Tetapi Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal, bahwa engkau mengenal Aku."
Lukas 22 :34
Tetapi Petrus berkata: "Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan." Seketika itu juga, sementara ia berkata, berkokoklah ayam.
Lukas 22:60
Kisah penyangkalan Petrus diawali dengan komitmen dari Petrus yang mengatakan bersedia masuk penjara dan mati bersama Yesus (Lukas 22:33). Apa yang dikatakan Petrus terasa wajar, karena ia adalah salah satu murid yang dekat dengan Yesus. Ia merupakan murid pertama dari Yesus, ia menyaksikan berbagai mukjizat yang dibuat oleh Yesus. Ia pun pernah melihat kemuliaan Yesus yang bertemu dengan Elia serta Musa. Bahkan di saat terakhir Yesus berdoa di Getsemani, ia turut berjaga-jaga di dekat Yesus.
Saat pengikut Yesus melarikan diri ketika Ia ditangkap, Petrus diam-diam terus mengikuti sang Guru. Antara setia dan penasaran dengan apa yang akan terjadi. Mungkin setelah beberapa waktu, tidak ada mukjizat, tidak ada tanda-tanda Ia akan meloloskan diri, bahkan terus terikat dan dikawal prajurit, Petrus mulai goyah. Ketika tekanan datang dari pihak luar, ia ketakutan dan secara spontan menyangkal Yesus.
Dari Paskah tahun lalu, sampai tahun ini, kita membuat beberapa atau bahkan banyak komitmen. Entah melalui momen KKR , Retreat, kebaktian Paskah, Natal, dan lain-lain. Tidak jarang cobaan atau ketidaksabaran kita melihat jalan keluar dari Nya membuat kita goyah. Mungkin ada diantara kita yang bahkan melakukan hal-hal yang lebih parah, dosa-dosa yang semakin bertambah dengan sengaja.
Lalu apa "hukuman" Yesus untuk Petrus maupun kita yang tidak setia?
Apakah ada petir yang menghanguskan Petrus? atau cacian dari Nya karena Petrus menyangkal?
Lukas 22:61 mencatat :
Lalu berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa
Tuhan telah berkata kepadanya: "Sebelum ayam berkokok pada hari ini,
engkau telah tiga kali menyangkal Aku."
Berpalinglah TUHAN memandang Petrus. Yang ditekankan adalah Yesus sebagai Tuhan, yang artinya Dia bisa saja menghukum Petrus. Tetapi itu tidak dilakukan, Ia menatap Petrus, yang membuat Petrus sadar akan kesalahannya. Memang respon Petrus tidak serta merta bertobat. Tetapi melalui proses pada peristiwa-peristiwa berikutnya , Petrus menjadi sadar dan bertumbuh menjadi seorang pemimpin jemaat.
Tuhan pun tahu dosa-dosa yang kita perbuat, komitmen yang kita langgar dan lain-lain. Saat ini Ia juga menatap saudara dan saya, agar kita tersadar dan mau kembali ke jalanNya. Ia tidak menghukum untuk mematikan kita, tetapi Ia mengetuk hati kita dengan kasih Nya.
Kesalahan apapun yang kita perbuat, tidak pernah terlambat bagi kita untuk kembali pada Nya. Seperti Petrus yang kemudian kembali menjadi murid yang melayani Nya .
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar