Rabu, 30 Agustus 2017
Eli, Eli, lama sabakhtani ?
Selama satu bulan ini, di dalam pekerjaan saya sebagai psikolog maupun dalam pelayanan dukungan doa melalui kristusyesus.com, saya mendapati tiga kasus konseling yang berhubungan dengan bunuh diri. Dan dari setiap kasus itu, sebagai manusia saya bisa menangkap bahwa banyak kondisi lingkungan atau situasi yang tidak diharapkan yang mendorong orang untuk bunuh diri.
Artinya mereka mencoba untuk bunuh diri karena adanya sesuatu yang tidak diharapkan yang ternyata terjadi di dalam hidup mereka. Dimana menurut saya pun, tidak ada orang di dunia ini yang berharap menjadi korban perang, korban penipuan, korban penganiayaan, korban pelecehan, dan lain-lainnya. Saya yakin mayoritas rakyat Suriah atau Afghanistan tidak berharap tanah air mereka menjadi ajang baku tembak. Begitu juga saya yakin tidak ada anak yang ingin orangtuanya bertengkar sampai akhirnya berpisah.
Tetapi apakah keyakinan saya, atau keyakinan kita sejalan dengan "keyakinan" Tuhan?
Sebagai orang yang bersentuhan langsung dengan mereka yang berdiri dalam batas kekuatan mereka, mempertanyakan Tuhan secara wajar menjadi bagian dari hubungan pribadi saya dengan Tuhan. Dan hal ini mungkin juga dirasakan oleh sebagian besar dari teman-teman yang membaca tulisan ini.
Ada momen dimana saya tidak bisa begitu mudahnya meng Amin kan "indah pada waktunya", "Tuhan punya rencana", dan kata-kata sejenis lainnya.
Bertanya atau berani bertanya kepada Tuhan juga bukan mengisyaratkan bahwa hubungan pribadi kita dengan Tuhan sedang tidak beres. Justru keberanian untuk bertanya dan "mendebat", bagi saya merupakan tanda kedekatan tersendiri. Kita tidak berdiri di hadapan Tuhan dengan kepura-puraan. Dengan "iya" dan "amin" yang tidak kita imani. Saat menurut kita hal itu tidak dapat "diamini" ya terus terang katakan tidak. Katakan "saya tidak bisa menerima semua ini"
Jujurlah di hadapan Tuhan akan apa yang kita rasakan.
Mungkin Ia akan memberi jawaban. Mungkin juga tidak.
Mungkin Ia hanya akan balik menyapa melalui keindahan sayap kupu-kupu
Mungkin Ia hanya tersenyum melalui sapuan cahaya bintang di langit
Mungkin Ia hanya berbisik melalui desau angin
Mungkin Ia hanya ingin kita lebih mendekat lagi
Mungkin Ia ingin dicintai, tanpa dipahami................
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar