Setiap tahun mempunyai makna sendiri bagi web ini maupun bagi pribadi kita masing-masing. Ada masa-masa sulit yang sudah kita lalui atau masih kita perjuangkan. Ada pula masa sukacita yang kita nikmati. Di tengah-tengah segala masa, saya percaya tangan Tuhan tetap hadir di tengah-tengah kita. Bagi saya sendiri 2013 merupakan tahun yang sangat sulit, saat itu saya berpikir mungkin saya tidak mampu untuk melewatinya. Tahun itu saya baru berhenti dari pekerjaan dan ingin mulai suatu usaha yang baru. Belum mantap usaha berjalan, musibah terjadi, salah satu orangtua saya harus dirawat di rumah sakit sampai berbulan-bulan. Dalam jangka waktu ini, saya juga kehilangan orang yang saya sayangi.
Rabu, 31 Desember 2014
Kamis, 25 Desember 2014
Ketika Natal sudah Berlalu
Orang Majus datang dari tempat yang jauh khusus untuk memberi persembahan kepada Yesus. Mereka hanya berbekal iman percaya kepada Sang Juruselamat, tanpa pernah melihat Yesus sebelumnya. Mereka tidak tahu siapa orangtua Yesus dan tepatnya dimana Ia akan dilahirkan. Yang mereka pikirkan adalah seorang Raja telah lahir. Orang Majus bertanya-tanya kepada masyarakat di Yerusalem, dimanakah Raja yang baru lahir itu?
Rupanya hal ini sampai pada telinga Herodes, seorang penguasa setempat. Ia tidak bersukacita akan hal ini. Tetapi egonya merasa terganggu, ia merasa kedudukannya sebagai penguasa akan digeser. Mungkin ia pernah mengetahui cerita Samuel yang diam-diam mengurapi Daud sebagai Raja, padahal ketika itu Saul masih menjabat. Herodes mungkin tidak ingin nasibnya seperti Saul yang tergantikan oleh Daud. Tidak ingin mengulangi kesalahan Saul, ia berniat untuk melenyapkan sang Raja baru.
Rabu, 24 Desember 2014
1 Hari sebelum Yesus Lahir
Sehari sebelum Yesus dilahirkan, entah bagaimana kondisi yang dialami oleh Yusuf dan Maria. Apakah mereka sudah menginap di dalam kandang atau mungkin mereka masih kebingungan mencari tempat untuk menginap. Dengan iman mereka tetap tekun menjalankan apa yang menjadi rencana Tuhan, tidak ada keluhan atau caci maki dengan kondisi yang mereka alami. Maria tidak sesumbar kepada orang-orang di Bethlehem bahwa ia sedang mengandung bayi Yesus. Yusuf pun tidak mengancam para pemilik penginapan agar menyediakan tempat terbaik untuk keluarganya.
Selasa, 23 Desember 2014
Revolusi Mental : Selamat Natal untuk siapa?
Akhir-akhir ini media sosial dipertemukan dalam babak baru sebuah perselisihan. Bila sebelumnya ada perselisihan antara pro Jokowi vs pro Prabowo, berlanjut pada KIH vs KMP, berlanjut lagi sekarang ada pro kontra antara Selamat Natal dan non Selamat Natal. Hal ini dipicu dari golongan tertentu yang mengeluarkan semacam himbauan untuk tidak mengucapkan Selamat Natal. Entah bagaimana ceritanya hal ini bisa terjadi, padahal kira-kira 20-30 tahun yang lalu tidak ada himbauan demikian.
Langganan:
Postingan (Atom)