Selasa, 27 Mei 2014

Iman di dalam Gua Singa



Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Ibrani 11:1

Selain pada kitab Ibrani, kata iman dibahas beberapa kali di dalam Alkitab. Iman dianggap sebagai sesuatu yang memiliki kuasa dan bernilai penting. Tuhan Yesus pernah berfirman bahwa bila kita memiliki iman sebesar biji sesawi, gunung pun dapat dipindahkan. Demikian juga dalam mujizat kesembuhan yang Ia lakukan, Ia berkata imanmu menyelematkan engkau.

Mungkin sikap beriman bisa dibilang susah-susah gampang. Mudah untuk didefinisikan atau diuraikan tetapi sulit dipraktekkan. Kita bisa melihat dari sikap Tomas yang selama 3 tahun mengikut Yesus, ternyata tidak mengimani kebangkitan Nya sebelum ia melihat langsung. 

Sikap beriman bisa diandaikan seperti kita sudah mengetahui akhir dari suatu cerita, atau akhir dari suatu film. Dalam hal ini kita sebagai pemeran di film atau cerita tersebut. Kita sudah tahu bahwa pada akhirnya cerita atau film akan berakhir dengan baik. Akan tetapi seperti cerita pada umumnya, di tengahnya bisa terjadi kejadian yang tidak menyenangkan, kecelakaan maupun bencana. 

Saat kita tahu ada jaminan bahwa semuanya akan baik-baik saja, sikap yang ideal adalah tetap percaya dan tidak patah semangat ketika suatu hal yang buruk terjadi. Karena toh kita sangat tahu bahwa pada akhirnya sesuatu yang baik akan terjadi. Kita bisa lihat sikap hidup Daniel yang tenang ketika dimasukkan ke dalam gua singa, karena ia yakin Tuhan akan menolongnya. Walaupun iman percayanya tidak membuat dia terhindar dari gua singa, tetapi pada akhirnya ia selamat tanpa celaka.

Saat kita beriman bukan berarti kita tidak akan melalui hal-hal yang buruk. Kita tetap akan berada dalam situasi yang buruk akan tetapi dengan jaminan penyertaan dan rencana indah dari Tuhan. Kita tetap akan berada dalam "gua singa" namun hanya sementara waktu saja. 

Semoga tulisan singkat ini bisa turut membangun iman kita semua.
Tuhan memberkati.

1 komentar: