Istilah Natalan Kuda dapat digunakan untuk mengatakan suatu masa yang tidak akan pernah terjadi. Dengan kata lain kondisi yang kita usahakan tidak akan tercapai. Banyak hal di dunia dan di Indonesia, bahkan di dalam hidup kita esus yang kalau kita renungkan mungkin sampai Natalan Kuda pun tidak akan tercapai. Misalnya dunia yang benar-benar damai tanpa konflik, kebebasan dari sakit penyakit, kebasan finansial dan lain-lain.
Hal-hal seperti ini membuat kita seringkali menjadi apatis dan pesimis. Untuk apa melakukan perbuatan baik atau melakukan pelayanan? Toh lingkungan sekitar tidak berubah. Begitu juga ada mungkin diantara kita yang sudah bosan dengan berdoa, karena sudah berdoa tidak terjadi apa-apa atau memang kondisinya memang tidak bisa diubah lagi.
Apatisme akan berkembang menjadi ketidakpedulian dan tentunya mempercepat laju hal-hal negatif untuk terus berkembang di dunia ini maupun di dalam diri kita.
Buat apa olahraga atau menjaga makanan? toh nantinya akan mati juga. Nah pemikiran seperti ini jadi malah bisa merepotkan keluarga. Kita yang tidak menjaga kesehatan, nantinya keluarga yang repot menanggung biaya pengobatan kita kalau sampai kita terkena penyakit-penyakit yang berbahaya.
Kembali ke perbuatan baik dan dunia yang damai. Seringkali kita seakan dibohongi pakai ayat-ayat Alkitab bahwa perbuatan baik tidak penting, yang lebih penting adalah percaya Yesus. Percaya Yesus, kau akan memperoleh hidup kekal. Proporsi percaya Yesus sebegitu besarnya sehingga masalah berbuat baik seakan tidak menjadi hal yang penting.
Percaya Yesus memang hal yang esensi. Tetapi jangan jadikan percaya Yesus seperti asuransi kebakaran. Sudah beli asuransi "anti masuk neraka", ya sudah tinggal jalanin hidup saja. Nggak terlalu banyak membuat dosa, tetapi juga nggak perlu lah berbuat banyak kebaikan. Toh dunia memang sudah dalam kondisi yang gawat. Nantinya akan kiamat juga.
Yang sebenarnya harus kita sadari adalah, dalam ajaran yang diberikan oleh Yesus, selain beriman kepada Nya, Ia banyak sekali mengajarkan mengenai kebaikan terhadap sesama. Ia tidak hanya mementingkan yang penting kamu percaya sama Saya. Ia mengatakan bahwa Ia tidak meniadakan hukum Taurat, Ia bahkan menambahkannya dengan hal-hal lain yang berkaitan dengan kebaikan.
Kebaikan anak yang memberikan lima roti dan dua ikan, terkenang sampai saat ini. Meskipun orang-orang yang menyantap roti dan ikan tersebut sudah meninggal. Nama anak tersebut juga tidak diketahui. Begitu juga kebaikan Zakheus mengembalikan empat kali lipat harta orang yang pernah ia rugikan, masih menjadi contoh dari pertobatan meskipun jaman sudah berlalu. Begitu juga cerita kebaikan dari Dorkas, Petrus, dan lain-lain.
Perbuatan baik yang kita lakukan mungkin kapasitasnya kecil. Tetapi efeknya kita tidak tahu. Jangan merasa minder atau malu untuk berbuat baik, di tengah-tengah masyarakat yang situasinya kurang baik. Daripada asik saling serang di media sosial, lebih baik waktu kita gunakan untuk hal-hal yang baik. Kita bisa mulai dari yang sederhana seperti membagikan kata-kata motivasi, bersikap ramah pada orang lain, menyisihkan sebagian uang untuk sumbangan dan lain-lain.
Dalam skala yang lebih besar, kita bisa terjun untuk mengajar anak-anak yang kurang mampu, aktif dalam kegiatan sosial, mengunjungi orang sakit, melibatkan diri dalam pengembangan kewirausahaan.
Bila saat ini di hati Anda ada beban untuk melakukan perbuatan baik pada seseorang. Lakukanlah. Tidak perlu hitung-hitungan untung dan rugi, sanggup tidak sanggup dan lain-lain. Niat baik yang dilakukan akan menghasilkan buah yang baik. Andaikan kebaikan kita ditolak pun tidak masalah, kita tidak rugi apa-apa. Tidak perlu menunggu kaya raya dan sukses untuk berbuat baik.
Sebutir beras bisa mengisi lumbung, setetes air bisa menjadi sungai, kebaikan kecil bisa menggerakkan kehidupan ke arah yang lebih baik.
Bila anak kecil tersebut menunggu kaya raya baru berbagi, tidak akan ada kesaksian 5 roti dan dua ikan. Bila Zakheus menunggu sampai dia benar-benar suci, ia tidak akan berbagi. Begitu juga Dorkas tidak menunggu usahanya sukses dulu sebelum berbagi.
Jangan tunggu sampai Natalan Kuda baru Anda melakukan kebaikan yang sebenarnya Anda niatkan saat ini.
Kebaikan kecil dari Anda bisa berarti mukjizat bagi orang lain.
Tuhan memberkati!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar