Senin, 02 September 2013

Tuhan yang Berperang

Seperti tulisan sehari sebelumnya, sudah saya jelaskan mengenai kondisi yang menimpa saya saat ini. Pada awal Papa saya masuk ke rumah sakit, pikiran saya agak kacau dan panik . Begitu juga saya rasa dengan anggota keluarga lainnya. Kami selalu datang pagi-pagi dan duduk di lorong ICU, padahal ada ruang tunggu yang disediakan. Selain berbagai aksi panik, pikiran saya pun kemana-mana, memikirkan berbagai kemungkinan dan apa yang dapat saya lakukan.

Di masa yang bersamaan, ada permasalahan yang juga saya hadapi, yang saya pikirkan terus menerus. Dan jelas menguras kapasistas otak yang ada. Pikiran yang kemana-mana, membayangkan ini dan itu, menyebabkan kecemasan semakin meningkat dan emosi pun naik turun tidak teratur. Terkadang hal-hal kecil bisa membuat saya marah.

Pada akhirnya saya pun terpikir, pemikiran yang tidak karuan tidak membawa hasil apa-apa. Justru ketika berdiam di dalam pikiran alias tidak berpikir yang macam-macam, hasilnya lebih terlihat. Saya bisa lebih produktif mengerjakan pekerjaan saya yang untungnya bisa dikirim via email. Saya juga mulai berpikir mengenai ide-ide untuk melakukan sesuatu yang lebih bermanfaat daripada sekedar menunggu di ruang tunggu.

Saat bangsa Israel keluar dari Mesir, mereka sangat panik dan ketakutan, karena pasukan Firaun mengejar di belakang. Sebenarnya tidak ada yang dapat mereka lakukan selain berharap pada Tuhan. Karena mau melawan pun sudah pasti kalah. Saat itu Tuhan mengatakan bahwa Ia yang akan berperang dan orang Israel hanya akan menyaksikan saja. Dan memang benar itu yang terjadi, Ia yang bekerja untuk umatNya.

Tuhan memberkati

TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja."

Keluaran 14:14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar