Bacaan : Yosua 2:1-24
Saat membuka kitab Yosua, selain penguatan Tuhan yang diberikan kepada Yosua, juga terdapat kisah dimana Yosua mengirim dua orang pengintai yang kemudian bersembunyi di rumah Rahab. Siapakah Rahab? Dalam kitab Yosua, sebanyak 5 kali namanya disebut. Ketika nama Rahab pertama kali diperkenalkan, turut pula disebutkan profesi atau predikat sebagaimana ia dikenal : "perempuan sundal"
Yosua bin Nun dengan diam-diam melepas dari Sitim dua orang pengintai,
katanya: "Pergilah, amat-amatilah negeri itu dan kota Yerikho." Maka
pergilah mereka dan sampailah mereka ke rumah seorang perempuan sundal,
yang bernama Rahab, lalu tidur di situ. (Yosua 2:1)
Predikat ini pun masih melekat di akhir kisah mengenai Rahab (Yosua 6:23)
Tentunya predikat atau jabatan dari Rahab bukanlah suatu hal yang baik, dan dengan jelas diterangkan mengenai pekerjaan dari seorang perempuan sundal , pada Yakobus 2 ayatnya yang ke 25, perempuan sundal sama dengan pelacur.
Pekerjaan yang dilakukan oleh Rahab adalah suatu pekerjaan yang dipandang rendah , dihina dan mungkin membuat jijik orang-orang di sekitarnya, terlepas karena apa ia melakukan pekerjaan tersebut. Namun demikian dari pembacaan cerita mengenai Rahab ada satu hal yang sangat luar biasa. Bukan karena ia menyembunyikan dua orang pengintai seperti yang selama ini sudah diketahui dari kotbah-kotbah.
Saat ia memiliki kesempatan untuk selamat, bisa saja ia ikut lari bersama pengintai ke perkemahan orang Israel. Atau ia menjaminkan dirinya saja agar tidak dibunuh saat bangsa Israel menyerbu. Akan tetapi Rahab berkata :
Maka sekarang, bersumpahlah kiranya demi TUHAN, bahwa karena aku telah
berlaku ramah terhadapmu, kamu juga akan berlaku ramah terhadap kaum
keluargaku; dan berikanlah kepadaku suatu tanda yang dapat dipercaya,bahwa kamu akan membiarkan hidup ayah dan ibuku, saudara-saudaraku yang
laki-laki dan yang perempuan dan semua orang-orang mereka dan bahwa kamu
akan menyelamatkan nyawa kami dari maut." Yosua 2:12-13
Rahab memikirkan keselamatan keluarga dan saudara-saudaranya! Dan tentu ada akibatnya, ia harus repot untuk mengumpulkan mereka di dalam rumahnya agar selamat.
sesungguhnya, apabila kami memasuki negeri ini, haruslah tali dari
benang kirmizi ini kauikatkan pada jendela tempat engkau menurunkan
kami, dan ayahmu serta ibumu, saudara-saudaramu serta seluruh kaum
keluargamu kaukumpulkan di rumahmu. Yosua 2:18
Bukan hal yang mudah bagi seseorang dengan cap perempuan sundal untuk meyakinkan keluarganya untuk beroleh keselamatan. Tetapi Rahab mau repot-repot, dan mungkin ia mau berkorban demi anggota keluarga yang bisa saja selama ini menghina atau memandang rendah dirinya. Rahab tidak hanya asal bicara bahwa ia peduli dengan keselamatan keluarganya, ia melakukan apa yang diminta para pengintai.
Demikianlah Rahab, perempuan sundal itu dan keluarganya serta semua
orang yang bersama-sama dengan dia dibiarkan hidup oleh Yosua. Maka
diamlah perempuan itu di tengah-tengah orang Israel sampai sekarang,
karena ia telah menyembunyikan orang suruhan yang disuruh Yosua
mengintai Yerikho. Yosua 6:25
Rahab bukan orang terkenal, bukan raja, bukan orang yang bergelimang harta, tetapi ia memiliki hati yang mulia. Ia memikirkan keselamatan keluarganya, ia tidak egois dan mau selamat sendiri. Rahab seseorang yang dipandang rendah bisa dipakai Tuhan untuk membawa keselamatan. Ia yang rendah ditinggikan. Seorang raja sekalipun ikut musnah di negeri tersebut, kecuali Rahab dan anggota keluarga yang bersama dengan dia.
Posisi yang rendah dan tidak terpandang, tidak menjadi alasan bagi kita untuk bersikap egois. Atau berpikir karena saya aja susah ngapain mikirin orang lain. Sebaliknya dalam kerendahan, kebaikan hati kita diperhitungkan dengan sangat oleh Tuhan. Ia bisa menjadikan kita alat bagi Nya untuk menjadi berkat bagi orang lain.
Kisah mengenai Rahab menunjukkan Tuhan bisa memakai siapa saja untuk menjadi berkat, terlepas dari cap dan predikat yang selama ini ada di dalam diri orang tersebut.
Tuhan memberkati!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar