Senin, 27 Juli 2015

Pelayanan bukan Sambilan


Pelayanan dalam artian melayani dalam kegiatan gereja atau persekutuan menurut saya sebenarnya sama seperti kita melakukan Firman Tuhan dalam hidup sehari-hari. Akan tetapi justru hal ini sudah bergeser, ada istilah karena melayani bisa dimana saja, maka pelayanan di gereja atau persekutuan tidaklah terlalu penting atau sambil lalu saja. Kalau sempat dilakukan kalau tidak ya sudah.

Padahal masa depan gereja dan persekutuan turut bergantung pada orang-orang yang berjuang di dalamnya. Kalau pelayanan di hari Minggu hanya dianggap iseng saja, atau asal-asalan saja, tentunya hasilnya juga tidak akan maksimal. Berbeda dengan di kantor atau pekerjaan, saat dipercaya oleh atasan untuk memperoleh jabatan baru, rasanya senang sekali. Tetapi kalau di pelayanan, ditunjuk memegang peran tertentu, wah...rasanya berat sekali. Kalau perlu lewat aja deh cawan itu dari hadapanku.

Ada lagi yang menjadikan pelayanan sebagai tempat berlabuh sementara. Karena belum punya pekerjaan, ya aktif saja di hari Minggu. Eh setelah dapat pekerjaan...pelayanannya ditinggalkan.

Jangan nanti salahkan gereja , persekutuan atau sekolah minggu kalau organisasi ini terkesan kuno, tidak maju atau tidak maksimal dalam memberitakan Injil. Kalau bukan kita yang memajukan organisasi-organisasi ini , siapa lagi ? Jangan sampai organisasi gereja ditinggalkan dan tidak punya peranan di masyarakat. Jangan sampai nilai-nilai yang diwariskan nantinya jauh dari nilai yang ada di Alkitab.

Tuaian banyak, pekerja sedikit.

Semoga tulisan ini memberi pencerahan
Tuhan memberkati!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar