Datangnya hujan seringkali tidak bisa ditebak. Begitu juga
dengan sakit penyakit maupun permasalahan. Saya yakin dua ratus persen, tidak
ada orang yang mau kena masalah atau terkena sakit. Tidak ada diantara kita
yang memilih untuk sakit, entah sakit secara fisik maupun secara kejiwaan.
Namun jalan kehidupan tidak bisa kita perkirakan. Apa yang sudah direncanakan
bisa berantakkan. Apa yang diharapkan bisa pergi begitu saja.
Yang tersisa hanya hal-hal menyakitkan yang suka atau tidak
suka menjadi bagian dari diri kita. Ini bukan hal yang mudah. Ini sesuatu yang
sulit, bagi siapapun. Dan ketika rasa sakit ini menjadi bagian dari diri kita,
segalanya seolah-olah menjadi gelap pekat. Tidak ada jalan keluar, tidak ada
pengharapan. Hanya ada rasa sakit dan tidak ada satupun cara untuk
mengatasinya.
Bagi sebagian orang, ketika rasa sakit melebihi kapasitas
yang ia miliki untuk menghadapinya, bunuh diri bisa menjadi tindakan yang
dilakukan. Seperti memutus rasa sakit dan menyelesaikan semuanya.
Bagi orang yang melakukan bunuh diri, ketika dia hidup,
pastilah dia juga tidak mau atau berharap hidupnya akan berakhir seperti itu.
Tidak ada orang yang berharap bunuh diri sebagai tujuan akhir hidupnya.
Rasa sakit dan tekanan yang berat, yang seringkali sulit
dimengerti yang mendorong orang untuk bunuh diri atau berniat bunuh diri. Bukan
karena orang tersebut memang ingin bunuh diri.
Sejujurnya saya tidak tahu bagaimana cara terbaik untuk mengatasi hal
ini.
Hal terbaik yang mungkin bisa dilakukan adalah bertahan. Bertahan dengan rasa
sakitnya. Bertahan terhadap keinginan kuat untuk bunuh diri. Bertahan terhadap
kebingungan yang terjadi. Bertahan bisa dengan berdoa, atau sekedar berdiam
diri untuk tidak melakukan hal-hal yang membahayakan diri sendiri. Bertahan
juga bisa dengan membayangkan hal-hal yang masih ingin dicapai.
Memang tidak secara efektif “menyembuhkan” tetapi bertahan
membuat kita masih bisa melanjutkan hidup. Sehari, dua hari atau lebih.
Melakukan hal-hal yang berguna untuk orang lain meskipun kita sendiri dalam
keadaan yang kurang baik.
Sejauh ini dengan apa yang saya hadapi, saya masih bisa
setidaknya menulis di kristusyesus.com, memberikan konseling online, dan
melakukan beberapa hal lainnya. Bila saat ini tidak ada orang yang mendukung
kamu untuk bertahan, anggaplah saya sebagai orang tidak dikenal yang berharap
kamu bisa bertahan menghadapi hal-hal berat yang mungkin membuat kamu terpikir
untuk bunuh diri.
Bertahanlah, karena bila saatNya nanti tiba, Ia sendiri yang
akan membawa kita ke dalam kedamaian yang kekal. Ke tempat dimana tidak ada
lagi rasa sakit.
Tuhan memberkati.
-----------------------
Tulisan lain yang mungkin bisa membantu Anda :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar