Lukas 24:16
Sejak dulu gerhana matahari menjadi salah satu
fenomena alam yang menarik perhatian saya. Saya kerap bertanya bagaimana bisa
matahari yang berukuran sangat besar itu bisa hilang dari pandangan? Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara bumi dan
matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya matahari. Walaupun
berukuran lebih kecil namun bayangan bulan mampu “menutupi” matahari. Saat
terjadi gerhana matahari total, piringan matahari ditutup sepenuhnya oleh
piringan bulan.
Bulan itu sebenarnya berukuran
kecil, tetapi dalam sudut pandang tertentu bisa menutupi matahari yang besar. Ketika
di Indonesia sedang terjadi gerhana matahari, tidak demikian halnya di belahan
dunia yang lain. Di sana matahari tampak biasa-biasa saja. Demikian juga dengan
masalah. Di hadapan Tuhan tak ada istilah masalah besar atau masalah kecil?
Semuanya tak bisa dibandingkan dengan kebesaran kuasaNya. Masalah yang kecil,
namun jika kita tidak mau mengubah sudut pandang atau berpindah posisi, dapat
menutupi Tuhan yang besar.
Ada sebuah kisah menarik di
Lukas 24:13-35, ketika Tuhan Yesus menampakkan diri di jalan ke Emaus. Suatu
hari dua murid Yesus sedang berjalan menuju sebuah kampung. Mereka sibuk
membahas apa yang sedang terjadi pasca wafatnya Yesus di kayu salib. Dalam
perjalanan tersebut tiba-tiba Yesus datang
mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka, namun mereka tidak
mengenal Dia (ayat 15).
Kalau dipikir dengan logika
sederhana, bagaimana mungkin kedua murid itu tidak mengenal Tuhan Yesus?
Bukankah baru saja tiga hari Yesus meninggalkan mereka? Bukan waktu yang lama
sampai bisa membuat mereka lupa akan wajahNya, tetapi itulah yang terjadi.
Dalam kisah selanjutnya di ayat 16 dikatakan, “Tetapi ada sesuatu yang
menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia”.
Ada sesuatu yang menghalangi mata mereka
sehingga mereka tidak mengenal Yesus. Sebagai murid yang ditinggal oleh
Gurunya, wajar bila mereka merasa ketakutan, sedih, kecewa, dan bahkan mungkin
kehilangan harapan. Rasa bingung dan putus asa telah menutupi pandangan mereka. Mata mereka seolah tertutup,
tidak mengenali Yesus meski Yesus berada tepat bersama mereka.
Masalah bisa menghalangi kita memandang Tuhan. Tuhan
menjadi seolah hilang, tidak kelihatan. Jarak juga bisa mengubah persepsi kita
tentang Tuhan. Kalau kita jauh dari Tuhan, Ia seolah terlihat kecil. Oleh sebab
itu, selalu berusaha untuk mendekat kepada Tuhan dan Ia pun mendekat kepada
kita. Ketika kita terus mengarahkan pandangan kepada Tuhan, kita akan bertambah
kuat (2 Taw 27:6). Sesungguhnya Tuhan tidak pernah menjauh, kitalah yang
berubah setia. Tuhan selalu mengarahkan pandanganNya kepada kita anak-anakNya
(Mzm 33:18, 1Ptr 3:12).
DOA
Kala beban berat datang
melanda, buka mataku Tuhan untuk selalu bisa memandang wajahMu. Aku percaya tak
ada satu masalah pun yang bisa memisahkan aku dari kasihMu. Dalam nama Tuhan
Yesus aku berdoa. Amin.
Ketika kita mengarahkan pandangan kepada Tuhan yang besar, semua masalah
menjadi terlihat kecil.
Ditulis oleh Ishak Manik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar