Rabu, 23 April 2014

Kebetulan dari Tuhan


Pada persiapan perayaan Paskah yang saya jalani selama sekitar satu bulan, saya bertemu dengan berbagai kebetulan. Mulai dari ketika seorang rekan yang tidak berada dalam panitia acara "secara kebetulan" masuk di ruangan tempat panitia mengadakan rapat, dan secara "kebetulan" pula ia mendengar kesulitan yang kami hadapi dalam menyusun acara. Ia pun lalu memberi masukan yang merupakan solusi bagi kami.

Senin, 21 April 2014

Selalu Kuatir tetapi selalu Dicukupkan


Dalam perjalanan bangsa Israel keluar dari Mesir menuju ke tanah perjanjian, Tuhan banyak membuat mukjizat yang luar biasa. Dari 10 tulah , membuka Laut Merah, penjagaan tiang awan dan tiang api, turunnya manna, dan lain-lain. Namun demikian seakan tidak memahami, bangsa Israel ketika itu terus mengeluh ketika dihadapkan pada kesulitan yang baru. Bahkan tidak hanya mengeluh, mereka berusaha berbalik dan tidak setia pada Tuhan.

Jumat, 18 April 2014

Kesaksian : Mengampuni, teorinya Gampang, prakteknya Sulit!


Apakah mengampuni itu? Menurut orang-orang mengampuni bisa berarti memaafkan, melupakan, tidak dendam dan lain-lain. Teman saya pernah mengatakan bahwa indikator atau pertanda kita sudah mengampuni ialah ketika kita bertemu dengan orang yang menyakiti kita, kita tidak merasa terganggu dan bisa bersikap baik kepadanya. Selain itu, tanda lainnya ialah ketika kita mengingat peristiwa yang menyakitkan, kita tidak lagi merasa sakit hati atau dendam.

Barangkali bicara tidak semudah teori yang diungkapkan. Saya pun merasa demikian, sulit untuk mengampuni, apalagi kalau menurut kita orang tersebut kesalahannya sudah sangat besar. Saya pernah mengalami pengalaman yang sangat tidak enak dimana ketika orangtua saya dalam kondisi koma di rumah sakit, saya ditinggalkan oleh orang yang saya harap bisa memberi dukungan. Bukan hanya meninggalkan, bahkan seperti tidak mau tahu sama sekali dengan kondisi yang saya hadapi. Dia yang ketika itu saya anggap calon pasangan hidup sudah menjalin hubungan lagi dengan orang lain, hanya dalam jarak kurang dari sebulan kami berpisah. Dimana saat itu orangtua saya masih dirawat di RS dan kondisinya tidak menentu.

Kamis, 17 April 2014

Renungan Paskah : Bagimu Ku b'ri hidupKu , apakah balasmu?

NKB 84 - ‘Ku B’rikan Bagimu Tubuhku, Darahku


1.  ‘Ku b’rikan bagimu tubuhKu, darahKu,
engkau pun ‘Ku tebus, selamat jiwamu.
Bagimu ‘Ku b’ri hidupKu; apakah balasmu?
Bagimu ‘Ku b’ri hidupKu; apakah balasmu?

2.  TahtaKu mulia; dan rumah yang gelap,
telah ‘Ku tinggalkan, demi dunia gelap.
‘Ku tinggalkan semuanya; apakah balasmu?
‘Ku tinggalkan semuanya; apakah balasmu?

Perjalanan Terakhir

Sebelum tulisan ini dibuat, saya bersama seorang teman sedang sibuk browsing internet untuk mencari tiket tujuan ke daerah yang baru saja terkena bencana alam. Kebetulan daerah tersebut cukup terpencil dan butuh beberapa kali penerbangan. Kami berusaha mencari dengan pertimbangan harga yang ditawarkan maskapai, waktu tempuh serta kepraktisan. Kami membandingkan rute dengan 3 penerbangan dan rute dengan 2 penerbangan, kemudian juga harga dibandingkan antara harga yang satu dan yang lain, termasuk di dalamnya apakah harga sudah termasuk bagasi dan pajak.

Selasa, 15 April 2014

Renungan Paskah : Sebelum Ayam Berkokok


Tetapi Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal, bahwa engkau mengenal Aku."
Lukas 22 :34

Tetapi Petrus berkata: "Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan." Seketika itu juga, sementara ia berkata, berkokoklah ayam.
Lukas 22:60

Kisah penyangkalan Petrus diawali dengan komitmen dari Petrus yang mengatakan bersedia masuk penjara dan mati bersama Yesus (Lukas 22:33). Apa yang dikatakan Petrus terasa wajar, karena ia adalah salah satu murid yang dekat dengan Yesus. Ia merupakan murid pertama dari Yesus, ia menyaksikan berbagai mukjizat yang dibuat oleh Yesus. Ia pun pernah melihat kemuliaan Yesus yang bertemu dengan Elia serta Musa. Bahkan di saat terakhir Yesus berdoa di Getsemani, ia turut berjaga-jaga di dekat Yesus.