan itu bersumber dari Bapa di Surga (Kol 3:24). So, tetaplah bersukacita dan lakukanlah semuanya dengan hati!

DOA
Tuhan, berikanku kekuatan untuk mampu menyelesaikan semua tanggung jawabku dengan penuh sukacita dan hati yang tulus. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.

Saya hanya menaruh hati saya di puncak gunung dan berusaha untuk mengambilnya kembali.

Ditulis oleh Ishak Manik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar