Sabtu, 07 September 2013

Utama, Cadangan dan Buangan


 Di awal musim Liga Inggris maupun liga sepakbola lainnya, para manajer atau pelatih berusaha mendapatkan susunan pemain terbaik. Dari sekitar 20an pemain di satu tim, hanya akan ada 11 orang yang dipilih sebagai pemain utama dan beberapa pemain cadangan. Tentunya 11 orang yang dipilih adalah 11 orang yang kemampuan dan kontribusinya sangat baik. Yang biasa-biasa saja mungkin hanya ditempatkan sebagai cadangan, sedangkan yang kemampuannya kurang akan dijual ke klub lain atau hanya dipakai sebagai rekan latih tanding.


Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. (Matius 5:13)

Yesus mengumpamakan kita seperti garam , sesuatu yang memiliki beberapa fungsi. Saat garam tidak ada manfaatnya, tentu garam itu hanya akan dibuang, bahkan diinjak orang. Kata-kata Nya ini tidak hanya berarti mengenai penginjilan melalui pemberitaan Firman, tetapi juga mengenai peranan kita di dalam kehidupan sehari-hari.

Ketika peranan kita di dalam pekerjaan tidak signifikan, malas-malasan, ngedumel, sebagai karyawan atau pegawai, tidak ada gunanya bagi perusahaan. Maka selanjutnya kita tinggal menunggu "dibuang" atau mengalami PHK. Hal ini tentunya juga berlaku di berbagai bidang kehidupan lainnya.

Sebaliknya saat kontribusi kita sangat baik, kita menggarami lingkungan kita dengan manfaat yang kita berikan, peranan kita menjadi seperti pemain utama di tim sepakbola, tidak tergantikan. Bahkan mungkin malah diperebutkan. Kita pun sebagai pribadi menyukai orang-orang yang memberikan kontribusi positif, orang yang memberikan dukungan, pelayanan dan keramahan. Mereka bagaikan pelengkap di dalam kehidupan kita.

Saatnya menjadi yang utama , bukan cadangan atau buangan.
Tuhan memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar