Jumat, 23 Mei 2014

Terang Kecil di Tengah Pekerjaan


Selama seminggu terakhir, sebanyak dua kali saya memberikan bimbingan agama kepada seorang anak yang mengalami keterlambatan dari segi kecerdasan. Anak ini sudah berusia remaja dan sering menimbulkan masalah di keluarganya. Sang Ibu sudah tidak sanggup mengurusnya lagi karena si anak pernah beberapa kali melakukan tindak kekerasan kepadanya.

Singkat cerita si Ibu menitipkan anak ini ke penampungan anak dengan disabilitas dimana saya bekerja disana. Entah bagaimana, dengan kondisi penampungan yang mayoritas staff maupun penghuninya non Kristen, Kepala penampungan bisa terbuka pemikirannya untuk mengajarkan si anak ajaran dari Alkitab (anak ini beragama Kristen). Mungkin karena saya satu-satunya yang beragama Kristen, maka saya diminta untuk mengajar agama kepada anak ini.

Bukan hal yang mudah untuk mengajarkan anak ini mengenai Alkitab. Karena saya harus mulai mengajar dari hal yang mendasar seperti berdoa dan bersaat teduh. Dengan keterbatasan yang ia miliki, ia baru bisa menghafal setengah dari Doa Bapa Kami, sementara untuk berdoa secara mandiri masih perlu diberitahu kata-katanya. Demikian juga dalam bersaat teduh ia masih belum paham untuk mengaitkan antara ilustrasi saat teduh dengan ayat Alkitab.

Situasi belajar kami juga kurang mendukung. Karena adanya kegaduhan dari anak-anak di sekitar kami maupun suara musik yang terkadang diputar keras.

Akan tetapi ada rasa syukur karena Tuhan membuka kesempatan kepada saya untuk memberitakan Injil kepada anak ini. Beberapa staff yang non Kristen pun menunjukkan ketertarikan dan menanyakan beberapa hal mengenai Alkitab. Saya pun bebas menjelaskan karena mereka yang menanyakan. 

Semoga kegiatan ini bisa berlangsung terus dan menjadi terang bagi komunitas di tempat saya bekerja.

Mohon dukungan doa dari rekan-rekan sekalian.
GBU!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar