Minggu, 20 Oktober 2013

Trust


Hari ini saya ingin sharing tentang satu tokoh di Alkitab yang sudah sangat terkenal yaitu Raja Daud. Semua orang yang pernah mendengar kisah Daud pasti akan mengingat cerita keberanian Daud menghadapi Goliat. Namun, saat ini aku tidak akan membahas hal itu. Ada satu cerita tentang titik terendah Daud yang entah mengapa begitu membekas di hatiku saat aku membacanya lagi. Cerita itu diambil dari 1 Samuel 30. Ceritanya tentang Daud dan tentaranya yang sedang pulang ke kota tempat tinggal mereka di tengah bangsa Filistin. Alangkah terkejutnya Daud dan tentara-tentaranya ketika melihat tempat tinggal mereka semua porak poranda dan anggota keluarga mereka diangkut oleh penjarah.

Bisakah kamu bayangkan pulang ke rumah dan semua yang kamu miliki lenyap diambil orang, tidak terkecuali anggota keluarga yang kamu cintai? Kira-kira begitulah keadaan yang dihadapi Daud. Daud menangis dan menangis bersama dengan rakyat yang ada bersama dengan dia sampai mereka tidak kuat menangis lagi. Hal yang lebih parah lagi, selagi Daud bersedih karena keluarga dan harta bendanya hilang dijarah, rakyat yang ia pimpin marah kepadanya dan hendak melempari Daud dengan batu.

Apa yang terjadi kemudian? Inilah yang menyentuh hatiku. Daud menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan, Allahnya (ayat 6). Kisah selanjutnya adalah bagaimana ia akhirnya meminta petunjuk pada Tuhan dan berhasil menemukan kembali keluarganya. Mengapa bagian ini menarik buatku adalah karena di saat tersulit untuk Daud, di saat dia merana dalam kesedihan dan bahkan ditambah ancaman orang-orang yang dipimpinnya, Daud tetap mengandalkan Tuhan. Berapa banyak orang yang bilang percaya pada pertolongan Tuhan tapi saat berada dalam kesedihan yang amat sangat kemudian malah meragukan Tuhan dan bahkan menganggap Tuhan tidak peduli?!

Aku jadi belajar bahwa kepercayaan maupun emosi menyenangkan lainnya terhadap Tuhan itu bukan sesuatu yang otomatis adanya. Saat kita sedang merasa senang tentu tidak sulit merasa positif terhadap kehadiran Tuhan dan karakterNya tapi coba jika kita sedang dalam masa-masa sulit, ketika kita merasa sedih, kecewa, bahkan sakit hati. Apakah kita bisa merasakan emosi yang menyenangkan terhadap Tuhan? Di sinilah saatnya kita menguatkan kepercayaan kepada Tuhan, seperti Daud. Percaya kalau Tuhan akan memunculkan kebenaranmu seperti terang dan hakmu seperti siang (Mazmur 37:6).

Ditulis oleh Andriani Cendra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar