Selasa, 05 Juni 2018

Gambar Yesus Kristus yang Akrab



Gambar Yesus Kristus yang umum saya jumpai adalah gambaran seorang pria penuh wibawa dalam rupa lukisan-lukisan bergaya Eropa. Pria ini seringkali digambarkan sedang menolong orang sakit, berdoa, atau yang paling populer ialah gambaranNya pada perjamuan malam terakhir, karya pelukis legendaris Leonardo Da Vinci. Gambar-gambar Yesus Kristus sang Juruselamat tampak dipukul rata harus tampak sesuai atau setidaknya mendekati apa yang diceritakan oleh Alkitab.

Kira-kira dua tahun lalu, saat masih cukup rajin bermedia sosial lewat Facebook, saya menemukan gambaran Yesus yang sangat berbeda. Gambar Yesus Kristus yang saya dapati ini berupa komik strip karya Kurnia Harta Winata. Pada komik strip tersebut Yesus tampak sangat bersahabat dan sangat “manusiawi”. Ia tampil di dunia dan menumpang tinggal di sebuah rumah bersama dengan tokoh manusia yang mencerminkan si pengarang komik (dan tentunya mencerminkan manusia secara umum).

Meskipun tampak sederhana, komik-komik strip dengan tokoh Yesus karya Kurnia Harta Winata ini benar-benar membawa pencerahan tersendiri bagi para pembacanya. Terbukti dengan viralnya setiap bagian komik yang diunggah olehnya ke Facebook. Komik yang ia masukkan ke Facebook tercatat pernah dibagikan sampai 14.200 kali oleh para pengguna Facebook. Ini benar-benar jumlah yang luar biasa. Menandakan betapa terdapat kerinduan untuk mengenal Yesus dalam rupa yang bersahabat.




Dalam versi lengkapnya, komik dengan tokoh Yesus ini dibukukan dengan judul “Yesus dan Aku” . Dimana tentunya dalam buku ini, tokoh Yesus digambarkan secara tak terduga, Ia digambarkan memanjat tembok lalu tergelincir, memecah biskuit, menggunakan internet, tidur di lantai dan lain sebagainya. Gambaran yang sepertinya “aneh” atau “kocak” ini dibarengi dengan dialog antara tokoh Yesus dan tokoh Aku yang bermakna mendalam , bahkan sangat Alkitabiah.

Bisa saya katakan sangat Alkitabiah karena terdapat konsep-konsep seperti Tuhan yang tinggal dalam hati manusia, pengampunan (tidak menyelesaikan masalah dengan kekerasan), menghakimi, sampai pada kerendahan hati untuk menerima sesama yang juga mempunyai kekurangan. Hal-hal ini seakan mampu mengimbangi gambaran kocak dari tokoh Yesus yang ada dalam buku komik ini.

Komik “Yesus dan Aku” menjadi cerminan bagaimana sebagai manusia seringkali kita “sok tahu” dan “sok suci” padahal Yesus sendiri merupakan pribadi yang sesungguhnya akrab dengan ciptaanNya. Di dalam Alkitab pun, diceritakan bahwa Ia makan dan minum dengan orang yang dianggap berdosa. Duduk berbicara dengan perempuan yang bermasalah. Mengangkat orang-orang sederhana dan penuh kekurangan sebagai murid-muridNya. Bahkan berulangkali dengan penuh pengertian memaklumi sikap murid-muridNya yang seringkali keliru.

Jangan-jangan selama ini gambar Yesus Kristus yang akrab dengan manusia telah kita modifikasi sendiri sedemikian rupa sehingga ia tampak sebagai figur yang jauh. Yang harus ditakuti atau harus dipuja-puja dengan kemunafikan kita. Kita membuat aturan-aturan dan batasan bagi diri kita sendiri untuk bertemu dan berbicara denganNya. Selalu merasa tidak layak karena kita menemboki diri dengan rasa bersalah dan dosa. Padahal di balik tembok-tembok yang kita buat, Yesus menanti kita dengan penuh senyuman, atau mungkin Ia terus berupaya memanjat tembok-tembok tersebut untuk bisa menyapa nama kita dengan penuh keakraban.

Tuhan memberkati!


* Tertarik untuk membaca secara lengkap komik Yesus dan Aku?
Dapatkan komiknya secara langsung pada link ini :



Segala bentuk jual beli Komik Yesus dan Aku merupakan transaksi di luar web KristusYesus.com dan merupakan tanggungjawab penuh pihak-pihak yang bertransaksi.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar